Hidayat Mansur - B71218059

NISSA SABYAN DALAM PESAN DEEN ASSALAM
(ANALISIS SEMIOTIK)
Karya: LUQMAN HADI SETYAWAN




Peneliti:
HIDAYAT MANSUR
[B71218059]

Mentor:
Drs. MASDUQI AFFANDI, M.Pd.I

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
JURUSAN KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2019




BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Ada sekte dalam Islam yang menamakan dirinya sebagai Wahabi Salafi dalam dakwahnya lebih mengandalkan pada Islamisme (politik Islam) sebagaimana yang dapat kita lihat di media-media maintstream mengenai konter tentang penistaan Islam yang diekspresikan dalam Show of Force berjilid di Jakarta sehingga Islam dapat merebut jabatan politik (Gubernur), atas dasar ini maka dakwah akan lebih memperoleh makna dalam hal pengambilan kebijakan yang berpihak kepada kepentingan-kepentingan yang marak pada penggunaan simbol-simbol ke-Islaman.
Di bagian lain terdapat kelompok Islam Moderat yang dalam dakwahnya lebih mengandalkan media silaturahim seperti tahlil, diba’an, yasinan, manaqib, ziarah kubur, wisata religi, reuni keluarga sampai dengan dakwah yang bersifat formal seperti khutbah, ceramah, diskusi. Generasi millenial menggandrungi media sosial seperti Youtube, Instagram, Facebook, dan lain-lain yang di kemas dalam bentuk sandiwara, film, video, atau pesan-pesan yang melalui lagu yang pada intinya adalah mengajak menuju amar maruf nahi mungkar.
Dakwah amar ma’ruf nahi mungkar telah berlangsung lama sejak adanya manusia bisa berbentuk silaturahmi, ceramah agama, atau pengajian bahkan dakwah dengan musik pun bisa jadi jalan untuk mengamalkan amar ma’ruf nahi mungkar.2 Selain itu perkembangan teknologi juga sangat memengaruhi perkembangan dakwah saat ini, membuat pelaksanaan dakwah Islam menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yakni dengan memanfaatkan adanya teknologi informasi yang dapat dijadikan sebagai media dakwah.
Banyak cara berdakwah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, seperti media cetak, audio visual, dan multimedia contohnya seperti Youtube. Terdapat kategori yang telah disediakan di Youtube antara lain yaitu Youtube TV yang menyediakan tayangan TV secara Live, kemudian Youtube Gaming yang menyediakan tanyangan seputar game (permainan), lalu Youtube Kids yang menyediakan kebutuhan tayangan anak usia dini, serta terdapat Youtube Music yang menyediakan berbagai tayangan yang berkenaan dengan musik.
Musik memang dapat dijadikan media dakwah, karena musik dapat menyatu dalam masyarakat semua golongan terutama kalangan millenial saat ini. Islam sangat memberi perhatian terhadap keindahan, melalui keindahan yang berisikan pesan aqidah,syariah, dan akhlaqul karimah Islam dapat membimbing umatnya untuk bisa berperilaku sesuai dengan ajarannya.3 Bukan hal yang sulit bagi seniman Muslim untuk menyampaikan materi dakwahnya, karena dakwah melalui musik menjadi media yang kompleks untuk menyampaikan pesan, serta dilengkapi dengan syair dan sastra yang membuat para pendengar atau penikmat musik mudah mengerti isi lagu yang dimaksud.
Dakwah tidak lagi diartikan sebagai suatu kegiatan yang hanya dilakukan di pusat-pusat keagamaan, misalnya di masjid, pengajian, dan lain sebagainya. Namun juga dapat dilakukan kapanpun dan di manapun dengan menggunakan media yang ada saat ini seperti Youtube. Peran kelompok millenial tampak lebih kreatif dan selektif dilihat dari karya-karya seperti animasi dakwah yang ada di instagram, sampai dengan berbagai isi (content) yang ada di Youtube yang mengajak untuk berhias diri dengan dasar menutupi aurat, serta video-video musik atau lagu yang mengajak kebaikan. Berdakwah melalui seni dan musik adalah salah satu terobosan baru pada perkembangan dakwah di kalangan millenial. Selain mudah dipahami, musik juga mengandung unsur hiburan bagi penikmatnya karena dakwah adalah mengajak pada kebaikan serta yang bersifat menghibur.
Musik dapat mempengaruhi orang yang menikmatinya, keindahan musik akan lebih terasa jika lirik dan syairnya dapat menyentuh jiwa penikmatnya. Musik mampu mengkomunikasikan kondisi emosi dengan mudah, menggambarkan suasana hati memacu respon emosional dari pendengar, atau bisa jadi menciptakan ekspresi bagi pendengarnya. Dakwah melalui seni musik memang sangat banyak dilakukan oleh Islam millenial Indonesia, dengan mengusung lirik-lirik keislaman dari berbagai jenis aliran musik, yaitu Gambus, Nasyid, Qasidah, Marawis, Dangdut, Pop, bahkan musik beraliran keras sekalipun seperti rock juga dapat dijadikan sebagai media dakwah. Sama halnya dengan musisi-musisi lain seperti Iwan Fals, Wali Band, Gigi, Ungu, dan Letto, Khoirunnisa atau lebih dikenal dengan Nissa Sabyan juga merupakan musisi yang berharap mampu memberi sumbangsih terhadap kemajuan aktifitas dakwah.
Kali ini musisi yang lagi naik daun yakni Nissa Sabyan dengan aliran musiknya yakni gambus, di mana kalangan millenial menganggap gambus yakni aliran musik kuno. Tetapi Nissa tetap getol terhadap pilihan jenis musiknya itu sehingga pada akhir-akhir ini Nissa menjadi trending topik penyanyi dengan album religinya.
Untuk itu peneliti sangat tertarik untuk membahas pesan dakwah dalam lirik lagu “Deen Assalam” yang dinyanyikan oleh Khoirunnisa alias Nissa Sabyan, dikarenakan memiliki banyak pesan dan makna mendalam yang dituangkan melalui lirik-liriknya. Serta peneliti ingin meneliti apa saja ekspresi kalangan millenial dalam lirik lagu religi tersebut menggunakan analisis Semiotik model Charless Sanders Peirce, dengan melalui sebuah karya tulis yang berjudul “NISSA SABYAN DALAM PESAN DEEN ASSALAM (Analisis Semiotik)”.

B.       Objek Kajian
 Material
Objek kajian dalam penilitian ini adalah pesan dakwah Nissa Sabyan dalam lagu Deen Assalam   
·         Formal
Objek formal dalam penelitian ini adalah makna dari pesan dakwah Nissa Sabyan dalam lagu Deen Assalam

C.      Rumusan Masalah
Diantara beberapa karya Nissa Sabyan tersebut, peneliti akan meneliti lagu “Deen Assalam” kemudian merumuskan masalah yaitu, “Bagaimana makna dari pesan dakwah Nissa Sabyan dalam lagu Deen Assalam?”

D.      Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan rumusan masalah yang dipaparkan di atas, maka penelitian yang akan dilakukan memiliki tujuan ingin mengetahui makna pesan dakwah “Deen Asslam” yang dibingkai dalam sebuah lagu.

E.       Kontribusi Penelitian
·         Masyarakat Umum
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi ke masyarakat umum dalam menambah wawasan khususnya di bidang komunikasi dan dakwah
·         Praktisi
Menyampaikan masukan kepada para musisi agar dapat terpacu dalam berkarya khususnya dalam merilis lagu-lagu Islami yang berkualitas seperti Nissa Sabyan.
·         Akademisi
Sebagai suatu referensi dan rujukan bagi para peneliti dalam melakukan penelitian terhadap lagu-lagu islami.

F.       Thesis Statement
Dalam penelitian ini, peneliti ingin menemukan pesan-pesan dakwah yang terkandng dalam lagu yang dicover oleh Nissa Sabyan dengan judul “Deen As-Salam”. Lagu ini mampu meningkatkan rasa toleransi antar umat beragama.

G.       Paradigma
Penelitian ini menggunakan paradigma fenomenologi. Yaitu melibatkan pengujian yang teliti dan seksama pada kesadaran pengalaman manusia. Konsep utama dalam paradigma ini adalah makna. Makna merupakan isi penting yang muncul dari pengalaman kesadaran manusia.

H.      Landasan Teori
Penelitian ini menggunakan teori konstruktivisme. Teori ini didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman.

I.         Sistematika Pembahasan
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah yang akan melatari penelitian, fokus penelitian yang berbentuk rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti, manfaat yang diharapkan dalam penelitian, definisi konsep yang merupakan penjelasan dari judul, dan sistematika pembahasan agar penelitian lebih sistematis.

BAB II : PESAN DAKWAH DALAM BENTUK LAGU MELALUI MEDIA SOSIAL
Pada bab ini berisi tentang kajian pustaka;
A. Pesan Dakwah
B. Karya Sastra
C. Media Sosial Youtube
D. Penelitian Terdahulu

BAB III: METODE PENELITIAN
Bab ini memuat uraian secara rinci tentang metode dan langkah-langkah penelitian yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan, kehadiran peneliti, setting penelitian, sumber data yang digunakan dalam penelitian, teknik pengumpulan data, tahapan penelitian, teknik analisa data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan, serta teknik pemeriksaan keabsahan data.

BAB IV: DESKRIPSI TENTANG NISSA SABYAN DALAM LAGU DEEN ASSALAM
Pada bab ini tentang penyajian dan analisis data yang menjelaskan tentang setting penelitian yaitu memaparkan secara mendalam agar pembaca mengetahui sasaran penelitian tersebut dan juga memaparkan penyajian data yang mengenai data dan fakta subjek penelitian, terutama yang terkait dengan rumusan masalah yang diajukan. Yang kemudian dianalisis dengan Semiotik, untuk mendapatkan makna pesan Deen Assalam.

BAB V : PENUTUP
Pada bab ini merupakan bab yang terakhir dalam penulisan skripsi, yang memuat tentang kesimpulan dan saran tentang hasil penelitian atau juga yang merupakan jawaban langsung dari permasalahan.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.  Pesan Dakwah
1.    Pesan
       Pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan adalah sesuatu yang bisa disampaikan dari seseorang kepada orang lain, baik secara individu maupun kelompok yang dapat berupa buah pikiran, keterangan, pernyataan dari sebuah sikap. Pesan merupakan sebuah isyarat atau sebuah simbol yang disampaikan oleh seseorang dengan harapan bahwa pesan itu akan mengutarakan atau menimbulkan sesuatu makna tertentu dalam diri orang lain yang hendak diajak berkomunikasi.
       Menurut Hafied Cangara pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Sementara Astrid mengatakan bahwa pesan adalah, ide, gagasan, informasi, dan opini yang di lontarkan seorang komunikator kepada komunikan yang bertujuan untuk mempengaruhi komunikan kearah sikap yang di inginkan oleh komunikator. Pesan (message) terdiri dari dua aspek, yakni isi atau isi pesan (the content of message) dan lambang (symbol) untuk mengekspresikannya.
       Pesan juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang disampaikan dari seorang komunikator kepada orang lain (komunikan) yang dapat berupa pernyataan sebuah sikap, keterangan, maupun berupa pikiran. Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi yang terjalin. Secara umum, jenis pesan terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal. Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
       Sementara Astrid mengatakan bahwa pesan adalah, ide, gagasan,informasi, dan opini yang dilontarkan seorang komunikator kepadakomunikan yangbertujuan untuk mempengaruhi komunikan kearah sikapyang diinginkan oleh komunikator.

2.    Dakwah
a.    Pengertian Dakwah
        Dakwah akan dibagi menjadi dua bagian yaitu dakwah ditinjau dari segi bahasa (etimologi) dan dakwah ditinjau dari segi istilah (terminology): Dalam tata bahasa Arab, kata dakwah berbentuk sebagai “isim masdar”. Kata ini berasal dari fiil (kata kerja) “da’a” دعى – يدعو “yad’u” yang artinya memanggil, mengajak atau menyeru Arti dakwah ditinjau dari segi istilah (terminology), mempunyai arti bermacam-macam, untuk lebih jelasnya akan disajikan pendapat para ahli ilmu dakwah antara lain:
1)   Nasaruddin Latief mendefinisikan dakwah: “setiap usaha aktifitas dengan tulisan maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanngil manusia lainnya untuk beriman dan menaati Allah SWT. Sesuai dengan garis-garis aqidah dan syariat serta akhlak islamiah”.
2)   Ismail Al-Faruq dalam buku “Ilmu Dakwah” karangan Moh. Ali Aziz, menjelaskan bahwa terdapat tiga hal yang disebut sebagai hakikat Dakwah Islamiyah. Hakikat dakwah itu meliputi tiga hal, yakni bahwa dakwah itu adalah sebuah kebebasan, rasionalitas, dan universal.
3)   Menurut Masduqi Affandi dalam bukunya “Ontologi Dakwah”, mengungkapkan bahwa definisi singkat dakwah merupakan sebuah peristiwa gejala sosial keagamaan yang menarik dan masih memerlukan telaah lebih cermat agar terbuka peluang pemahaman yang mendalam sehingga dapat dilihat secara utuh dari tangga filosofik.27
        Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku, dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun secara kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengalaman terhadap ajaran agama sebagai message yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsurunsur paksaan. Dakwah adalah usaha peningkatan pemahaman keagamaan untuk mengubah pandangan hidup, sikap bathin dan perilaku umat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam menjadi sesuai dengan tuntutan syari’at untuk memperole kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

b.   Unsur Dakwah
1)   Subyek dakwah
   Adalah pelaku dakwah atau orang yang melakukan dakwah, atau biasa disebut istilah dai (baik laki-laki maupun perempuan yang sudah baligh serta berakal sehat, baik ulama maupun non ulama). Subyek dakwah merupakan suatu hal penting dalam terselenggaranya dakwah, karena manusia itu sendirilah yang menentukan berhasil atau tidaknya dakwah. Seorang penceramah harus kreatif dan inovatif dalam penyampaian pesan agar tidak nampak monoton dan terkesan menggurui. Sebagai seorang dai harus memulai dakwahnya dengan langkah yang pasti. Diantaranya dengan dimulai dari dirinya sehingga menjadi panutan yang baik bagi orang lain. Kemudian membangun rumah tangganya dan memperbaiki keluarganya, agar menjadi sebuah bangunan muslim yang berasaskan keimanan. Selanjutnya melangkah kepada masyarakat dan menyebarkan dakwah kebaikan di kalangan mereka. Memerangi berbagai bentuk akhlak yang buruk dan berbagai kemungkaran dengan cara bijak. Lalu berupaya untuk menggali keutamaan dan kemuliaan akhlak. Kemudian mengajak kalangan orang yang tidak beragama Islam untuk diarahkan ke jalan yang benar dan sesuai dengan syariat Islam
2)   Obyek Dakwah
   Yang menjadi obyek dakwah disini adalah mad’u. Para Mad’u atau penerima dakwah adalah seluruh umat manusia, baik laki-laki ataupun perempuan, tua maupun muda, miskin atau kaya, muslim maupun non muslim, kesemuanya menjadi objek dari kegiatan dakwah Islam, semua berhak menerima ajakan dan seruan ke jalan Allah SWT. Dai yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang masyarakat yang akan menjadi mitra dakwahnya adalah calon-calon dai yang akan mengalami kegagalan dalam dakwahnya.
3)   Media Dakwah
   Menurut Samsul Munir Amin, media dakwah adalah suatu peralatan yang digunakan produsen untuk menyampaikan materi materi dakwah kepada si penerima dakwah (konsumen), seperti contohnya majalah, televisi, kaset, dan sebagainya. Media dakwah dalam pelaksanaan penyampaian pesan merupakan salah satu hal penentu dalam keberhasilan dakwah. Media dakwah sebagai perantara dan penghubung yang digunakan dalam proses penyampaian materi dakwah kepada para mad‟u agar dengan mudah diterima, diresapi, dan dimengerti. Jadi kita tidak perlu bingung bila ingin menyampaikan ajaran-ajaran Islam, karena banyak perantara yang bisa kita gunakan dalam penyampaian informasi seputar agama Islam. Adapun bentuk media dakwah dibedakan menjadi beberapa pilar:
·      Media lisan
Media penyampaian informasi melalui lisan dan ucapan. Dalam hal ini dakwah dapat disebarluaskan dalam bentuk pengajian-pengajian kecil atau dalam lingkup besar melalui kegiatan ceramah agama, pidato, seminar, musyawarah, dan sebagainya).
·      Media tulisan
Tak hanya melalui lisan saja, berdakwah juga dapat kita lakukan melalui perantara media tulisan yang dapat kita wujudkan dalam bentuk buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya yang tentu didalamnya menjelaskan tentang ajaran-ajaran agama Islam.
·      Media gambar
Dalam perkembangannya, gambar dan foto dapat dimanfaaatkan sebagai media dakwah. Dalam hal ini, gambar dan foto yang memuat informasi atau pesan yang sesuai dengan materi dakwah. Adapun caranya yaitu dengan menyusun gambar-gambar, foto-foto dan guntingan-guntingan gambar dalam sebuah papan atau baliho yang dipasang pada tempat strategis.
·      Media audio visual
Media penyampaian informasi yang dapat menampilkan unsur gambar (visual) dan suara (audio) secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan dan informasi. Adapun yang termasuk dalam media audio visual adalah sebagai berikut:
a.    Televisi
Merupakan media audio visual yang sangat efektif dalam menyebarkan informasi kepada khalayak atau pemirsa, karena melalui televisi pesanpesan atau informasi dapat sampai kepada audiensi dengan jangkauan yang sangat luas, serta kemampuannya yang dapat menjangkau daerah sangat luas.
b.    Video
Media ini juga dapat menampilkan unsur gambar (visual) dan suara (audio) secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan dan informasi kepada khalayak. Walaupun bentuk fisiknya berbeda, media ini banyak memiliki kesamaan dengan media film.
Keduanya dapat menayangkan unsur gerak. Video tepat sekali digunakan untuk kepentingan dakwah, ia dapat memancarkan program dalam bentuk audio visual. Terlebih lagi, program video dapat disusun sesuai selera dai dan dapat disiarkan sesuai dengan kebutuhan tanpa harus bergantung pada stasiun pusat. Kita dapat gunakan media video sewaku-waktu untuk kepentingan dakwah. Media sosial YouTube menjadi instrumen dakwah kontemporer yang memiliki jangkauan luas untuk menyeru kepada kebajikan dan mencegah yang munkar. Maka tidak mustahil apa yang didakwahkan dapat menjelajah dan menerobos batas-batas bangsa manapun tanpa disadari telah hadir di hadapan kita hanya dalam hitungan detik ceramah tersebut dapat menjadi konsumsi umat di belahan dunia.

3.    Pesan Dakwah
a.    Pengertian Pesan Dakwah
        Pesan dakwah adalah suatu pikiran, keterangan atau pernyataan sebuah sikap yang mengandung unsur kebaikan yang mengikuti petunjuk agama yakni menganduk tiga unsur pokok agama yaitu aqidah (masalah keimanan), syariat (masalah keislaman), akhlak (masalah budi pekerti). Pesan dakwah adalah isi pesan komunikasi secara efektif terhadap penerima dakwah, pada dasarnya materi dakwah Islam, bergantung pada tujuan dakwah yang di capai sudah menjadi doktrin dan komitmen bahkan setiap muslim wajib berdakwah, baik itu secara perorangan ataupun dengan orang banyak, oleh karena itu dakwah harus terus dilakukan. Pesan dakwah tidak lain adalah Al-Islam yang bersumber kepada Al-Quran dan Al-Hadits sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, syariah dan ahlak dengan sebagai macam cabang ilmu yang diperolehnya. Jadi pesan dakwah atau materi dakwah adalah isi dakwah yang disampaikan da’i kepada mad’u yang bersumber dari agama Islam.
        Pesan dakwah merupakan materi dakwah (Maddah) yang disampaikan da’i kepada mad’u (mitra dakwah). Materi dakwah yang akan disampaikan ialah, ud’u ila sabili rabika. Yaitu ajaklah kepada jalan Tuhanmu. Jalan Tuhan secara keseluruhan yang bersumber dari intinya yaitu Al-Qur’an dan Sunnah. Sedangkan pengembangannya, kemudian akan mencakup seluruh kultur Islam yang murni yang bersumber dari kedua pokok ajaran Islam yaitu yang terdapat dalam Surah An-Nisa (4) ayat 59:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S. An-Nisa’ 4:59)
        Ruang lingkup pesan dakwah Islam sangatlah luas. Materi yang luas dan lengkap itu, tentunya memerlukan pemilihan pemilihan dan membuat prioritas-prioritas, yaitu dengan memperhatikan situasi dan kondisi kemasyarakatan yang ada, serta menempuh bermacam-macam metode pendekatan. Di samping itu, karena pesan dakwah ini haruslah manusiawi, yang diharapkan dapat membentuk pengalaman sehari harinya menurut tatanan agama. Oleh karena itu secara teknis dakwah tidak dapat terlepas dari dua hal pokok, yakni kemampuan penerima dakwah berdasarkan tingkat berfikirnya dan keperluan masyarakat obyek atau atas permintaannya. Jelasnya, materi dakwah harus fundamental, dan disampaikan dengan metode-metode yang bervariasi, sistem yang proporsional, menggunakan teknis yang relevan dan ideal. Pada intinya pesan dakwah sebagai pengaruh didalam usaha mengubah sikap dan tingkah laku mad’u. Pesan ini dapat bersifat informatif, persuasif, dan koersif :
1)   Informatif
Memberikan keterangan-keterangan dan kemudian komunikan dapat mengambil kesimpulan sendiri. Dalam situasi tertentu pesan informatif lebih berhasil dari pada pesan persuasif misalnya pada kalangan cendikiawan.
2)   Persuasif
Ajakan yakni membangkitkan pengertian dan kesadaran seseorang bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan rupa pendapat atau sikap sehingga ada perubahan.
3)   Koersif
Memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi. Bentuk yang terkenal dari penyampaian pesan secara ini adalah penekanan-penekanan yang menimbulkan tekanan batin dan ketakutan diantara sesamanya dan pada kalangan publik. Koersif dapat berbentuk perintah, instruksi dan lain sebagainya.
b.   Macam-Macam Pesan Dakwah
        Pesan dakwah merupakan materi yang disampaikan seorang da’i kepada mad’u. Seorang da’i melakukan proses yang logis untuk menetapkan materi dakwah yang akan dipergunakan, dengan jalan memilih dan memilah materi dakwah yang relevan untuk disampaikan. Pada prinsipnya pesan apapun dapat dijadikan sebagai pesan dakwah selama tidak bertentangan dengan sumber utamanya, yaitu Al-Qur’an dan Hadist. Dengan demikian, semua pesan yang bertentangan terhadap AlQur’an dan Hadist tidak dapat disebut sebagai pesan dakwah. Semua orang dapat berbicara tentang moral, bahkan dengan mengutip ayat Al-Qur’an sekalipun.
        Akan tetapi, jika hal itu dimaksudkan untuk pembenaran atau dasar bagi kepentingan nafsunya semata, maka demikian itu bukan termasuk pesan dakwah. Pesan dakwah pada garis besarnya terbagi menjadi dua, yaitu pesan utama (Al-Qur’an dan Hadist) dan pesan tambahan atau penunjang (selain Al-Qur’an dan Hadist) seperti pendapat para sahabat Nabi, pendapat para ulama, hasil penelitian, kisah dan pengalamn teladan, berita dan peristiwa dan karya sastra dan karya seni.
1)   Al-Qur’an
   Sumber ajaran Islam adalah asal atau tempat ajaran Islam itu diambil, sebagai sumber mengindikasikan makna bahwa ajaran Islam barasal dari sesuatu yang dapat digali dan diperjuangkan untuk kepentingan operasionalisasi ajaran Islam dan perkembangannya sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi umat Islam. Setiap perilaku dan tindakan baik secara individu maupun secara kelompok harus didasarkan pada sumber tersebut. Karena sumber ajaran Islam berfungsi sebagai referensi tempat orientasi dan konsultasi dan tolak ukur umat. Seperti yang disebutkan dalam firmanNya dalam surat An Nisa’ (4) ayat 105:
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.” (Q.S. An-Nisa’ (4):105)
   Al-Qur’an adalah wahyu penyempurna. Seluruh wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada nabi-nabi terdahulu termaktub dan teringkas dalam Al-Qur’an. Al Quran yang memiliki sifat, karakter, kedudukan, fungsi dan melahirkan dampak secara pasti juga akan merupakan sesuatu yang mempunyai sebuah potensi atau kekuatan dengan berbagai perwujudannya terutama hal-hal yang menunjukkan sebagai perangsang pembentuk dan pembangun informasi.
2)   Hadist Nabi SAW
   Hadist secara etimologi berarti komunikasi, cerita, percakapan baik dalam konteks agama atau dunia atau dalam konteks sejarah atau peristiwa dan kejadian aktual. Untuk melihat kualitas kesahihan Hadist, pendakwah tinggal mengutip hasil penelitian dan penilaian ulama Hadist. Tidak harus menelitinya sendiri. Pendakwah hanya perlu mendapatkan Hadist yang sahih serta memahami kandungannya. Jumlah Hadist Nabi Muhammad SAW yang termaktub dalam beberapa kitab Hadist sangat banyak. Terlalu berat bagi pendakwah untuk menghafal semuanya.Pendakwah cukup membuat klasifikasi Hadist berdasarkan kualitas dan temanya.
3)   Pendapat para Sahabat Nabi SAW
   Orang yang hidup semasa dengan Nabi SAW, pernah bertemu dan beriman ber-iman kepadanya adalah sahabat Nabi SAW. Pendapat sahabat Nabi SAW memiliki nilai tinggi, karena kedekatan mereka dengan Nabi Saw dan proses belajarnya yang langsung dari beliau. Di antara para sahabat Nabi SAW, ada yang termasuk sahabat senior (kibar al-shahabah) dan sahabat junior (shighar al-shahabah).
Sahabat senior diukur dari waktu masuk Islam, perjuangan dan kedekatannya dengan Nabi SAW. Hampir semua perkataan sahabat dalam kitab-kitab Hadist berasal dari sahabat senior. Sama dengan kutipan-kutipan sebelumnya.
4)   Pendapat para Ulama
   Ulama berarti semua orang yang memiliki ilmu pengetahuan secara mendalam, namun maksud ulama di sini dikhususkan untuk orang yang beriman, menguasai ilmu keIslaman secara mendalam dan menjalankannya. Dengan pengertian ini, kita menghindari pendapat ulama yang buruk (‘ulama’ al-su’), yakni ulama yang tidak berpegang pada Al-Qur’an dan Hadist sepenuhnya dan tidak ada kesesuaian antara ucapan dan perbuatannya
5)   Karya Sastra
   Pesan dakwah kadang kala perlu ditunjang dengan karya sastra yang bermutu sehingga lebih indah dan menarik. Karya sastra ini dapat berupa: syair, puisi, pantun, nasyid atau lagu, dan lain sebagainya. Tidak sedikit para pendakwah yang menyisipkan karya sastra dalam pesan dakwahnya. Hampir setiap karya sastra memuat pesan-pesan bijak. Nilai sastra adalah nilai keindahan dan kebijakan. Keindahannya menyentuh perasaan, sementara kebijakannya menggugah hati dan pikiran. Pesan yang bijak akan mudah diterima dengan perasaan yang halus. Orang yang tidak memiliki perasaan sulit untuk menerima kebijakan.
   Bukankah ayat suci Al-Qur’an mengandung nilai sastra yang tinggi. Hati yang sedang sakit seperti sombong, dengki, kikir dan lain sebagainya sulit untuk menerima kebenaran Al-Qur’an. Tidak semua karya sastra bisa menjadi pesan dakwah, sebab ada karya sastra yang digunakan untuk kebaikan, karya sastra juga digunakan untuk pemujaan berhala, mengungkapkan cinta asmara, menggambarkan keindahan dunia, dan lain sebagainya.
6)   Karya Seni
   Karya seni juga memuat nilai keindahan yang tinggi. Jika karya sastra menggunakan komunikasi verbal (diucapkan), karya seni banyak mengutarakan komunikasi non verbal (diperlihatkan). Pesan dakwah jenis ini mengacu pada lambang yang terbuka untuk ditafsirkan oleh siapapun.
   Jadi bersifat subyektif. Tidak semua orang mencintai atau memberikan apresiasi karya seni. Bagi pecinta karya seni, pesan dakwah jenis ini lebih banyak membuatnya berfikir tentang Allah SWT dan makhlukNya, lebih daripada ketika hanya mendengar ceramah agama. Ia bisa meneteskan air mata ketika mendengarkan musik, ketika melihat sebuah lukisan pemandangan laut yang terhampar luas dengan gelombang yang menggunung dan dikejauhan.

B.  Karya Sastra
1.    Sastra
     Sastra (sansekerta/shastra) merupakan kata serapan dari bahasa sansekerta sastra yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman” dari kata dasar sas yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini bisa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Suatu hasil karya baru dapat dikatakan memiliki nilai sastra bila di dalamnya terdapat kesepadanan antara bentuk dan isinya. Bentuk bahasanya baik dan indah, dan susunannya beserta isinya dapat menimbulkan perasaan haru dan kagum di hati pembacanya.
     Karya sastra adalah hasil karya manusia yang mempergunakan bahasa sebagai alat pengungkapannnya, baik secara lisan maupun tulisan, yang dapat menimbulkan rasa keindahan (estetis) serta dapat menggetarkan hati pembaca, yang mengandung ide, gagasan, pesan, ajaran yang diungkapkan dalam bentuk cerita. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan kreativitas manusia.
     Karya sastra lahir dari pengekspresian endapan pengalaman yang telah ada dalam jiwa pengarang secara mendalam melalui proses imajinasi. Menurut sastrawan Dick Hartaka : Proses penciptaan karya sastra pada dasarnya melibatkan akar-akar kebudayaan yang berupa: panca indra, imajinasi, intelektualitas, cinta, nafsu, naluri, darah roh, serta hidayah kefitrian dan Zat Yang Maha Tinggi yang telah merasuk ke dalam diri seorang penyair / pujangga, maka akar-akar kebudayaan itu akan meramu fenomena sosial yang ada dan menghasilkan kesusasteraan. Pada karya sastra yang berhasil terkandung ekspresi total pribadi manusia yang meliputi tingkat-tingkat pengalaman biologi, sosial, intelektual dan religius.47 Nilai-nilai seperti itu sebagai observasi yang tajam dari pengarang yang dituangkan dalam karya sastra. Realitas realitas dalam simbolisasi karya sastra dapat memberikan interpretasi baru. Membaca karya sastra memungkinkan seseorang mendapat masukan tentang manusia atau masyakatar dan menimbulkan piliran serta motivasi untuk berbuat seseuatu bagi manusia atau masyarrakat atau masyarakat itu, dalam diri manusia sebagai pribadi dan anggora masyarakat timbul kepedulian terhadap apa yang dihadapi masyarakat. 
     Karya sastra selalu memberikan pesan atau amanah untuk berbuat baik, dan masyarakat atau pembaca diajak untuk menjunjung tinggi norma-norma moral. Dengan cara yang berbeda sastra, filsafat dan agama, dianggap sebagai sarana untuk menumbuhkan jiwa kemanusiaan yang halus, manusia dan berbudaya. Pada karya sastra yang berhasil terkandung ekspresi total pribagi manusia yang meliputi tingkat-tingkat pengalaman biologi, sosial, intelektual dan religius. Nilai-nilai seperti itu sebagai observasi yang tajam dari pengarang yang dituangkan dalam karya sastra. Realitas-realitas dalam simbolisasi karya sastra dapat memberikan interpretasi baru. Bentuk dan isi sastra harus saling mengisi, yaitu dapat menimbulkan kesan yang mendalam di hati para pembacanya sebagai perwujudan nilai karya seni. Apabila isi tulisan cukup baik tetapi cara pengungkapan bahasanya buruk, karya tersebut tidak dapat disebut sebagai cipta sastra, begitu juga sebaliknya.
Dilihat dari bentuknya, sastra terdiri atas 4 bentuk, yaitu :
a.    Prosa, bentuk sastra yang diuraikan menggunakan bahasa bebas dan panjang tidak terkait oleh aturan-aturan seperti dalam puisi.
b.    Puisi, bentuk sastra yang diuraikan dengan menggunakan bahasa yang singkat dan padat serta indah. Untuk puisi lama, selalu terikat oleh kaidah atau aturan tertentu, yaitu:
                                            i.     Jumlah baris tiap-tiap baitnya.
                                          ii.     Jumlah suku kata atau kata dalam tiaptiap kalimat atau barisnya.
                                        iii.     Irama, dan persamaan bunyi kata
c.    Prosa liris, bentuk sastra yang disajikan seperti bentuk puisi namun menggunkan bahasa yang bebas terurai seperti pada prosa.
d.   Drama, yaitu bentuk sastra yang dilukiskan dengan menggunkan bahasa yang bebas dan panjang, serta disajikan menggunkan dialog atau monolog. Drama ada dua pengertian, yaitu drama dalam bentuk naskah dan drama yang di pentaskan.

Di lihat dari isinya, sastra terdiri dari 4 macam, yaitu :
a.    Epik, karangan yang melukiskan sesuatu secara obyektif tanpa mengikutkan pikiran dan perasaan pribadi pengarang.
b.    Didaktif, karya sastra yang isinya mendidik penikmat/pembaca tentang masalah moral, tatakrama, masalah agama, dll.
c.    Dramatik, karya sastra yang isinya melukiskan sesuatu kejadian (baik atau buruk) dengan pelukisan yang berlebih-lebihan.
d.   Lirik, karangan yang berisi curhatan perasaan pengarang secara subyektif.

2.    Lirik
     Lirik (syair) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebuah karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi susunan kata dalam sebuah nyanyian.51 Lirik lagu merupakan eskpresi seseorang tentang suatu hal yang sudah dilihat didengar maupun dialaminya. Dalam mengekspresikan pengalamannya, penyair atau pencipta lagu melakukan permainan kata-kata dan bahasa untuk menciptakan daya tarik dan kekhasan terhadap lirik atau syairnya. Permainan bahasa ini dapat berupa vokal, gaya bahasa maupun penyimpangan makna kata dan diperkuat dengan penggunanaan melodi dan notasi musik yang disesuaikan dengan lirik lagunya sehingga pendengar semakin terbawa dengan apa yang dipikirkan pengarangnya.
     Lirik lagu memiliki bentuk pesan berupa tulisan kata-kata dan kalimat yang dapat digunakan untuk menciptakan suasana dan gambaran imajinasi tertentu kepada pendengarnya sehingga dapat pula menciptakan makna-makna yang beragam

3.    Musik dan Syair Lagu
a.    Pengertian Musik
        Musik berasal dari bahasa yunani, “mousike” dan latin, “musika”. Kata “mousike” berasal dari kata “mousa” (jamak: mousas), dalam bahasa latin “musa”, yunani “mouskos”, inggris “muse”. Jadi dari kata “musika” lahirlah kata “musik”. Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian. Musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi bagian dari proses enkulturasi budaya, baik dalam bentuk formal maupun informal. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan.
        Seni musik adalah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Bisa dikatakan, bunyi (suara) adalah elemen musik paling dasar. Suara musik yang baik adalah hasil interaksi dari tiga elemen, yaitu: irama, melodi, dan harmoni. Irama adalah pengaturan suara dalam suatu waktu, panjang, pendek dan temponya. Hal ini memberikan karakter tersendiri pada setiap musik. Kombinasi beberapa tinggi nada dan irama akan menghasilkan melodi tertentu. Selanjutnya, kombinasi yang baik antara irama dan melodi melahirkan bunyi yang harmoni. Musik termasuk seni manusia yang paling tua. Bahkan bisa dikatakan, tidak ada sejarah peradaban manusia dilalui tanpa musik. Dalam musik gabungan, suara alat musik berfungsi sebagai pengiring suara vokal atau tarian.
        Salah satu seni yang merupakan ciptaan seseorang, menghasilkan sebuah syair yang mempunyai makna. Seni musik adalah seni yang berkaitan dengan alat-alat musik dan irama yang keluar dari alat-alat musik tersebut yang dapat dikombinasi dengan suara (lagu) yang dapat dipergunakan sebagai spirit (dorongan) bagi para pendengarnya.
        Syair lagu merupakan karya sastra yang disenangi oleh masyarakat. Hal itu dikarenakan syair lagu mempunyai daya pikat dari segi keindahan bahasa, tema dan susunan kalimat juga rangkaian musiknya. Unsur seni yang dimiliki oleh sebuah syair lagu akan mampu menggugah jiwa seseorang karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai rasa keindahan. Seni merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan.
        Menurut Plato, musik merupakan suatu hukum moral, memberi jiwa kepada alam, memberi sayap kepada pikiran dan imajinasi, memberi kegembiraan dan dan kehidupan kepada kesedihan. Musik adalah esensi keteraturan. Seni secara umum dapat diartikan sebagai penjelmaan rasa indah yang terkandung di dalam jiwa manusia, dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pendengaran (seni suara), penglihatan (seni lukis), atau seni gerak (seni tari dan seni drama).
        Musik sendiri menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia memiliki makna bunyi-bunyian yang ditata enak dan rapi. Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa musik dapat menciptakan sebuah lagu. Sebuah lagu yang dinyanyikan biasanya terdiri dari tiga komponen yang saling melengkapi dan saling bergantung. Komponen tersebut antara lain paduan alat musik atau instrument, suara atau vokal dan yang terakhir lirik lagunya. Instrument dan kekuatan vokal penyanyi adalah sebagai tubuh sedangkan lirik lagu adalah jiwa atau nyawa adalah penggambaran musik itu sendiri. Apabila melihat realita saat ini banyak seni musik yang popular seperti musik pop, musik dangdut, musik rock dan musik religi. Saat ini kehadiran musik disambut sangat antusias oleh masyarakat sangat berbeda pada saat masih zaman kerajaan, musik hanya diperbolehkan disebuah kerajaan ketika ada pesta besar itu pun dengan menggunakan musik gambus. Dengan adanya mobilitas gambus sudah jarang dipakai. Karena banyak bermunculan group band atau pun penyanyi solo yang lebih berbakat dan kehadirannya lebih gampang diterima masyarakat. Bukan hanya nadanya yang indah akan tetapi syairnya yang bermakna dan syarat akan pesan moral. Maka dari itu Islam mempertahankan keagungan musik dan seluruh aspeknya yang dapat menenangkan pikiran. Musik mempunyai banyak efek kepada masyarakat terutama bagi para remaja yang merupakan bagian hidup mereka, beberapa fungsi musik.
a)    Musik sebagai hiburan
   Musik berfungsi untuk menentramkan dan menghibur tabiat manusia. Islam pun mempertahankan keagungan musik dan seluruh aspeknya yang dapat menenangkan pikiran sebuah masyarakat. Dengan musik apapun khalayak yang mendengar dan melihat akan terhibur, sehingga mereka pun akan tersenyum.
b)   Musik sebagai spiritual jiwa (penyegaran rohani dan jasmani)
   Harus diakui bahwa musik memang berpengaruh besar terhadap perasaan (jiwa) manusia. Begitulah realita kehidupan kaum muslimin, fenomena lagu dan musik senantiasa menyertai kehidupan mereka, baik yang berhubungan dengan masalah duniawi maupun agama, dan secara fitrahpun manusia membutuhkannya.

b.   Sejarah Munculnya Musik
        Dalam sejarah musik, kita dapat mengenal adanya tiga jenis musik yang ada dalam dunia musik. Pertama, musik vokal yaitu melagukan sebuah syair yang hanya dinyanyikan dengan perantaraan oral (suara saja) tanpa iringan instrumen musik, seperti paduan suara dan acapela.kedua, musik intstrumentalia yaitu musik yang dihasilkan oleh alat-alat musik itu sendiri sehingga terdengar harmonis dan teratur, seperti pertunjukanpertunjukan musik orkestra, dan musik-musik klasik ciptaan Mozart, Beethoven, dan Sebastian Bach. Ketiga, musik campuran yang merupakan perpaduan antara musik vokal dan musik instrumentalia. Walaupun pengkategorian jenis musik seperti ini, terkadang merupakan hal yang subjektif, namun merupakan salah satu ilmu yang dipelajari dan ditetapkan oleh para ahli musik.
        Sepanjang sejarah, belum pernah ditemukan umat yang menjauhkan diri dari nyanyian dan musik. Perbedaannya hanya dalam waktu yang mereka gunakan untuk menikmati lagu atau kapasitas lagu yang mereka nikmati, ada yang banyak dan ada juga yang sedikit. Bahkan ada juga yang berlebihan, sehingga lagu sudah merupakan prinsip hidupnya.60 Dalam sejarah agama Islam, seni musik bukan tergolong hal yang baru. Pada masa Rasulullah Saw dan para sahabat secara teori seni musik belum dikenal masyarakat Islam walaupun pada saat itu dalam prakteknya seni sudah lebih dulu dikenal. Hal ini terlihat dari merdu dan indahnya suara azan yang dilantunkan oleh Bilal sehingga Umar bin Khattab seorang panglima perang yang gagah berani hatinya luluh ketika mendengarkan kemerduan dan keindahan seni bacaan al-Qur’an. Jadi, seni sudah ada dalam sejarah perkembangan agama Islam.
        Akar musik Arab berpangkal pada masa ribuan tahun sebelum masehi. Sudah menjadi anggapan umum di kalangan ahli-ahli musik bahwa musik Arab bersumber dari musik Yunani atau Persia. Karena itu maka ditetapkan awal sejarah musik Arab pada masa pra Islam ketika peradaban Yunani dan Persia sedang berada pada puncaknya. Akan tetapi perkembangan arkeologi modern serta penemuan-penemuan penggalian telah membukakan jalan bagi sejarah seni musik dan mengubah secara radikal konsep-konsep lama mengenai evolusi budaya dunia. Demikianlah bahwa musik Arab berawal dari masa yang lebih tua dari masa pra Islam.
        Orang-orang Arab tidak hanya mengagumi kesempurnaan seni menyanyi, bermain teori musik, alat-alat musik dan pengembangan cara pembuatannya, tapi mereka juga tertarik pada berbagai aspek komposisi musik dan mereka mengembangkan model-model gaya puisi serta nyanyian. Mayoritas komunitas Arab pada dasarnya memiliki kemampuan yang cukup handal dalam seni musik, maka hal yang wajar apabila seni musik tumbuh cukup subur di dunia Arab.
        Hal tersebut antara lain di latar belakangi oleh lahirnya seni musik di daratan Arab. Sejak zaman Jahiliyah dunia Arab telah mengenal musik, bahkan seni musik telah menjadi trend dan bagian dari gaya hidup mereka sehari-hari. Asal penggunaan kata musik dan definisinya dari aspek terminologi adalah dipercayai bahwa kalimat musik ini berasal daripada bahasa Greek. Kalimat musik ini dikatakan telah digunakan oleh orang Islam pada kurun kedelapan hingga kesepuluh Hijriah. Adapun definisi yang dirumuskan oleh ahli musikologi dan ahli etnomusikologi yaitu seni atau sains memadukan bunyi atau nada suara yang berbentuk pernyataan yang memuaskan emosi, estetika dan struktur bagi sistem kepercayaan yang membentuk asas kepercayaan. Ciri utama yang mendasari musik yaitu; bunyi suara atau peralatan, hasil yang memuaskan emosi dan estetika, serta memenuhi tujuan tertentu seperti sistem kepercayaan dan sebagainya.63 Dengan demikian, tiga ciri tersebut berkaitan dengan beberapa bentuk ibadah di dalam Islam maka akan ditemui contoh-contoh ibadah tersebut dengan begitu mudah sekali. Namun peralatan musik tidak digunakan dalam ibadah yang berkaitan dengan al-Qur’an, haji, tahmid dan takbir hari raya. Maka dari itu, di dalam beberapa ibadah seperti azan, berzikir dan berselawat, beberapa peralatan musik sering digunakan oleh umat Islam. Dalam ibadah Islam yang mempunyai unsur suara penghasilan yang indah dan mempunyai tujuan tertentu khususnya untuk mencari keridhaan adalah seperti; bacaan al- Qur’an, azan, talbiah, haji, berzikir, berselawat, tahmid atau takbir hari raya.
        Walaupun ibadah-ibadah tersebut pada zahirnya terlalu janggal untuk dikaitkan sebutannya dengan musik, tetapi pada hakikatnya amalan semua itu memiliki ciri-ciri yang sama dengan ciri-ciri istilah musik. Oleh karena umat Islam tidak terlalu fanatik dengan aspek sebutan musik yang berkaitan dengan ibadah karena musik bukanlah terlalu asing dengan kehidupan umat Islam.
        Berdasarkan catatan sejarah Islam bahwa terdapat beberapa tokoh terkenal yang mahir bermusik di antaranya; al-Kindi, Khalil ibn Ahmad, al-Farabi, Muhammad bin Zakaria al-Razi dan lainnya. Maka dari itu seni musik bukanlah suatu yang janggal dalam Islam malah ia merupakan sebahagian daripada tuntutan agama. Tambahan pula dengan penglibatan tokohtokoh ilmuwan Islam dalam bidang musik menampakkan kewajaran bahwa ia merupakan sesuatu yang diambil berat dan bukannya disisihkan.
Umat Islam merupakan pelopor yang mendirikan kilang alat musik. Pembuatan alat-alat itu menjadi suatu cabang seni halus. Pusat kilang pembuatan alat-alat musik yang amat terkenal ialah Sevilla di Andalusia. Alat-alat yang di keluarkan oleh kilang ini ialah mizbar (kecapi klasik), adqadim (kecapi lama), udkamil (kecapi lengkap), syahrud (kecapi lengkung), marabba’ (semacam gitar), gitara (gitar), amanja’ (semacam rebab), ghisyak (semacam rebab).67 Pada masa sekarang di beberapa kota Islam pada bulan Ramadhan masih ditemukan tradisi lama yaitu pada waktu makan sahur, banyak orang-orang berjalan-jalan sambil bernyanyi dan terkadang menggunakan terompet. Selain itu orasi-orasi pemakaman yang diselenggarakan dengan peraturan agama yang sangat ketat umumnya dibacakan dengan lagu, dan di beberapa tempat keramat, musik menyertai upacara-upacara religius bahkan di masa lalu tentara muslim yang perang menunaikan perang suci (jihad) diiringi semacam musik untuk meningkatkan keberanian dan keteguhan hati dan perjuangan mereka.
Beberapa tabib muslim ada juga yang menggunakan musik sebagai sarana penyembuhan penyakit. Baik jasmani maupun rohani, dan di tulis juga beberapa risalah tentang ilmu pengobatan melalui musik.

c.    Musik Dalam Pandangan Islam
        Karakteristik ajaran Islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersikap terbuka, akomodatif tetapi juga selektif, yakni terbuka dan akomodatif untuk menerima berbagai masukan dari berbagai pihak akan tetapi bersamaan dengan itu Islam pun juga selektif artinya tidak begitu saja menerima seluruh jenis ilmu dan kebudayaan melainkan yang sejalan dengan ajaran Islam. Islam merupakan sebuah paradigma terbuka yang juga sebagai matarantai peradapan dunia. Manusia memiliki fitrah tersendiri, salah satunya adalah kesukaan akan seni. Sadar atau pun tidak manusia telah mempertahankan seni dan memperlihatkan aplikasi seni dalam kehidupan. Bagaimana kesenian sesuai fitrah manusia yang di sarankan atau diperbolehkan dalam agama. Dorongan tersebut merupakan naluri manusia atau fitrah yang dianugerahkan Allah kepada hamba-hamba-Nya.
        Sidi Gazalba, menyatakan “Islam menyuruh manusia beragama untuk berbuat baik, menghargai kesenian, menyuruh hidup bermasyarakat dan bertaqwa. Karena Islam merupakan fitrah, dan seni adalah fitrah manusia, dengan sendirinya seni masuk dalam ajaran ad-dien. Kebudayaan adalah kehidupan, kehidupan itu Tuhanlah yang memberikannya. Kesenian adalah cabang kebudayaan, jadi bidang kehidupan. Karena itu fitrah kesenian juga berasal dari Tuhan”. Ciptaan-ciptaan seni banyak yang lahir oleh rangsangan rasa agama. Dan rasa agama yang menjelma, menggerakkan rasa seni untuk mencipta. Musik telah menjadi isu penting dalam pemikiran Islam. Semenjak permulaan Islam bahkan muncul kontroversi mengenai peranan musik dalam agama. Akan tetapi saat ini musik sudah sangat melekat dengan kehidupan umat muslim.
        Kreativitas para pencipta lagu dalam menyajikan pesan dakwah dengan cara yang berbeda, yakni dengan menciptakan lagu dengan lirik-lirik yang religius yang dikemas dengan musik yang indah dan lirik lagu yang mengandung pesan dakwah dengan bahasa yang sederhana, tetapi tidak mengurangi makna dari pesan dakwah yang ada. Musik berfungsi untuk menentramkan pikiran dan beban kemanusiaan dan memperbaiki tabiat manusia. Ia merupakan stimulus untuk melihat rahasia ketuhanan bagi sementara orang musik merupakan godaan karena ketidak sempurnaan mereka.
        Seni Islam juga berfungsi sebagai alat manifestasi atau penyemangat dalam meningkatkan moralitas dan spiritualitas dalam kehidupan ini. Di samping itu lagu dapat berfungsi sebagai sarana atau alat untuk berdzikir, sebagai manifestasi dan wujud syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah Dia berikan kepada hamba-Nya. Rasa syukur kepada Allah akan selalu terdorong dihati nurani, bilamana ada suatu pendorong yang mampu untuk mengingatkannya. Maka lirik lagu adalah salah satu jalan keluarnya, sebab didalam lirik lagu terdapat berbagai macam pujian dan tasbih kepada Allah SWT. Di kalangan ulama peranan musik dalam agama masih menjadi kontroversi. Ada ulama yang mengharamkan ada pula yang menghalalkan dalam mempelajari, memainkan dan mendengarkan musik. Problem yang sampai saat ini masih menyelimuti seni dalam Islam secara keseluruhan, terjadinya kesenjangan pemahaman keagamaan di kalangan ulama yang ditandai dengan dominasi fiqih yang mengakar di tengah umat Islam.
        Kemampuan seni merupakan salah satu perbedaan manusia dengan makhluk lain. Jika demikian Islam mendukung kesenian selama penampilannya lahir dan mendukung fitrah manusia yang suci, dan karena itu pula Islam bertemu dengan seni dalam jiwa manusia. Tetapi mengapa selama ini ada kesan bahwa Islam menghambat perkembangan seni dan memusuhinya.
        Khusus bidang seni musik dalam Islam memang tidak ada hukum ataupun teori yang menegaskan, banyak ulama yang berbeda pandangan dalam hal ini. Ada yang melarang dengan pandangan bahwa nyanyian cenderung membuat kebanyakan manusia lalai dalam mengingat Allah. Senada dengan pendapat Sayyed Hussein Nasr yang menegaskan bahwa Islam melarang musik yang dapat menyebabkan kelalaian, Islam pun juga melarang kaum muslimin untuk mendengarkan musik yang mengalihkan dari dunia spiritual dan terbenam dalam keindahan. Islam memberikan batasan terhadap seni yang diperbolehkan dan yang dilarang atau diharamkan. Sesuatu yang diharamkan dalam Islam, pada hakekatnya disebutkan oleh salah satu dari lima unsur penyebab yaitu: merusak agama, merusak jiwa, merusak kehormatan, merusak harta benda dan merusak keturunan.
        Jika ditinjau dari penyebab haramnya sesuatu, apakah kesenian itu termasuk hukumnya haram atau tidak. Para ahli hukum memberikan pendapat sebagai berikut: H.M Toha Yahya Umar Mengatakan bahwa hukum seni musik, tari dan suara dalam Islam adalah mubah (boleh) selama tidak disertai dengan hal-hal haram. Dan jika disertai dengan hal-hal yang haram maka hukumnya menjadi haram.
        Menurut Imam Malik Bahwa bernyanyi dengan Ma’azif (alat-alat musik) tidak haram. Sedangkan Abdullah Bin Nuh mengatakan “Islam memang ada yang menghukumi kesenian tertentu bersifat haram, kesenian itu diharamkan apabila seni suara dan seni musik terikat pada al-Malahi (membuat orang lupa kepada Allah), al-Khamer (minum alkohol), alQoinat (penyanyi cabul), dan seni rupa (gambar, patung) yang ada hubungannya dengan jiwa kemusyrikan dan penyembahan berhala”.
        Ulama yang mengharamkan musik dan nyanyian mengemukakan dengan alasan bahwa musik dan nyanyian itu adalah jenis hiburan, permainan, atau kesenangan yang bisa membuat lalai dari melakukan kewajiban baik terhadap agama, diri sendiri, keluarga, maupun terhadap masyarakat.
        Tampaknya dalil syar’i yang dipakai oleh ulama yang mengharamkan musik dan nyanyian itu adalah menutup atau mencegah hal-hal yang dilarang oleh agama. Ada beberapa ayat yang dijadikan alasan oleh sebagian ulama untuk melarang ataupun memakruhkan nyanyian, yaitu: Surah Al-Isra’ (17) ayat 64, yaitu:
Artinya: “Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka.” (Q.S. Al-Isra’ (17): 64)78
        Kata suaramu dalam ayat di atas menurut sebagian ulama adalah nyanyian. Tetapi benarkah demikian membatasi arti suara dengan nyanyian merupakan pembatasan yang tidak berdasar, dan kalaupun itu diartikan nyanyian maka nyanyian yang dimaksud adalah yang didendangkan oleh setan, sebagaimana bunyi ayat tersebut. Dan suatu ketika ada nyanyian yang dilagukan oleh bukan setan, maka belum tentu termasuk yang dikecam oleh ayat ini. Selain surah Al Isra’ dalam surah Luqman pun juga dipertegas tentang larangan musik baik mendengarkan ataupun mempelajarinya. Surat Luqman (31) ayat 6 Musik dapat dikatakan haram apabila memenuhi indikator-indikator dibawah ini, diantaranya:
1)   Apabila syair-syairnya berisi kata-kata kotor, melecehkan dan porno, pengagungan terhadap berhala dan hawa nafsu, ajakan terhadap kekafiran dan maksiat, menduakan Allah, membangga-banggakan diri atau golongan dengan merendahkan orang lain, berisi permusuhan dan pelecehan terhadap nilai-nilai moral.
2)   Apabila terjadi campur baur atau ikhtilat antara laki-laki dan perempuan.
3)   Musik dalam pandangan Islam itu haram jika dibawakan oleh wanita dengan penampilan seronok seperti mengobral aurat, dengan tarian yang membangkitkan syahwat, dan dengan suara mendesah-desah lagi menggoda. Atau, musik tersebut dibawakan oleh siapa pun bisa laki-laki atau perempuan dengan memakai atribut dan simbol-simbol setan atau orang kafir.
4)   Bersama musik tersebut dihidangkan aneka minuman atau makanan yang diharamkan, semacam khamr, beserta aneka fasilitas yang memudahkan orang untuk melakukan maksiat.
        Ketika salah satu atau semua indikator tersebut terpenuhi, dapat dipastikan bahwa musik dalam pandangan Islam menjadi haram hukumnya. Akan tetapi ada sebagian ulama yang berpandangan lebih demokratis dengan memandang musik adalah suatu keindahan, artinya hukum musik dalam hal ini ditentukan oleh musik itu sendiri atau musik tersebut difungsikan. Dalam surah Al Maidah (5) ayat 87, ayat inilah yang dijadikan dasar bahwasanya musik itu diperbolehkan.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Q.S. Al-Maidah (5): 87)81
        Dengan menelaah ayat tersebut di atas menurut penulis bahwasanya musik itu diperbolehkan. Seni musik sebagai salah satu faktor pendukung dakwah yang menitik beratkan pada keindahan diharapkan mampu membawa manusia pada perubahan yang lebih baik. Musik bukan saja dijadikan sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai media dalam berdakwah. Melalui musik pesanpesan moral keagamaan ditampakkan dan dijabarkan secara jelas. Sejarah perkembangan dakwah Islam, penuh dengan sentuhan seni keindahan, baik dalam wujudnya sebagai hiburan, pendidikan, maupun aktifvitas dakwah.
        Maka tidak mengejutkan bahwa dewasa ini banyak nash-nash yang melegitimasi keberadaan musik sebagai hal yang patut untuk dikembangkan, bahkan musik dapat dikatakan sebagai faktor yang paling dominan sebagai media dakwah. Dengan demikian pesan komunikasi dapat disampaikan secara menyeluruh kepada publik. Disamping dapat menarik emosional para pendengar musik juga dapat membentuk jiwa. Sebagai manusia yang telah diungkapkan oleh H.M Arifin bahwa faktor kebudayaan sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian manusia.

C.  Media Sosial Youtube
          Media sosial (sering disalahtuliskan sebagai sosial media) adalah sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.83 Media sosial adalah sebuah media online, yang para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan. Media sosial meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial, dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.
          Pesatnya perkembangan media sosial saat ini karena semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses media sosial dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna sosial media bisa dengan bebas mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya. Media sosial seperti Facebook, Google, Twitter dan yang sejenisnya seakan sudah menjadi suatu keharusan bagi remaja Indonesia untuk memilikinya.
          Salah satu media sosial paling populer saat ini ialah YouTube. YouTube adalah situs web yang menyediakan berbagai macam video mulai dari video clip sampai film, serta video-video yang dibuat oleh pengguna YouTube sendiri. Tidak sedikit orang-orang menjadi terkenal hanya dengan upload video mereka di YouTube . YouTube merupakan salah satu penyedia layanan video terbesar saat ini, yang dapat di upload secara gratis. Para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video secara gratis. YouTube telah menciptakan kemampuan untuk langsung beralih ke bagian “video anda ingin melihat”, tanpa harus menunggu loading pertama atau bagian terakhir video. Selain mudah untuk menonton teknologi video, prosesupload menciptakan banyak manfaat bila dibandingkan dengan situs lain.
          Pemanfaatan Youtube sebagai media dakwah sangat penting di era seperti sekarang ini. Dengan semakin menyemarakkan dakwah berbagai dalam bentuk video seperti dengan para dai mengunggah ceramah kyai atau video yang bersifat tutorial tentang sholat atau ibadah-ibadah yang lainnya dapat semakin menyemarakkan pilihan informasi berkaitan tentang Islam pada masyarakat secara luas.

D.  Penelitian Terdahulu
          Penggalian dari wacana penelitian terdahulu dilakukan sebagai upaya memperjelas tentang variabel-variabel dalam penelitian ini, sekaligus untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Umumnya kajian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti dari kalangan akademis dan telah mempublikasikannya pada beberapa jurnal cetakan dan jurnal online (internet). Penelitian mengenai motivasi dan kepuasan kerja yang dilakukan peneliti terdahulu antara lain:
1.    Bagus Sujatmiko, Ropingi el Ishaq (2015)
     Penelitian ini membahas mengenai pesan dakwah yang terdapat pada lagu Bila Tiba dan mengklasifikasikannya dari beberapa tanda. Kesamaan dalam penelitian tersebut adalah dari segi nadanya dapat dilihat bahwa lagu ini merupakan lagu sedih dan bersifat serius. Irama musiknya berdeterminasi sangat rendah sehingga cocok untuk perenungan. Lirik-liriknya juga dapat membentuk asosiasi bagi pendengar yang dapat dijadikan bahan renungan dalam menjalani kehidupan, berdasarkan pengalaman yang telah dialami oleh pendengar sebelumnya.
2.    Restiawan Permana (2013)
     Melalui analisis deskriptif, jurnal ini membahas lagu Cari Berkah karya Band Wali sebagai strategi komunikasi dakwah. Hasil studi menyatakan bahwa lagu Cari Berkah yang dibuat oleh Wali mewakili pesan yang positif sesuai dengan syariat Islam, karena Band Wali ingin mengajak pendengarnya untuk lebih menyadari akan arti pentingnya hidup saling tolong menolong antar sesama.
3.    Yantos (2013)
     Penelitian dengan judul ANALISIS PESAN-PESAN DAKWAH DALAM SYAIR-SYAIR LAGU OPICK ini membahas syair-syair dalam lagu-lagu karya Opick mengandung pesan-pesan dakwah; Pesanpesan dakwah yang terdapat di dalam lagu Opick bervariasi dipandang dari sifat dan materi dakwah. Hasil penelitian ini adalah Syair-syair dalam lagu-lagu karya Opick mengandung pesan-pesan dakwah. Pesanpesan dakwah yang terdapat di dalam lagu Opick bervariasi dipandang dari sifat dan materi dakwah. Pada lagu Marhaban Ya Ramadhan, sifat dakwah lebih cenderung ke Akhlak dan materi dakwah lebih cenderung ke persuasif. Pada lagu Astaghfirullah, sifat dakwah lebih cenderung ke Akhlak dan Akidah dan materi dakwah lebih cenderung ke coersif. Pada lagu Bila Waktu Telah Berakhir, sifat dakwah lebih cenderung ke Akhlak dan materi dakwah lebih cenderung ke coersif.
4.    Syukur Kholil, Ahmad Tamrin Sikumbang, May Sakinah (2018)
          Penelitian ini secara umum adalah mengidentifikasikan dan menjelaskan pesan-pesan komunikasi Islam yang terkandung dalam lirik lagu Wali Band, serta makna filosofi komunikasi Islam yang terkandung dalam lirik lagu Wali band. Hasil penelitian: lagu-lagu karya Wali band yang mengandung pesan-pesan komunikasi Islam yakni menampilkan pesan verbal seperti lafdz (pesan sedehana yang disampaikan secara lisan yang dapat dipahami maknanya), qaul (kata yang disampaikan secara lisan atas dasar kesengajaan), dan kalimat (perkataan gabungan dari lafdz dan qaul ). Serta dengan isi pesan yaitu pesan akidah (keimanan), pesan syariah, dan pesan akhlak.
5.    Penelitian tentang Deen Assalam
          Deen Assalam yang dinyanyikan oleh nissa yang dibingkai dengan musik gambus akan memberikan makna terhadap pentingnya pesan melalui lagu.


BAB III
METODOLOGI PEMBAHASAN

A.  Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang. Metode penelitian adalah prosedur yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan data ataupun informasi untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi. Menggunakan jenis pendekatan konten analisis yang bersifat deskriptif. Dimana peneliti merangkum sejumlah data besar yang masih mentah menjadi informasi yang akan diinterpretasikan penelitiannya terhadap isi pesan dakwah pada lagu Deen Assalam.
Diawali dengan adanya minat untuk mengkaji secara mendalam terhadap munculnya suatu fenomena tertentu, dengan di dukung oleh penguasaan konseptualisasi yang kuat atas fenomena tersebut. Maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang di mulai dengan mendefinisikan konsep-konsep yang sangat umum. Analisis yang diangkat oleh peneliti dalam proses penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis semiotik Charles Sanders Peirce.
Dalam analisis ini, peneliti ingin melihat bagaimana sesuatu yang ditampilkan dalam bentuk teks. Pengertian Peirce tentang semiotik nampak ketika Peirce menjelaskan tiga unsur dalam tanda, yaitu : sign, obyek dan interpreten dalam segitiga semiotiknya.
Alasan peneliti menggunakan analisis kualitatif dengan memakai model Charless Sanders Peirce, karena model yang ditawarkan oleh Peirce lebih tepat jika di aplikasikan dalam penelitian ini. Terlebih lagi, teks syair lagu yang akan dikaji, memiliki filosofi yang tinggi. Oleh sebab itu, pengkajiannya harus dengan tahapan yang mendalam. Adapun fokus penelitian ini yakni pada video lagu Deen Assalam Cover Nissa Sabyan yang ada di youtube pada url https://www.youtube.com/watch?v=1OMD_LSELAM.

B.  Jenis dan Sumber Data
1.    Jenis Data
a.    Data Primer
Segala informasi kunci atau data fokus penelitian yang didapat dari video lagu Deen Assalam cover Nissa Sabyan di youtube pada url https://www.youtube.com/watch?v=1OMD_LSELAM
b.   Data Sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti, atau sebagai data pelengkap dan pendukung penelitian, data ini berupa kajian pustaka yang berkaitan dengan obyek penelitian yang mendukungnya.
2.    Sumber Data
Sumber data adalah sumber-sumber yang dibutuhkan untuk mendapatkan data atau informasi dalam sebuah penelitian, baik primer maupun sekunder. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari, buku, internet, artikel-artikel dan mp3.

C.  Unit Analisis
Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai objek penelitian (sasaran yang diajadikan analisis atau fokus masalah). Unit analisis menjelaskan tentang obyek teks dan fokus yang akan dikaji. Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisisnya berupa verbal dan nonverbal dan peneliti akan memfokuskan penelitian video lagu Deen Assalam cover Nissa Sabyan yang mengandung nilai pesan dakwah tentang aqidah, syariah, dan akhlaqul karimah.

D.  Tahapan Penelitian
1.    Mencari Tema
Pada tahap pertama yaitu mencari tema yang akan digunakan sebagai bahan penelitian. Peneliti lebih banyak melakukan pengamatan terhadap data berupa dokumen.
2.    Merumuskan Masalah
Dalam merumuskan masalah, peneliti menentukan banyak opsi untuk merumuskan masalah. Hal ini peneliti lakukan agar dapat merumuskan masalah sesuai dengan tema yang dipilih.
3.    Merumuskan Manfaat
Perumusan manfaat penelitian merupakan salah satu bagian penting dalam penelitian berpengaruh terhadap proses penelitian.
4.    Menentukan Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara peneliti mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian.
5.    Melakukan Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
6.    Melakukan Analisis Data
Pada tahap ini, kemampuan peneliti memberi makna kepada data. Merupakan unsur reliabilitas dan validitas dari sebuah data.
7.    Menarik Kesimpulan
Kesimpulan adalah jawaban dari tujuan penelitian yang berada pada tataran konseptual/teoritis sehingga peneliti harus menghindari kalimat-kalimat empiris.

E.  Strategi Menghimpun Data
1.    Fenomenologi
   Fenomenologi merupakan aliran filsafat yang mengatakan bahwa kebenaran bukan terletak pada peneliti, melainkan realitas objek itu sendiri. untuk memperoleh kebenaran, secara epistimologi harus dilakukan penggunaan multiperspektif. Artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap, diperlukan tidak hanya satu cara pandang. Dari beberapa cara pandang tersebut akan bisa dipertimbangkan beragam fenomena yang muncul, dan selanjutnya dapat ditarik kesimpulan yang lebih mantap dan lebih bisa diterima kebenarannya.
2.    Naturalis
   Penelitian naturalis bersandar pada metode kualitatif dan deskriptif untuk mengumpulkan data, menghasilkan hipotesis, dan simpulan umum sebagai bagian dari prosesnya.
   Pendekatan naturalis menolak bentuk terstruktur dari riset. Proses pembentukan struktur teori tidak dilakukan. Tujuan riset yang umum dilakukan adalah untuk menemukan teori yang baru. Periset pendekatan naturalis bebas berpikir terhadap teori apapun. Pendekatan naturalis juga tidak membutuhkan hipotesis-hipotesis secara eksplisit serta penelitian lebih mendetail ke hal di bawah permukaan yang belum tampak jelas. Sehingga penelitian lebih fokus dan mendalam.

F.   Teknik Pengumpulan Data
Karena bercorak analisis teks media, yaitu studi media atau studi kepustakaan, maka penyusunan sumber data dalam penelitian ini dimulai dengan pengumpulan berbagai literatur. Dalam pengumpulan data ini, peneliti menggunakan teknik dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data visual dari youtube yang berupa video, artikel, buku, internet. Teknik dokumentasi ini untuk keperluan mendeskriptifkan secara obyektif, sistematis, kualitatif tentang menifestasi komunikasi. Dalam dokumentasi ini digunakan sebagai sumber data bagi peneliti.

G. Teknik Analisis Data
Analisis pada dasarnya adalah suatu cara membagi obyek ke dalam komponen-komponennya. Teknik analisis data merupakan bentuk langkah kerja yang sistematis dalam kerja penelitian. Dalam analisis data yang telah dikumpulkan mulai diperlakukan dengan cermat dan sistematis berdasarkan permasalahan yang diajukan. Analisis atas sebuah obyek dapat dilakukan, bila obyek itu memiliki sebuah struktur, yang terdiri dari sejumlah komponen. Sebuah komponen dapat diidentifikasi oleh penulis, kalau komponen itu memiliki suatu fungsi tertentu terhadap seluruh konstruksi itu.
Analisis juga dilakukan untuk menemukan makna, dari data yang ditemukan untuk memberikan penafsiran yang dapat diterima akal sehat (common sense) dalam konteks masalahnya secara keseluruhan. Peneliti akan menganalisis data yang telah dikumpulkan. Analisis data merupakan proses mengatur urutan data dan mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategorisasi dan satuan uraian dasar.
Analisis data disini dengan menggunakan semiotik Charles Sanders Peirce. Batasannya hanya berkisar pada kategori verbal dan nonverbal, dimana pesan dakwah mengenai aqidah, syariah, dan aklhaqul karimah. dalam video lagu Deen Assalam cover Nissa Sabyan dengan menggunakan tiga elemen, yaitu: sign, represent, obyek.
Kata Semiotika berasal dari kata Yunani Semeion, yang berarti tanda, atau seme yang berarti penafsiran tanda. Maka semiotika adalah ilmu tentang pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tanda. Antara lain: macam-macam tanda, proses penciptaan tanda, penggunaan tanda dan proses pemaknaan tanda. Tanda-tanda tersebut menyampaikan informasi baik verbal maupun non verbal sehingga bersifat komunikatif.
Semiotik sebagai model dari ilmu pengetahuan sosial memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memilki unit dasar yang disebut dengan tanda. Menurut Charless Sanders Peirce, semiotik adalah suatu hubungan antara tanda, obyek dan makna. Peirce menyatakan bahwa semiotik berobyekkan tanda dan menganalisanya menjadi ide, obyek dan makna dapat dikatakan dengan lambang yang mengacu kepada obyek tertentu. Bagi Peirce tanda adalah segala sesuatu yang ada pada seseorang untuk menyatakan sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau kapasitas (“is something which stands to somebody for something in some respect our capacity”).
Semiotik memandang komunikasi sebagai pembangkitan makna dalam pesan. Dalam kajian semiotik ini berupaya menguak makna dari penggunaan tanda-tanda yang ada hingga pada tataran ideologi yang tersembunyi di balik penggunaan tanda itu sendiri. Dalam perkembangan terakhir kajian mengenai tanda dalam masyarakat didominasi karya filsuf Amerika. Charles Sanders Peirce (1839- 1914). Kajian Peirce jauh lebih terperinci daripada tulisan de Saussure yang lebih programatis. Oleh karena itu istilah semiotika lebih lazim dalam dunia Anglo-Sakson, dan istilah semiologi lebih dikenal di Eropa Kontinental. Charles Sanders Peirce adalah seorang filsuf Amerika yang paling orisinal dan multidimensional.
Peirce mengklasifikasikan hubungan segitiga makna atas beberapa bagian struktur yang masing-masing saling mendukung yang disebut dengan trikotomi, yaitu: Sign, Obyek dan Interpreten.
1.    Sign merupakan tanda yang merupakan sesuatu yang dikaitkan pada seseorang dalam beberapa hal atau kapasitas. Tanda menunjuk pada seseorang, yakni menciptakan di benak orang tersebut terhadap suatu tanda yang setara, atau suatu tanda yang lebih berkembang. Dalam trikotomi yang pertama sign terbagi menjadi tiga hal, yaitu:
a.    Qualisign, yaitu sesuatu yang mempunyai kualitas untuk menjadi tanda. Ia tidak dapat berfungsi sebagai tanda sampai ia terbentuk sebagai tanda.
b.    Sinsign, yaitu sesuatu yang sudah terbentuk dan dapat dianggap sebagai representemen,
     tetapi belum berfungsi sebagai tanda.
c.    Legisign, yaitu sesuatu yang sudah menjadi representemen dan sudah berfungsi sebagai tanda.
2.    Trikotomi yang ditinjau dari sudut pandang hubungan antara representemen dan obyek. Ditunjukkan dengan sederhana, antara lain: ikon, indeks dan simbol.
a.    Ikon, yaitu tanda yang yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan. Jadi representamen memiliki kemiripan dengan objek yang diwakilinya. Sebagaimana dijelaskan oleh Peirce bahwa ikon adalah kesamaan alat tanda dengan objeknya.
b.    Indeks, adalah hubungan yang mempunyai jangkauan eksistensial. Eksistensial yang dimaksudkan adalah eksisnya sesuatu tentu disebabkan adanya sesuatu yang lain, dalam bahasa sederhananya adalah hubungan sebab akibat.
c.    Symbol, yang dimaksudkan Peirce adalah tanda yang hubungan antara tanda dan objek ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum, hubungan yang berdasarkan konvensi (perjanjian) masyarakat.91
3.    Interpreten merupakan konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurubkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang obyek yang dirujuk dalam sebuah tanda. Ada tiga tahapan yang berdasarkan hubungan antar interpreten dengan tanda, yaitu:
a.    Rheme, yaitu tanda yang tidak benar atau tidak salah seperti hampir semua kata tunggal kecuali ya atau tidak. Rheme merupakan tanda pengganti sederhana. Ia merupakan tanda kemungkinan kualitatif yang menggambarkan semacam kemungkinan obyek.
b.    Discent dalam Zaimar dijelaskan bahwa tanda yang mempunyai eksistensi yang aktual. Yaitu tanda yang sesuai dengan kenyataan.
c.    Argument adalah tanda yang langsung memberikan alasan tentang sesuatu.
     Teori dari Pierce seringkali disebut sebagai “grand theory” dalam semiotika.Karena gagasan Peirce bersifat menyeluruh, deskripsi struktural dari semua sistem penandaan. Peirce ingin mengidentifikasi partikel dasar dari tanda dan menggabungkan kembali semua komponen dalam struktur tunggal.

H.  Interpretasi Data
Peneliti menginterpretasikan hasil analisis data denganmengkonfirmasikan hasil analisis dengan menggunakan kerangka pemikiran yang telah ditetapkan di atas, yang mana hasil interpretasi data menjadi kesimpulan dari skripsi yang disusun.


BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
A.  Sabyan Gambus
       Berawal dari membawakan lagu di prosesi pernikahan hingga menjadi trending di YouTube, grup Sabyan ini mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Salah satu keunikan dari grup musik ini adalah menggunakan alat musik tradisional gambus sebagai pengiring lagu. Lagu-lagu yang mereka nyanyikan merupakan syair-syair sholawat nabi yang di kemas secara kekinian. Tak heran jika kini syair sholawat diminati oleh semua usia, dari anak-anak hingga orang tua. Pelopor yang membentuk grup musik ini adalah Ayus selaku keybordis Sabyan. Ayus sempat mengalami kesulitan dalam mengumpulkan personilnya. Hal ini disampaikan Ayus pada cara reality show yang dibawakan oleh presenter kondang, Dedy Corbuzier.
       Awalnya Sabyan ini dibentuk tanpa kehadiran Khoirunissa. Dulu pada saat tampil, mereka hanya membawa penyanyi tambahan dan bukan personil grup tetap. Grup Musik Sabyan Gambus mulai dikenal publik karena sering membawakan lagu-lagu islami ataupun sholawat nabi, baik dengan menyanyikan ulang (cover) ataupun menyanyikan karya baru. Grup musik beranggotakan beberapa orang alumni pesantren yang berkedudukan di Ibukota Jakarta. Hingga saat ini, jutaan orang telah berlangganan di channel Youtube-nya (Sabyan Official) yang mulai mengunggah video sejak 2017 lalu.
       Sabyan Gambus dibuat awalnya untuk acara-acara pernikahan. Personelnya terdiri dari Khoirunnisa alias Nissa (vokalis), Anisa Rahman (vokalis dua), Ayus (kibor), Kamal (pemain gendang), Tebe (pemain biola) dan Sofwan (MC). Mereka rata-rata merupakan lulusan pesantren.
       Grup musik gambus mereka pada awalnya banyak mengisi acara dari pernikahan ke pernikahan. Kemudian pada tahun 2017, Grup Musik ini mulai menggunggah video pertama mereka ke channel Youtube. Kumpulan lagu salawat yang paling populer dibawakan Nissa Sabyan Gambus, di antaranya Ya Maulana, Deen Assalam, Ya Jamalu, Law Kana Bainanal Habib, Ya Habibal Qolbi, Rahman ya Rahman, Ya Asyiqol Musthofa, Ahmad Ya Habibi, Ya Taiba, Qomarun, Assalamualaika ya Rasulullah dan lainnya. Grup Sabyan Gambus menjadi viral karena setiap mengeluarkan video baru selalu jadi trending. Penontonnya yang mencapai puluhan juta bukan hanya dari Indonesia saja melainkan juga dari luar negeri. Tampil berbeda, grup asal Jakarta ini mengusung tema musik gambus dari Timur Tengah.Kemasan dan aransemen yang lebih kekinian, menghadirkan musik gambus yang berbeda dan unik.
       Selain menyanyikan ulang sholawat islami, Sabyan juga membawakan lagu ciptaan dari salah satu personilnya yang bernama Ayus. Lagu orisinal mereka ini berjudul Ya Maulana (ya Tuhanku) yang rilis di YouTube pada bulan Mei 2018. Alunan musik sekaligus single pertama dari grup musik gambus ini disambut meriah oleh para penggemar Sabyan. Makna dari lagu yang videonya sudah ditonton hingga ratusan juta kali di YouTube ini adalah selalu meminta ampun kepada Tuhan. Lirik lagunya merupakan campuran antara bahasa Indonesia dan Arab. Banyak penonton berkomentar positif yang mengatakan bahwa mereka terharu saat mendengarkan alunan musik ini. Kini Sabyan tidak hanya tampil untuk mengisi acara hajatan, tapi juga berbagai acara. Bahkan pada saat manggung pada salah satu Mall di Jakarta Timur, sang vokalis menangis terharu karena ribuan penonton bersorak menyanyi bersamanya.
       Masih membahas mengenai biodata Nissa Sabyan lengkap dengan pencapaian prestasinya, ia ternyata telah berhasil mendapatkan penghargaan. Karena masih terbilang baru dalam kancah permusikan Indonesia, belum banyak yang bisa Nissa raih.
       Salah satu penghargaan yang ia raih adalah dinobatkan menjadi penyanyi muda inspiratif pada Puncak Anugerah Syiar Ramadhan 1439 H/2018. Acara tersebut diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA). Kiranya penghargaan ini memang patut diberikan untuk Nissa Sabyan karena berkat kemunculannya, syair sholawat kini kembali populer setelah sekian lama sepi peminat. Untuk ke depannya, Nissa bersama grup musik Sabyan akan terus mengemban amanah para penggemarnya untuk terus menyiarkan agama Islam melalui lantunan sholawat. Dengan diraihnya penghargaan ini juga menambahkan semangat para personil untuk selalu berkarya dan terus mengembangkan musikalitas mereka. Harapan mereka adalah bisa mengajak semua umat muslim untuk bersholawat melalui lagu-lagu mereka.

B.  Biografi Nissa
       Khoirunnisa atau lebih dikenal dengan Nissa Sabyan adalah penyanyi gambus yang tergabung dalam grup musik Sabyan sebagai vokalis. Nissa dikenal publik karena sering menyanyikan ulang (cover) lagu-lagu bernuansa islami ataupun salawat nabi. Video klipnya telah ditonton jutaan kali dan sering menjadi trending di Youtube. Nissa merupakan vokalis dari Sabyan Gambus yang memiliki paras imut dan suara merdu. Ia lahir di Lumajang pada tanggal 23 Mei 1999 dan tinggal di Bandung sampai kelas 6 SD kemudian lulus SD pindah ke Jakarta. Setelah lulus dari SMP, Nissa masuk ke SMKN 56 Jakarta. Dari situlah Nisa yang baru memasuki usia 19 tahun pada 2018 ini bercita-cita ingin melanjutkan kuliah di jurusan musik. Namun saat ini Nissa ingin fokus pada grup musiknya dahulu.
Predikat Girl of the years 2018 saat ini mungkin patut disandang oleh sosok gadis bernama Khoirunnisa atau lebih dikenal dengan nama Nissa Sabyan. Namanya melambung bersama grup musik gambus bernama Sabyan yang kini lagi hits di kanal youtube.

C.  Bergabungnya Nissa dengan Sabyan
          Dalam Biografi Nissa Sabyan diketahui bahwa pada awalnya Nissa bertemu dengan Ahmad Fairuz yang merupakan salah satu personil Sabyan Gambus disebuah pesta pernikahan. Sabyan dipertemukan dengan Nissa pada saat sama-sama mengisi acara pernikahan. Khoirunissa yang pada saat itu masih duduk di bangku SMK kelas 11 juga menjadi pengisi acara hajatan tersebut dan belum mengenal grup Sabyan.Kemudian Ayus mengajak Khoirunissa bergabung bersama Sabyan untuk menjadi vokalis sekaligus ikon dari grup musik gambus ini.
          Setelah gabungnya Nissa ke dalam grup musik ini, nama Sabyan kian melejit. Hingga akhirnya mereka tak hanya manggung di acara-acara hajatan, tapi juga di panggung besar dan disaksikan oleh ribuan penonton. Nissa pada awalnya mempelajari lagu pop dan kemudian mulai mempelajari lagu gambus. Sejak saat itu grup musik ini kemudian mulai berkembang dan dikenal di masyarakat.
          Khoirunissa atau akrab disapa Nissa Sabyan adalah seorang penyanyi bersuara lembut yang tergabung dalam grup musik, Sabyan Gambus. Keunikan dari musikalitas mereka adalah menampilkan musik ala Timur Tengah yang di-cover secara modern sehingga bisa didengarkan oleh semua kalangan. Mereka sempat ingin membawakan lagu yang sedang populer seperti pop, edm, atau rock, namun musik ala Timur Tengah tidak bisa tergantikan di hati mereka. Sehingga tidak mengherankan jika sudah video musik shalawat mereka sudah ditonton hingga ratusan juta kali terutama video shalawat yang berjudul Ya Maulana, Deen Assalam, Ya Habibal Qolbi serta Ya Assiqol.
          Subscriber Youtube Grup Musik Sabyan Gambus bahkan sudah mencapai 3 juta pelanggan di Youtube. Sejak kepopulerannya meledak pada tahun 2018, Nissa Sabyan yang memiliki Instagram di @nissa_sabyan, followersnya sudah mencapai sekitar 5 juta follower.

D.  Pemilihan Genre Musik Nissa
       Sabyan Gambus semakin menegaskan eksistensinya sebagai grup musik paling populer saat ini. Yang istimewa, popularitas tersebut mereka raih lewat jalur yang tak umum yakni dengan mengusung genre yang belum banyak tersentuh musisi lain. Nissa Sabyan adalah idola baru anak milenial. Mengambil jalur yang bisa disebut antimainstream, nyanyiin tembang-tembang selawat. Nissa Sabyan dan Sabyan gambus langsung laris manis diminta tampil banyak acara.
       Sabyan tergolong fenomenal mengingat mengusung genre musik gambus yang selama ini kurang diminati oleh masyarakat terutama kawula muda karena terkesan kuno, namun Sabyan mengemas nuansa musik gambus secara kekinian. “Awalnya, musik yang dipelajari memang gambus, karena di belakang rumah saya ada grup gambus. TB kenal gambus dari pesantren, “papar Ayus sang pemimpin grup menjelaskan mengapa memilih lagu yang sifatnya dakwah.
Hal ini juga diamini oleh kedua vokalis Nissa dan Anissa, yang mengaku memang sudah lama tertarik pula dengan musik gambus. Jika di Indonesia, musik bertema Timur Tengah dikenal dengan kasidah. Sabyan Gambus mencoba memberikan tampilan kekinian agar lebih dekat dengan pendengarnya.
       Gadis berhijab ini pun menambahkan musik gambus sendiri di Indonesia belum banyak dikenal orang. Oleh sebab itu, Nissa dan Sabyan Gambus mencoba mengenalkan dari musik yang dipadukan dengan salawat. Sabyan Gambus mencoba memberikan warna baru bagi dunia musik Tanah Air. Tak ingin seperti grup musik lainnya, mereka justru melejit dengan mengaransemen lagu salawat agar dekat dengan semua kalangan.
       Lewat aransemennya, musik Sabyan Gambus mendapat respons positif dari para pendengar. “Kita mencoba membuat aransemen yang simpel dan gampang dicerna untuk semua kalangan terutama anak muda. kita ingin anak muda dekat dengan musik religi dan suka dengan cara kita membawakan musikmusik salawat. Sabyan kemudian menyanyikan selawat Ahmad Ya Habibi, Ya Habibal Qolbi, Ya Asyiqol dan Ya Jamalu. Mereka juga menyanyikan ulang lagu Rohman Ya Rohman dari Syeikh Mishary Rasyid Al-afasy dan lagu Deen Assalam dari Sulaeman Al Mughny. Pemain biola Sabyan Gambus, Tubagus Syaifulloh alias Tebe mengatakan genre musik Gambus memang sudah jadi pilihan mereka sejak awal. “Karena kita semua punya basic pemain gambus. Dengan tema religi, Sabyan Gambus sebenarnya bukan grup musik pertama yang muncul di Indonesia. Sebelumnya, kita sudah mengenal Nasida Ria, Bimbo dan Opick.
       Namun cara Sabyan Gambus mengolah sebuah lagu dan memainkan nada melalui beberapa alat musik itulah yang membuat karakter mereka berbeda. Diitambah lagi, mereka berani menyanyikan shalawat-shalawat berbahasa Arab full. Dan menariknya, itu disukai dan dihafal, bukan hanya oleh mereka yang bisa melantunkan bahasa Arab, tapi juga yang awalnya kurang mengenal bahasa Arab. Dan tentunya, faktor Nissa sebagai vokalis utama juga sangat besar.

E.  Cover Lagu Nissa
          Di tahun 2018 ini tentunya menjadi keberkahan tersendiri bagi grup Sabyan Gambus karena mereka berhasil menunjukkan bakat mereka secara luas sehingga sukses menyita perhatian banyak orang yang menyukai karya musik mereka. Berikut ini kami sajikan 9 cover lagu nissa sabyan:
1.    Ya Habibal Qolbi - Cover by Nissa Sabyan
Ya Habibal Qolbi bisa dibilang menjadi salah satu lagu paling populer yang dicover oleh Nissa Sabyan dan berhasil mendongkrak popularitas grup musik Sabyan Gambus setelah video yang dirilis pada 25 Desember 2017 ini ditonton 200 juta lebih views dengan 1,5 juta like yang terus bertambah hingga saat ini.
2.    Qomarun - Cover by Nissa Sabyan
Qomarun adalah lagu sholawat yang pertama kali dipopulerkan oleh musisi asal Mesir, Mostafa Atef yang kemudian lagu ini dinyanyikan kembali oleh Sabyan Gambus. Video musik "Qomarun" yang dipublikasikan tanggal 21 Agustus 2017, sudah mendapatkan 30 juta lebih viewers dengan 175 ribu likes.
3.    Ahmad Ya Habibi - Cover by Nissa Sabyan
Ahmad Ya Habibi merupakan sebuah nasyid atau sholawat islami yang cukup populer di kalangan para pecinta musik religi. Video musik "Ahmad Ya Habibi" yang dipublikasikan tanggal 28 Agustus 2017 oleh Sabyan Gambus sudah mendapatkan 28 juta lebih viewers dengan 115 ribu likes.
4.    Rohman Ya Rohman - Cover by Nissa Sabyan
Rohman Ya Rohman merupakan lagu sholawat yang sebelumnya telah dipopulerkan oleh Imam Masjid Grand Mosque (Kuwait) bernama Shaikh Mishary Rashid Ghareeb Mohammed Rashid Al-Afasy. Video musik "Rohman Ya Rohman" yang dipublikasikan tanggal 25 Januari 2018, sudah mendapatkan 113 juta lebih viewers dengan 483 ribu likes.
5.    Ya Asyiqol Musthofa - Cover by Nissa Sabyan
Lagu Ya Asyiqol Musthofa yang juga sering dibawakan ketika acara pernikahan dan sukses bikin para pendengarnya ikut baper ngga ketulungan. Ya Asyiqol Musthofa meliki makna lagu dimana dalam keadaan apapun kita jangan sampai melupakan Rosul kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Video Klip Ya Asyiqol Musthofa yang di bawakan oleh Sabyan Gambus sempat viral di Youtube dan bisa meraih lebih dari 167 juta viewers dengan 853 ribu likes hanya dalam waktu sembilan bulan setelah dirilis pada 6 April lalu.
6.    Ya Jamalu - Cover by Nissa Sabyan
Selain Qomarun, lagu sholawat berjudul Ya Jamalu juga merupakan sebuah lagu religi yang pertama kali dipopulerkan oleh Mustafa Atef, seorang musisi Islam yang berasal dari Mesir. Setelah dinyanyikan ulang ala Sabyan Gambus pada 11 Mei lalu, Video klip Ya Jamalu berhasil mendulang 83 juta lebih penonton dan 424 ribu like di Youtube.
7.    Ya Maulana - Cover by Nissa Sabyan
Selain mengkaver lagu populer, Nissa bersama grup musik Sabyan Gambus akhirnya meluncurkan single pertama yang mereka buat sendiri berjudul Ya Maulana. Setelah dirilis pada 23 Mei lalu, Video musik Ya Maulana berhasil mendulang lebih dari 204 juta penonton dan 1,2 juta like yang terus bertambah setiap harinya.
8.    Atouna El Toufoule - Cover by Nissa Sabyan
Cover lagu berjudul "Atouna El Toufoule" yang di bawakan oleh Nissa Sabyan ini didedikasikan untuk anak-anak di seluruh belahan dunia yang tidak bisa merasakan kebebasan di negaranya. Terutama anak-anak suriah, palestine dan daerah timur tengah lainnya yang negaranya telah dirampas oleh para yahudi. Setelah dirilis pada 1 Agustus lalu, Video musik Atouna El Toufoule berhassil mendulang lebih dari 23 juta penonton dan 500 ribu like.
9.    Deen Assalam - Cover by Nissa Sabyan
Deen Assalam adalah lagu yang pertama kali dipopulerkan oleh penyanyi asal Mesir bernama Sulaiman Al-Mughni yang kemudian dicover oleh grup musik Sabyan Gambus dan menduduki posisi teratas di chart Youtube Indonesia selama lebih dari satu bulan pada bulan Juni. Lirik lagu Deen Assalam sendiri berisi pernyataan bahwa agama Islam adalah Agama Perdamaian, dan mengajak umat Islam untuk terus menyebar perdamaian dengan akhlak mulia. Video musik Deen Assalam versi Sabyan Gambus merupakan rekor tercepat video musik Indonesia yang bisa meraih lebih dari 100 juta viewers hanya dalam waktu dua bulan setelah dirilis, dan hingga sekarang sudah ditonton sebanyak 187 juta lebih dengan 1,7 juta like.

F.   Cover Deen Assalam
          Grup musik gambus Sabyan tak henti-hentinya mencuri perhatian warganet. Setelah meng-cover lagu Ya Habibal Qolbi dan Rohman Ya Rohman yang sempat viral, Sabyan kembali merilis cover lagu ala Timur Tengah, kali ini berjudul Deen Assalam milik Sulaiman Al Mughni. Hebatnya, lagu ini langsung trending di YouTube. Suara merdu Nissa Sabyan dan Anisa Rahman kala menyanyikan lagu Deen Assalam sangat disukai masyarakat Indonesia. Sabyan Gambus menyanyikan ulang lagu berbahasa Arab dengan judul Deen Assalam. Lagu itu pada awalnya dipopulerkan oleh penyanyi asal Sharhaj, Uni Emirat Arab, Sulaiman Al Mughani. Lagu yang menceritakan soal toleransi bertajuk Deen Assalam dirilis sekitar 2015 di Uni Emirat Arab. Lagu Deen Assalam yang dibawakan oleh Sulaiman Al Mughani juga pernah dipakai sebagai soundtrack iklan Boubyan Bank di Kuwait edisi spesial Ramadan 2015.
          Dalam video musik tersebut, suara Khoirunissa atau yang akrab disapa Nissa sebagai main vocal, begitu jernih membawakan lagu Deen Assalam. Ditemani beberapa personel Sabyan lainnya, yakni Kamal (bongo), Sofwan (backing vocal), Tebe (biola), Ayus (keyboard) dan Anisa (backing vocal) feat El Alice, tampilan grup musik yang berdiri pada 2015 ini berhasil menghipnotis penonton YouTube.
          Deen Assalam yang di-cover Nissa Sabyan dan diunggah di channel YouTube Official Sabyan gambus pada 17 Mei 2018 lalu itu kini telah ditonton sebanyak 4.583.014 pengguna YouTube. Lagu Deen Assalam yang berarti agama perdamaian milik Sulaiman
          Al Mughni sendiri menceritakan tentang keindahan agama Islam. Lagu ini mengajak pendengarnya agar menanamkan toleransi dan penuh cinta antar umat beragama, sehingga hidup akan bahagia.

G. Syair Deen Assalam
          Lirik lagu Deen Assalam menggunakan Bahasa Arab. Untuk lagu-lagu atau karya sastra bentuk lagu, Bahasa Arab yang digunakan adalah bahasa arab tidak baku. Berikut Lirik bahasa Arab latin Deen Assalam Sabyan Gambus Full
Kalla hadzil ard mataqfii masahah
Lau na’isibila samahah
Wanta’ayasna bihab
Lau tadiqil ardi naskan kalla kolb
***
Kalla hadzil ard mataqfii masahah
Lau na’isibila samahah
Wanta’ayasna bihab
Lau tadiqil ardi naskan kalla kolb
***
Abtahiyyat wabsalam
Ansyuru ahlal kalam jainuddin yahtirom
Abmahabbat wabtisam
Ansyuru bainil anam hadahu din assalam
Hmmmm… Hmmmm… Hmmmm…
***
Kalla hadzil ard mataqfii masahah
Lau na’isibila samahah
Wanta’ayasna bihab
Lau tadiqil ardi naskan kalla kolb
Abtahiyyat wabsalam
Ansyuru ahlal kalam jainuddin yahtirom
Abmahabbat wabtisam
Ansyuru bainil anam hadahu din assalam
Din assalam …
***
Abtahiyyat wabsalam
Ansyuru ahlal kalam jainuddin yahtirom
Abmahabbat wabtisam
Ansyuru bainil anam hadahu din assalam
Abtahiyyat wabsalam
Ansyuru ahlal kalam jainuddin yahtirom
Abmahabbat wabtisam
Ansyuru bainil anam hadahu din assalam
Din assalam …

Artinya:
Seluruh bumi ini akan terasa sempit
Jika hidup tanpa toleransi
Namun jika hidup dengan perasaan cinta
Meski bumi sempit, kita akan bahagia
Melalui perilaku mulia dan damai
sebarkanlah ucapan yang manis
Hiasilah dunia dengan sikap yang hormat
Dengan cinta dan senyuman
Sebarkanlah di antara insan
(Inilah Islam) agama perdamaian

H.  Ekspresi Masyarakat Dalam Mendengarkan Lagu Deen Assalam
          Temuan atau hasil pada penelitian ini merupakan inti dari keseluruhan isi penelitian, yang menjadi fokus dari permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Dalam hal ini peneliti telah menemukan data yang valid yang sesuai dengan tujuan penelitian ini. Mengungkap makna dan ekspresi lagu Deen Assalam dengan Analisis Semiotik Model Charles Sanders Peirce. Dalam pemahaman ini, semiotik tentu saja berperan dan menjadi aspek yang menentukan dalam partisipasi gerakan sosial. Berikut beberapa ekspresi pengguna dan penonton Deen Assalam Cover Nissa Sabyan :

I.     Analisis Data
          Dari penyajian data diatas, maka peneliti memberikan hasil analisis data berdasarkan trikotomi oleh Peirce sebagai berikut:
1.    Sign
a.    Qualisign
Pada video lagu Deen Assalam terdapat tanda berupa kostum yang didominasi oleh warna putih yang menandakan kesucian, bersih.
b.    Sinsign
Pada video lagu Deen Assalam terdapat tanda berupa kelembutan suara yang merepresentasikan sebagai ajakan dalam hal kebaikan.
c.    Legisign
Terdapat tanda gesture tubuh tangan gengaman tangan yang berarti harapan, impian; gelengan kepala yang berarti menandakan himbauan yang berisi larangan.

2.    Obyek
a.    Icon
Nissa Sabyan disini sebagai icon, dan beberapa netizen menilai dan merasakan adanya pesan dalam lagu Deen Assalam ini dari segi Nissa Sabyan itu sendiri.
b.    Indeks
Pada scene tertentu terdapat gambaran hutan yang menandakan bumi dan diperkuat dengan lirik “sebarkanlah diantara insan” yang memiliki makna kita hidup di bumi tidaklah sendiri dan Islam adalah agama yang mengajak kepada kebaikan pada setiap insan.
c.    Symbol
Kerudung yang dikenakan oleh Nissa Sabyan merupakan symbol bahwa dia Muslimah.

3.    Interpretan
a.       Rheme
Terdapat gerakan tubuh yang bermakna himbauan, disini yang dimaksud adalah himbauan untuk mengajak pada kebaikan yang meliputi aqidah, syariah, dan akhlaqul karimah.
b.      Discent
Dakwah bisa dengan cara memberi kesan keindahan saat melantunkan lagu seraya mengajak untuk mengarah pada perdamaian.
c.       Argument
Islam adalah agama perdamaian, yang sering disalah artikan oleh kaum tertentu sebagai teroris, menyebar ujaran kebencian, dan lain-lain.

Pada skema analisis semiotik diatas, peneliti mendapatkan hasil yakni:
a.    Premis 1: Pesan perdamaian dapat disampaikan melalui youtube dalam bentuk lagu.
b.    Premis 2: Ekspresi masyrakat dalam mendengarkan lagu. Msyarakat merasakan kedamaian dalam mendengarkan lagu “Deen Assalam”.
c.    Preposisi : Pesan yang disampaikan melalui lagu dapat menciptakan perdamaian di
masyarakat.



BAB V
KESIMPULAN

A.      Kesimpulan
Penelitian dalam judul “Nissa Sabyan Dalam Pesan Deen Assalam” yang dianalisis dengan semiotik menemukan makna bahwa pesan yang disampaikan melalui lagu dapat menciptakan rasa damai di masyarakat.

B.       Saran
Saran-saran yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan serta pertimbangan oleh pihak-pihak terkait, khususnya peneliti.
1.    Bagi Masyarakat, dapat merasakan kedamaian dalam batin maka dengarkanlah lagu-lagu.
2.    Bagi Praktisi Dakwah, pesan-pesan mengenai dakwah bisa disampaikan melalui media youtube dalam bentuk lagu, serta bagi para dai dalam menyampaikan dakwah diselingi oleh lagu lagu.
3.    Bagi Akademisi, masih terbuka peluang penelitian sejenis atau berbeda baik metode maupun lagu lagu yang diteliti.

4.    Bagi Industri Musik, adanya cover lagu Bahasa Indonesia , karena beberapa masyarakat kurang mengena, dalam artian belum mengetahui arti pada musik religi dengan lantunan syair berbahasa Arab.

Komentar

  1. kajian formal; benar
    rumusan masalah; ubah kajian formal dg kalimat tanya
    yujuan peneilitian kasih 'ingin mengetahui makna dst
    lanjut bab II

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer