Hidayat Mansur - B71218059
NISSA SABYAN DALAM PESAN DEEN ASSALAM
(ANALISIS SEMIOTIK)
Karya: LUQMAN HADI SETYAWAN
Peneliti:
HIDAYAT MANSUR
[B71218059]
Mentor:
Drs. MASDUQI AFFANDI, M.Pd.I
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
JURUSAN KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada sekte dalam Islam yang menamakan dirinya sebagai Wahabi Salafi dalam
dakwahnya lebih mengandalkan pada Islamisme (politik Islam) sebagaimana yang dapat
kita lihat di media-media maintstream mengenai konter tentang penistaan Islam
yang diekspresikan dalam Show of Force berjilid di Jakarta sehingga
Islam dapat merebut jabatan politik (Gubernur), atas dasar ini maka dakwah akan
lebih memperoleh makna dalam hal pengambilan kebijakan yang berpihak kepada
kepentingan-kepentingan yang marak pada penggunaan simbol-simbol ke-Islaman.
Di bagian lain terdapat kelompok Islam Moderat yang dalam dakwahnya lebih
mengandalkan media silaturahim seperti tahlil, diba’an, yasinan, manaqib,
ziarah kubur, wisata religi, reuni keluarga sampai dengan dakwah yang bersifat
formal seperti khutbah, ceramah, diskusi. Generasi millenial menggandrungi
media sosial seperti Youtube, Instagram, Facebook, dan lain-lain yang di kemas
dalam bentuk sandiwara, film, video, atau pesan-pesan yang melalui lagu yang
pada intinya adalah mengajak menuju amar ma’ruf nahi mungkar.
Dakwah amar ma’ruf nahi mungkar telah berlangsung lama sejak adanya
manusia bisa berbentuk silaturahmi, ceramah agama, atau pengajian bahkan dakwah
dengan musik pun bisa jadi jalan untuk mengamalkan amar ma’ruf
nahi mungkar.2 Selain itu perkembangan teknologi juga sangat memengaruhi
perkembangan dakwah saat ini, membuat pelaksanaan dakwah Islam
menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yakni
dengan memanfaatkan adanya teknologi informasi yang dapat dijadikan sebagai
media dakwah.
Banyak cara berdakwah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi,
seperti media cetak, audio visual, dan multimedia contohnya seperti Youtube.
Terdapat kategori yang telah disediakan di Youtube antara lain yaitu Youtube
TV yang menyediakan tayangan TV secara Live, kemudian Youtube Gaming
yang menyediakan tanyangan seputar game (permainan), lalu Youtube Kids
yang menyediakan kebutuhan tayangan anak usia dini, serta terdapat Youtube
Music yang menyediakan berbagai tayangan yang berkenaan dengan musik.
Musik memang dapat dijadikan media dakwah, karena musik dapat menyatu
dalam masyarakat semua golongan terutama kalangan millenial saat ini.
Islam sangat memberi perhatian terhadap keindahan, melalui keindahan yang
berisikan pesan aqidah,syariah, dan akhlaqul karimah Islam dapat membimbing
umatnya untuk bisa berperilaku sesuai dengan ajarannya.3 Bukan hal yang sulit bagi seniman Muslim untuk
menyampaikan materi dakwahnya, karena dakwah melalui musik menjadi media yang
kompleks untuk
menyampaikan pesan, serta dilengkapi dengan syair dan sastra yang membuat para
pendengar atau penikmat musik mudah mengerti isi lagu yang dimaksud.
Dakwah tidak lagi diartikan sebagai suatu kegiatan yang hanya dilakukan
di pusat-pusat keagamaan, misalnya di masjid, pengajian, dan lain sebagainya.
Namun juga dapat dilakukan kapanpun dan di manapun dengan menggunakan
media yang ada saat ini seperti Youtube. Peran kelompok millenial
tampak lebih kreatif dan selektif dilihat dari karya-karya seperti animasi
dakwah yang ada di instagram, sampai dengan berbagai isi (content) yang
ada di Youtube yang mengajak untuk berhias diri dengan dasar menutupi aurat,
serta video-video musik atau lagu yang mengajak kebaikan. Berdakwah
melalui seni dan musik adalah salah satu terobosan baru pada
perkembangan dakwah di kalangan millenial. Selain mudah dipahami, musik
juga mengandung unsur hiburan bagi penikmatnya karena dakwah adalah
mengajak pada kebaikan serta yang bersifat menghibur.
Musik dapat mempengaruhi orang yang menikmatinya, keindahan musik
akan lebih terasa jika lirik dan syairnya dapat menyentuh jiwa penikmatnya. Musik mampu
mengkomunikasikan kondisi emosi dengan mudah,
menggambarkan suasana hati memacu respon emosional dari pendengar,
atau bisa jadi menciptakan ekspresi bagi pendengarnya. Dakwah melalui seni
musik memang sangat banyak dilakukan oleh Islam millenial
Indonesia, dengan mengusung lirik-lirik keislaman dari berbagai
jenis aliran musik, yaitu Gambus, Nasyid, Qasidah, Marawis, Dangdut, Pop,
bahkan musik beraliran keras sekalipun seperti rock juga dapat dijadikan
sebagai media dakwah. Sama halnya dengan musisi-musisi lain seperti Iwan Fals,
Wali Band, Gigi, Ungu, dan Letto, Khoirunnisa atau lebih dikenal
dengan Nissa Sabyan juga merupakan musisi yang berharap mampu memberi
sumbangsih terhadap kemajuan aktifitas dakwah.
Kali ini musisi yang lagi naik daun yakni Nissa Sabyan dengan aliran musiknya
yakni gambus, di mana kalangan millenial menganggap gambus yakni
aliran musik kuno. Tetapi Nissa tetap getol terhadap pilihan jenis musiknya
itu sehingga pada akhir-akhir ini Nissa menjadi trending topik penyanyi
dengan album religinya.
Untuk itu peneliti sangat tertarik untuk membahas pesan dakwah dalam lirik
lagu “Deen Assalam” yang dinyanyikan oleh Khoirunnisa alias Nissa Sabyan,
dikarenakan memiliki banyak pesan dan makna mendalam yang dituangkan
melalui lirik-liriknya. Serta peneliti ingin meneliti apa saja ekspresi kalangan
millenial dalam lirik lagu religi tersebut menggunakan analisis Semiotik
model Charless Sanders Peirce, dengan melalui sebuah karya tulis yang
berjudul “NISSA SABYAN DALAM PESAN DEEN ASSALAM (Analisis
Semiotik)”.
B. Objek Kajian
Material
Objek kajian dalam penilitian ini adalah pesan
dakwah Nissa Sabyan dalam lagu Deen Assalam
·
Formal
Objek formal dalam penelitian ini adalah makna
dari pesan dakwah Nissa Sabyan dalam lagu Deen Assalam
C. Rumusan Masalah
Diantara beberapa karya Nissa Sabyan tersebut, peneliti akan meneliti lagu “Deen Assalam” kemudian merumuskan masalah yaitu, “Bagaimana makna dari pesan
dakwah Nissa Sabyan dalam lagu Deen Assalam?”
D. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan rumusan masalah yang dipaparkan di
atas, maka penelitian yang akan dilakukan memiliki tujuan ingin mengetahui
makna pesan dakwah “Deen Asslam” yang dibingkai dalam sebuah lagu.
E. Kontribusi Penelitian
·
Masyarakat Umum
Penelitian ini diharapkan dapat memberi
kontribusi ke masyarakat umum dalam menambah wawasan khususnya di bidang
komunikasi dan dakwah
·
Praktisi
Menyampaikan masukan kepada para musisi agar
dapat terpacu dalam berkarya khususnya dalam merilis lagu-lagu Islami yang
berkualitas seperti Nissa Sabyan.
·
Akademisi
Sebagai suatu referensi dan rujukan bagi para
peneliti dalam melakukan penelitian terhadap lagu-lagu islami.
F.
Thesis Statement
Dalam penelitian ini, peneliti ingin menemukan
pesan-pesan dakwah yang terkandng dalam lagu yang dicover oleh Nissa Sabyan
dengan judul “Deen As-Salam”. Lagu ini mampu meningkatkan rasa toleransi antar
umat beragama.
G. Paradigma
Penelitian ini menggunakan paradigma fenomenologi. Yaitu melibatkan
pengujian yang teliti dan seksama pada kesadaran pengalaman manusia. Konsep
utama dalam paradigma ini adalah makna. Makna merupakan isi penting yang muncul
dari pengalaman kesadaran manusia.
H. Landasan Teori
Penelitian ini menggunakan teori konstruktivisme. Teori
ini didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan
mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Konstruktivisme sebenarnya
bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama
ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman.
I.
Sistematika Pembahasan
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini berisi tentang latar
belakang masalah yang akan melatari penelitian, fokus penelitian yang berbentuk
rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti, manfaat yang
diharapkan dalam penelitian, definisi konsep yang merupakan penjelasan dari
judul, dan sistematika pembahasan agar penelitian lebih sistematis.
BAB II : PESAN DAKWAH DALAM BENTUK LAGU MELALUI
MEDIA SOSIAL
Pada bab ini berisi tentang kajian pustaka;
A. Pesan Dakwah
B. Karya Sastra
C. Media Sosial Youtube
D. Penelitian Terdahulu
BAB III: METODE PENELITIAN
Bab ini memuat uraian secara rinci tentang
metode dan langkah-langkah penelitian yang meliputi pendekatan dan jenis
penelitian yang digunakan, kehadiran peneliti, setting penelitian, sumber data
yang digunakan dalam penelitian, teknik pengumpulan data, tahapan penelitian,
teknik analisa data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan, serta teknik
pemeriksaan keabsahan data.
BAB IV: DESKRIPSI TENTANG NISSA SABYAN DALAM LAGU
DEEN ASSALAM
Pada bab ini tentang penyajian dan analisis
data yang menjelaskan tentang setting penelitian yaitu memaparkan secara
mendalam agar pembaca mengetahui sasaran penelitian tersebut dan juga
memaparkan penyajian data yang mengenai data dan fakta subjek penelitian,
terutama yang terkait dengan rumusan masalah yang diajukan. Yang kemudian
dianalisis dengan Semiotik, untuk mendapatkan makna pesan Deen Assalam.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini merupakan bab yang terakhir dalam
penulisan skripsi, yang memuat tentang kesimpulan dan saran tentang hasil
penelitian atau juga yang merupakan jawaban langsung dari permasalahan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pesan Dakwah
1. Pesan
Pesan adalah sesuatu yang disampaikan
pengirim kepada penerima. Pesan adalah sesuatu yang bisa disampaikan dari
seseorang kepada orang lain, baik secara individu maupun kelompok yang dapat
berupa buah pikiran, keterangan, pernyataan dari sebuah sikap. Pesan merupakan
sebuah isyarat atau sebuah simbol yang disampaikan oleh seseorang dengan
harapan bahwa pesan itu akan mengutarakan atau menimbulkan sesuatu makna
tertentu dalam diri orang lain yang hendak diajak berkomunikasi.
Menurut Hafied Cangara pesan adalah
sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Sementara Astrid mengatakan
bahwa pesan adalah, ide, gagasan, informasi, dan opini yang di lontarkan
seorang komunikator kepada komunikan yang bertujuan untuk mempengaruhi komunikan
kearah sikap yang di inginkan oleh komunikator. Pesan (message) terdiri dari
dua aspek, yakni isi atau isi pesan (the content of message) dan lambang
(symbol) untuk mengekspresikannya.
Pesan juga dapat diartikan sebagai
sesuatu yang disampaikan dari seorang komunikator kepada orang lain (komunikan)
yang dapat berupa pernyataan sebuah sikap, keterangan, maupun berupa pikiran.
Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi yang terjalin. Secara umum, jenis
pesan terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal. Pesan yang
dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim
kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan
oleh komunikator kepada komunikan.
Sementara Astrid mengatakan bahwa pesan
adalah, ide, gagasan,informasi, dan opini yang dilontarkan seorang komunikator kepadakomunikan
yangbertujuan untuk mempengaruhi komunikan kearah sikapyang diinginkan oleh
komunikator.
2. Dakwah
a. Pengertian Dakwah
Dakwah akan
dibagi menjadi dua bagian yaitu dakwah ditinjau dari segi bahasa (etimologi)
dan dakwah ditinjau dari segi istilah (terminology): Dalam tata bahasa Arab,
kata dakwah berbentuk sebagai “isim masdar”. Kata ini berasal dari fiil (kata
kerja) “da’a” دعى – يدعو “yad’u” yang artinya memanggil, mengajak atau menyeru
Arti dakwah ditinjau dari segi istilah (terminology), mempunyai arti
bermacam-macam, untuk lebih jelasnya akan disajikan pendapat para ahli ilmu
dakwah antara lain:
1)
Nasaruddin Latief mendefinisikan dakwah: “setiap usaha aktifitas dengan
tulisan maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanngil manusia
lainnya untuk beriman dan menaati Allah SWT. Sesuai dengan garis-garis aqidah
dan syariat serta akhlak islamiah”.
2)
Ismail Al-Faruq dalam buku “Ilmu Dakwah” karangan Moh. Ali Aziz,
menjelaskan bahwa terdapat tiga hal yang disebut sebagai hakikat Dakwah
Islamiyah. Hakikat dakwah itu meliputi tiga hal, yakni bahwa dakwah itu adalah
sebuah kebebasan, rasionalitas, dan universal.
3)
Menurut Masduqi Affandi dalam bukunya “Ontologi Dakwah”, mengungkapkan
bahwa definisi singkat dakwah merupakan sebuah peristiwa gejala sosial
keagamaan yang menarik dan masih memerlukan telaah lebih cermat agar terbuka
peluang pemahaman yang mendalam sehingga dapat dilihat secara utuh dari tangga
filosofik.27
Dakwah mengandung pengertian sebagai
suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku, dan sebagainya
yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain
baik secara individual maupun secara kelompok agar timbul dalam dirinya suatu
pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengalaman terhadap ajaran agama
sebagai message yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsurunsur
paksaan. Dakwah adalah usaha peningkatan pemahaman keagamaan untuk mengubah
pandangan hidup, sikap bathin dan perilaku umat yang tidak sesuai dengan ajaran
Islam menjadi sesuai dengan tuntutan syari’at untuk memperole kebahagiaan hidup
di dunia dan akhirat.
b. Unsur Dakwah
1) Subyek dakwah
Adalah pelaku
dakwah atau orang yang melakukan dakwah, atau biasa disebut istilah dai (baik
laki-laki maupun perempuan yang sudah baligh serta berakal sehat, baik ulama maupun
non ulama). Subyek dakwah merupakan suatu hal penting dalam terselenggaranya
dakwah, karena manusia itu sendirilah yang menentukan berhasil atau tidaknya
dakwah. Seorang penceramah harus kreatif dan inovatif dalam penyampaian pesan
agar tidak nampak monoton dan terkesan menggurui. Sebagai seorang dai harus
memulai dakwahnya dengan langkah yang pasti. Diantaranya dengan dimulai dari
dirinya sehingga menjadi panutan yang baik bagi orang lain. Kemudian membangun
rumah tangganya dan memperbaiki keluarganya, agar menjadi sebuah bangunan
muslim yang berasaskan keimanan. Selanjutnya melangkah kepada masyarakat dan
menyebarkan dakwah kebaikan di kalangan mereka. Memerangi berbagai bentuk
akhlak yang buruk dan berbagai kemungkaran dengan cara bijak. Lalu berupaya
untuk menggali keutamaan dan kemuliaan akhlak. Kemudian mengajak kalangan orang
yang tidak beragama Islam untuk diarahkan ke jalan yang benar dan sesuai dengan
syariat Islam
2) Obyek Dakwah
Yang menjadi
obyek dakwah disini adalah mad’u. Para Mad’u atau penerima dakwah adalah
seluruh umat manusia, baik laki-laki ataupun perempuan, tua maupun muda, miskin
atau kaya, muslim maupun non muslim, kesemuanya menjadi objek dari kegiatan
dakwah Islam, semua berhak menerima ajakan dan seruan ke jalan Allah SWT. Dai
yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang masyarakat yang akan menjadi
mitra dakwahnya adalah calon-calon dai yang akan mengalami kegagalan dalam dakwahnya.
3) Media Dakwah
Menurut Samsul
Munir Amin, media dakwah adalah suatu peralatan yang digunakan produsen untuk menyampaikan
materi materi dakwah kepada si penerima dakwah (konsumen), seperti contohnya
majalah, televisi, kaset, dan sebagainya. Media dakwah dalam pelaksanaan
penyampaian pesan merupakan salah satu hal penentu dalam keberhasilan dakwah. Media
dakwah sebagai perantara dan penghubung yang digunakan dalam proses penyampaian
materi dakwah kepada para mad‟u agar dengan mudah diterima, diresapi, dan dimengerti.
Jadi kita tidak perlu bingung bila ingin menyampaikan ajaran-ajaran Islam,
karena banyak perantara yang bisa kita gunakan dalam penyampaian informasi
seputar agama Islam. Adapun bentuk media dakwah dibedakan menjadi beberapa
pilar:
· Media lisan
Media penyampaian informasi melalui lisan dan ucapan.
Dalam hal ini dakwah dapat disebarluaskan dalam bentuk pengajian-pengajian
kecil atau dalam lingkup besar melalui kegiatan ceramah agama, pidato, seminar,
musyawarah, dan sebagainya).
· Media tulisan
Tak hanya melalui lisan saja, berdakwah juga dapat kita
lakukan melalui perantara media tulisan yang dapat kita wujudkan dalam bentuk
buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya yang tentu didalamnya menjelaskan
tentang ajaran-ajaran agama Islam.
· Media gambar
Dalam perkembangannya, gambar dan foto dapat dimanfaaatkan
sebagai media dakwah. Dalam hal ini, gambar dan foto yang memuat informasi atau
pesan yang sesuai dengan materi dakwah. Adapun caranya yaitu dengan menyusun
gambar-gambar, foto-foto dan guntingan-guntingan gambar dalam sebuah papan atau
baliho yang dipasang pada tempat strategis.
· Media audio visual
Media penyampaian informasi yang dapat menampilkan unsur
gambar (visual) dan suara (audio) secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan
pesan dan informasi. Adapun yang termasuk dalam media audio visual adalah
sebagai berikut:
a.
Televisi
Merupakan media audio visual yang sangat efektif dalam
menyebarkan informasi kepada khalayak atau pemirsa, karena melalui televisi
pesanpesan atau informasi dapat sampai kepada audiensi dengan jangkauan yang
sangat luas, serta kemampuannya yang dapat menjangkau daerah sangat luas.
b.
Video
Media ini juga dapat menampilkan unsur gambar (visual)
dan suara (audio) secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan dan
informasi kepada khalayak. Walaupun bentuk fisiknya berbeda, media ini banyak
memiliki kesamaan dengan media film.
Keduanya dapat
menayangkan unsur gerak. Video tepat sekali digunakan untuk kepentingan dakwah,
ia dapat memancarkan program dalam bentuk audio visual. Terlebih lagi, program
video dapat disusun sesuai selera dai dan dapat disiarkan sesuai dengan
kebutuhan tanpa harus bergantung pada stasiun pusat. Kita dapat gunakan media
video sewaku-waktu untuk kepentingan dakwah. Media sosial YouTube menjadi
instrumen dakwah kontemporer yang memiliki jangkauan luas untuk menyeru kepada
kebajikan dan mencegah yang munkar. Maka tidak mustahil apa yang didakwahkan
dapat menjelajah dan menerobos batas-batas bangsa manapun tanpa disadari telah
hadir di hadapan kita hanya dalam hitungan detik ceramah tersebut dapat menjadi
konsumsi umat di belahan dunia.
3. Pesan Dakwah
a. Pengertian Pesan Dakwah
Pesan dakwah
adalah suatu pikiran, keterangan atau pernyataan sebuah sikap yang mengandung
unsur kebaikan yang mengikuti petunjuk agama yakni menganduk tiga unsur pokok agama
yaitu aqidah (masalah keimanan), syariat (masalah keislaman), akhlak (masalah
budi pekerti). Pesan dakwah adalah isi pesan komunikasi secara efektif terhadap
penerima dakwah, pada dasarnya materi dakwah Islam, bergantung pada tujuan
dakwah yang di capai sudah menjadi doktrin dan komitmen bahkan setiap muslim
wajib berdakwah, baik itu secara perorangan ataupun dengan orang banyak, oleh karena
itu dakwah harus terus dilakukan. Pesan dakwah tidak lain adalah Al-Islam yang
bersumber kepada Al-Quran dan Al-Hadits sebagai sumber utama yang meliputi
aqidah, syariah dan ahlak dengan sebagai macam cabang ilmu yang diperolehnya.
Jadi pesan dakwah atau materi dakwah adalah isi dakwah yang disampaikan da’i
kepada mad’u yang bersumber dari agama Islam.
Pesan dakwah
merupakan materi dakwah (Maddah) yang disampaikan da’i kepada mad’u (mitra
dakwah). Materi dakwah yang akan disampaikan ialah, ud’u ila sabili rabika.
Yaitu ajaklah kepada jalan Tuhanmu. Jalan Tuhan secara keseluruhan yang bersumber
dari intinya yaitu Al-Qur’an dan Sunnah. Sedangkan pengembangannya, kemudian
akan mencakup seluruh kultur Islam yang murni yang bersumber dari kedua pokok
ajaran Islam yaitu yang terdapat dalam Surah An-Nisa (4) ayat 59:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman,
taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian
jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.” (Q.S. An-Nisa’ 4:59)
Ruang
lingkup pesan dakwah Islam sangatlah luas. Materi yang luas dan lengkap itu, tentunya
memerlukan pemilihan pemilihan dan membuat prioritas-prioritas, yaitu dengan memperhatikan
situasi dan kondisi kemasyarakatan yang ada, serta menempuh bermacam-macam
metode pendekatan. Di samping itu, karena pesan dakwah ini haruslah manusiawi,
yang diharapkan dapat membentuk pengalaman sehari harinya menurut tatanan agama.
Oleh karena itu secara teknis dakwah tidak dapat terlepas dari dua hal pokok,
yakni kemampuan penerima dakwah berdasarkan tingkat berfikirnya dan keperluan
masyarakat obyek atau atas permintaannya. Jelasnya, materi dakwah harus fundamental,
dan disampaikan dengan metode-metode yang bervariasi, sistem yang proporsional,
menggunakan teknis yang relevan dan ideal. Pada intinya pesan dakwah sebagai
pengaruh didalam usaha mengubah sikap dan tingkah laku mad’u. Pesan ini dapat
bersifat informatif, persuasif, dan koersif :
1) Informatif
Memberikan keterangan-keterangan dan kemudian komunikan
dapat mengambil kesimpulan sendiri. Dalam situasi tertentu pesan informatif
lebih berhasil dari pada pesan persuasif misalnya pada kalangan cendikiawan.
2) Persuasif
Ajakan yakni membangkitkan pengertian dan kesadaran seseorang
bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan rupa pendapat atau sikap sehingga
ada perubahan.
3) Koersif
Memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi. Bentuk yang
terkenal dari penyampaian pesan secara ini adalah penekanan-penekanan yang
menimbulkan tekanan batin dan ketakutan diantara sesamanya dan pada kalangan
publik. Koersif dapat berbentuk perintah, instruksi dan lain sebagainya.
b. Macam-Macam Pesan Dakwah
Pesan dakwah
merupakan materi yang disampaikan seorang da’i kepada mad’u. Seorang da’i
melakukan proses yang logis untuk menetapkan materi dakwah yang akan
dipergunakan, dengan jalan memilih dan memilah materi dakwah yang relevan untuk
disampaikan. Pada prinsipnya pesan apapun dapat dijadikan sebagai pesan dakwah
selama tidak bertentangan dengan sumber utamanya, yaitu Al-Qur’an dan Hadist.
Dengan demikian, semua pesan yang bertentangan terhadap AlQur’an dan Hadist
tidak dapat disebut sebagai pesan dakwah. Semua orang dapat berbicara tentang
moral, bahkan dengan mengutip ayat Al-Qur’an sekalipun.
Akan tetapi,
jika hal itu dimaksudkan untuk pembenaran atau dasar bagi kepentingan nafsunya
semata, maka demikian itu bukan termasuk pesan dakwah. Pesan dakwah pada garis
besarnya terbagi menjadi dua, yaitu pesan utama (Al-Qur’an dan Hadist) dan
pesan tambahan atau penunjang (selain Al-Qur’an dan Hadist) seperti pendapat
para sahabat Nabi, pendapat para ulama, hasil penelitian, kisah dan pengalamn
teladan, berita dan peristiwa dan karya sastra dan karya seni.
1) Al-Qur’an
Sumber ajaran
Islam adalah asal atau tempat ajaran Islam itu diambil, sebagai sumber
mengindikasikan makna bahwa ajaran Islam barasal dari sesuatu yang dapat digali
dan diperjuangkan untuk kepentingan operasionalisasi ajaran Islam dan
perkembangannya sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi umat Islam.
Setiap perilaku dan tindakan baik secara individu maupun secara kelompok harus
didasarkan pada sumber tersebut. Karena sumber ajaran Islam berfungsi sebagai
referensi tempat orientasi dan konsultasi dan tolak ukur umat. Seperti yang
disebutkan dalam firmanNya dalam surat An Nisa’ (4) ayat 105:
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab
kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan
apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang
(orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.” (Q.S.
An-Nisa’ (4):105)
Al-Qur’an adalah
wahyu penyempurna. Seluruh wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada nabi-nabi terdahulu
termaktub dan teringkas dalam Al-Qur’an. Al Quran yang memiliki sifat,
karakter, kedudukan, fungsi dan melahirkan dampak secara pasti juga akan
merupakan sesuatu yang mempunyai sebuah potensi atau kekuatan dengan berbagai
perwujudannya terutama hal-hal yang menunjukkan sebagai perangsang pembentuk
dan pembangun informasi.
2) Hadist Nabi SAW
Hadist secara
etimologi berarti komunikasi, cerita, percakapan baik dalam konteks agama atau
dunia atau dalam konteks sejarah atau peristiwa dan kejadian aktual. Untuk
melihat kualitas kesahihan Hadist, pendakwah tinggal mengutip hasil penelitian
dan penilaian ulama Hadist. Tidak harus menelitinya sendiri. Pendakwah hanya perlu
mendapatkan Hadist yang sahih serta memahami kandungannya. Jumlah Hadist Nabi
Muhammad SAW yang termaktub dalam beberapa kitab Hadist sangat banyak. Terlalu
berat bagi pendakwah untuk menghafal semuanya.Pendakwah cukup membuat
klasifikasi Hadist berdasarkan kualitas dan temanya.
3) Pendapat para Sahabat Nabi SAW
Orang yang hidup
semasa dengan Nabi SAW, pernah bertemu dan beriman ber-iman kepadanya adalah
sahabat Nabi SAW. Pendapat sahabat Nabi SAW memiliki nilai tinggi, karena
kedekatan mereka dengan Nabi Saw dan proses belajarnya yang langsung dari
beliau. Di antara para sahabat Nabi SAW, ada yang termasuk sahabat senior
(kibar al-shahabah) dan sahabat junior (shighar al-shahabah).
Sahabat senior diukur dari waktu masuk Islam, perjuangan dan
kedekatannya dengan Nabi SAW. Hampir semua perkataan sahabat dalam kitab-kitab
Hadist berasal dari sahabat senior. Sama dengan kutipan-kutipan sebelumnya.
4) Pendapat para Ulama
Ulama berarti
semua orang yang memiliki ilmu pengetahuan secara mendalam, namun maksud ulama
di sini dikhususkan untuk orang yang beriman, menguasai ilmu keIslaman secara
mendalam dan menjalankannya. Dengan pengertian ini, kita menghindari pendapat
ulama yang buruk (‘ulama’ al-su’), yakni ulama yang tidak berpegang pada
Al-Qur’an dan Hadist sepenuhnya dan tidak ada kesesuaian antara ucapan dan
perbuatannya
5) Karya Sastra
Pesan dakwah
kadang kala perlu ditunjang dengan karya sastra yang bermutu sehingga lebih
indah dan menarik. Karya sastra ini dapat berupa: syair, puisi, pantun, nasyid atau
lagu, dan lain sebagainya. Tidak sedikit para pendakwah yang menyisipkan karya
sastra dalam pesan dakwahnya. Hampir setiap karya sastra memuat pesan-pesan bijak.
Nilai sastra adalah nilai keindahan dan kebijakan. Keindahannya menyentuh
perasaan, sementara kebijakannya menggugah hati dan pikiran. Pesan yang bijak akan
mudah diterima dengan perasaan yang halus. Orang yang tidak memiliki perasaan
sulit untuk menerima kebijakan.
Bukankah ayat
suci Al-Qur’an mengandung nilai sastra yang tinggi. Hati yang sedang sakit
seperti sombong, dengki, kikir dan lain sebagainya sulit untuk menerima kebenaran
Al-Qur’an. Tidak semua karya sastra bisa menjadi pesan dakwah, sebab ada karya
sastra yang digunakan untuk kebaikan, karya sastra juga digunakan untuk
pemujaan berhala, mengungkapkan cinta asmara, menggambarkan keindahan dunia,
dan lain sebagainya.
6) Karya Seni
Karya seni juga
memuat nilai keindahan yang tinggi. Jika karya sastra menggunakan komunikasi
verbal (diucapkan), karya seni banyak mengutarakan komunikasi non verbal
(diperlihatkan). Pesan dakwah jenis ini mengacu pada lambang yang terbuka untuk
ditafsirkan oleh siapapun.
Jadi bersifat
subyektif. Tidak semua orang mencintai atau memberikan apresiasi karya seni.
Bagi pecinta karya seni, pesan dakwah jenis ini lebih banyak membuatnya
berfikir tentang Allah SWT dan makhlukNya, lebih daripada ketika hanya
mendengar ceramah agama. Ia bisa meneteskan air mata ketika mendengarkan musik,
ketika melihat sebuah lukisan pemandangan laut yang terhampar luas dengan gelombang
yang menggunung dan dikejauhan.
B. Karya Sastra
1. Sastra
Sastra (sansekerta/shastra) merupakan kata
serapan dari bahasa sansekerta sastra yang berarti “teks yang mengandung
instruksi” atau “pedoman” dari kata dasar sas yang berarti “instruksi” atau
“ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini bisa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan”
atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Suatu hasil
karya baru dapat dikatakan memiliki nilai sastra bila di dalamnya terdapat
kesepadanan antara bentuk dan isinya. Bentuk bahasanya baik dan indah, dan
susunannya beserta isinya dapat menimbulkan perasaan haru dan kagum di hati
pembacanya.
Karya sastra adalah hasil karya manusia
yang mempergunakan bahasa sebagai alat pengungkapannnya, baik secara lisan
maupun tulisan, yang dapat menimbulkan rasa keindahan (estetis) serta dapat menggetarkan
hati pembaca, yang mengandung ide, gagasan, pesan, ajaran yang diungkapkan
dalam bentuk cerita. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang
melibatkan kreativitas manusia.
Karya sastra lahir dari pengekspresian
endapan pengalaman yang telah ada dalam jiwa pengarang secara mendalam melalui
proses imajinasi. Menurut sastrawan Dick Hartaka : Proses penciptaan karya
sastra pada dasarnya melibatkan akar-akar kebudayaan yang berupa: panca indra, imajinasi,
intelektualitas, cinta, nafsu, naluri, darah roh, serta hidayah kefitrian dan
Zat Yang Maha Tinggi yang telah merasuk ke dalam diri seorang penyair /
pujangga, maka akar-akar kebudayaan itu akan meramu fenomena sosial yang ada dan
menghasilkan kesusasteraan. Pada karya sastra yang berhasil terkandung ekspresi
total pribadi manusia yang meliputi tingkat-tingkat pengalaman biologi, sosial,
intelektual dan religius.47 Nilai-nilai seperti itu sebagai observasi yang tajam
dari pengarang yang dituangkan dalam karya sastra. Realitas realitas dalam
simbolisasi karya sastra dapat memberikan interpretasi baru. Membaca karya
sastra memungkinkan seseorang mendapat masukan tentang manusia atau masyakatar
dan menimbulkan piliran serta motivasi untuk berbuat seseuatu bagi manusia atau
masyarrakat atau masyarakat itu, dalam diri manusia sebagai pribadi dan anggora
masyarakat timbul kepedulian terhadap apa yang dihadapi masyarakat.
Karya sastra selalu memberikan pesan atau
amanah untuk berbuat baik, dan masyarakat atau pembaca diajak untuk menjunjung
tinggi norma-norma moral. Dengan cara yang berbeda sastra, filsafat dan agama,
dianggap sebagai sarana untuk menumbuhkan jiwa kemanusiaan yang halus, manusia
dan berbudaya. Pada karya sastra yang berhasil terkandung ekspresi total
pribagi manusia yang meliputi tingkat-tingkat pengalaman biologi, sosial,
intelektual dan religius. Nilai-nilai seperti itu sebagai observasi yang tajam
dari pengarang yang dituangkan dalam karya sastra. Realitas-realitas dalam
simbolisasi karya sastra dapat memberikan interpretasi baru. Bentuk dan isi
sastra harus saling mengisi, yaitu dapat menimbulkan kesan yang mendalam di hati
para pembacanya sebagai perwujudan nilai karya seni. Apabila isi tulisan cukup
baik tetapi cara pengungkapan bahasanya buruk, karya tersebut tidak dapat
disebut sebagai cipta sastra, begitu juga sebaliknya.
Dilihat dari bentuknya,
sastra terdiri atas 4 bentuk, yaitu :
a.
Prosa, bentuk sastra yang diuraikan menggunakan bahasa bebas dan panjang
tidak terkait oleh aturan-aturan seperti dalam puisi.
b.
Puisi, bentuk sastra yang diuraikan dengan menggunakan bahasa yang singkat
dan padat serta indah. Untuk puisi lama, selalu terikat oleh kaidah atau aturan
tertentu, yaitu:
i. Jumlah baris tiap-tiap baitnya.
ii. Jumlah suku kata atau kata dalam tiaptiap
kalimat atau barisnya.
iii. Irama, dan persamaan bunyi kata
c.
Prosa liris, bentuk sastra yang disajikan seperti bentuk puisi namun menggunkan
bahasa yang bebas terurai seperti pada prosa.
d.
Drama, yaitu bentuk sastra yang dilukiskan dengan menggunkan bahasa yang
bebas dan panjang, serta disajikan menggunkan dialog atau monolog. Drama ada
dua pengertian, yaitu drama dalam bentuk naskah dan drama yang di pentaskan.
Di lihat dari
isinya, sastra terdiri dari 4 macam, yaitu :
a.
Epik, karangan yang melukiskan sesuatu secara obyektif tanpa mengikutkan
pikiran dan perasaan pribadi pengarang.
b.
Didaktif, karya sastra yang isinya mendidik penikmat/pembaca tentang
masalah moral, tatakrama, masalah agama, dll.
c.
Dramatik, karya sastra yang isinya melukiskan sesuatu kejadian (baik atau
buruk) dengan pelukisan yang berlebih-lebihan.
d.
Lirik, karangan yang berisi curhatan perasaan pengarang secara subyektif.
2. Lirik
Lirik (syair) dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah sebuah karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan
pribadi susunan kata dalam sebuah nyanyian.51 Lirik lagu merupakan eskpresi
seseorang tentang suatu hal yang sudah dilihat didengar maupun dialaminya. Dalam
mengekspresikan pengalamannya, penyair atau pencipta lagu melakukan permainan
kata-kata dan bahasa untuk menciptakan daya tarik dan kekhasan terhadap lirik
atau syairnya. Permainan bahasa ini dapat berupa vokal, gaya bahasa maupun
penyimpangan makna kata dan diperkuat dengan penggunanaan melodi dan notasi
musik yang disesuaikan dengan lirik lagunya sehingga pendengar semakin terbawa dengan
apa yang dipikirkan pengarangnya.
Lirik lagu memiliki bentuk pesan berupa
tulisan kata-kata dan kalimat yang dapat digunakan untuk menciptakan suasana
dan gambaran imajinasi tertentu kepada pendengarnya sehingga dapat pula menciptakan
makna-makna yang beragam
3. Musik dan Syair Lagu
a. Pengertian Musik
Musik
berasal dari bahasa yunani, “mousike” dan latin, “musika”. Kata “mousike”
berasal dari kata “mousa” (jamak: mousas), dalam bahasa latin “musa”, yunani
“mouskos”, inggris “muse”. Jadi dari kata “musika” lahirlah kata “musik”. Musik
adalah salah satu media ungkapan kesenian. Musik mencerminkan kebudayaan
masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang
menjadi bagian dari proses enkulturasi budaya, baik dalam bentuk formal maupun informal.
Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut struktual maupun
jenisnya dalam kebudayaan.
Seni musik
adalah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur
dalam bentuk bunyi. Bisa dikatakan, bunyi (suara) adalah elemen musik paling
dasar. Suara musik yang baik adalah hasil interaksi dari tiga elemen, yaitu:
irama, melodi, dan harmoni. Irama adalah pengaturan suara dalam suatu waktu, panjang,
pendek dan temponya. Hal ini memberikan karakter tersendiri pada setiap musik.
Kombinasi beberapa tinggi nada dan irama akan menghasilkan melodi tertentu.
Selanjutnya, kombinasi yang baik antara irama dan melodi melahirkan bunyi yang
harmoni. Musik termasuk seni manusia yang paling tua. Bahkan bisa dikatakan,
tidak ada sejarah peradaban manusia dilalui tanpa musik. Dalam musik gabungan,
suara alat musik berfungsi sebagai pengiring suara vokal atau tarian.
Salah satu
seni yang merupakan ciptaan seseorang, menghasilkan sebuah syair yang mempunyai
makna. Seni musik adalah seni yang berkaitan dengan alat-alat musik dan irama
yang keluar dari alat-alat musik tersebut yang dapat dikombinasi dengan suara
(lagu) yang dapat dipergunakan sebagai spirit (dorongan) bagi para
pendengarnya.
Syair lagu
merupakan karya sastra yang disenangi oleh masyarakat. Hal itu dikarenakan
syair lagu mempunyai daya pikat dari segi keindahan bahasa, tema dan susunan
kalimat juga rangkaian musiknya. Unsur seni yang dimiliki oleh sebuah syair
lagu akan mampu menggugah jiwa seseorang karena pada dasarnya setiap manusia
mempunyai rasa keindahan. Seni merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang
mengandung dan mengungkapkan keindahan.
Menurut
Plato, musik merupakan suatu hukum moral, memberi jiwa kepada alam, memberi
sayap kepada pikiran dan imajinasi, memberi kegembiraan dan dan kehidupan
kepada kesedihan. Musik adalah esensi keteraturan. Seni secara umum dapat
diartikan sebagai penjelmaan rasa indah yang terkandung di dalam jiwa manusia,
dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat
ditangkap oleh indera pendengaran (seni suara), penglihatan (seni lukis), atau seni
gerak (seni tari dan seni drama).
Musik
sendiri menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia memiliki makna bunyi-bunyian yang
ditata enak dan rapi. Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa musik dapat
menciptakan sebuah lagu. Sebuah lagu yang dinyanyikan biasanya terdiri dari
tiga komponen yang saling melengkapi dan saling bergantung. Komponen tersebut
antara lain paduan alat musik atau instrument, suara atau vokal dan yang
terakhir lirik lagunya. Instrument dan kekuatan vokal penyanyi adalah sebagai
tubuh sedangkan lirik lagu adalah jiwa atau nyawa adalah penggambaran musik itu
sendiri. Apabila melihat realita saat ini banyak seni musik yang popular
seperti musik pop, musik dangdut, musik rock dan musik religi. Saat ini
kehadiran musik disambut sangat antusias oleh masyarakat sangat berbeda pada
saat masih zaman kerajaan, musik hanya diperbolehkan disebuah kerajaan ketika
ada pesta besar itu pun dengan menggunakan musik gambus. Dengan adanya
mobilitas gambus sudah jarang dipakai. Karena banyak bermunculan group band
atau pun penyanyi solo yang lebih berbakat dan kehadirannya lebih gampang
diterima masyarakat. Bukan hanya nadanya yang indah akan tetapi syairnya yang
bermakna dan syarat akan pesan moral. Maka dari itu Islam mempertahankan
keagungan musik dan seluruh aspeknya yang dapat menenangkan pikiran. Musik
mempunyai banyak efek kepada masyarakat terutama bagi para remaja yang
merupakan bagian hidup mereka, beberapa fungsi musik.
a)
Musik sebagai hiburan
Musik berfungsi
untuk menentramkan dan menghibur tabiat manusia. Islam pun mempertahankan
keagungan musik dan seluruh aspeknya yang dapat menenangkan pikiran sebuah
masyarakat. Dengan musik apapun khalayak yang mendengar dan melihat akan
terhibur, sehingga mereka pun akan tersenyum.
b)
Musik sebagai spiritual jiwa (penyegaran rohani dan jasmani)
Harus diakui
bahwa musik memang berpengaruh besar terhadap perasaan (jiwa) manusia. Begitulah
realita kehidupan kaum muslimin, fenomena lagu dan musik senantiasa menyertai kehidupan
mereka, baik yang berhubungan dengan masalah duniawi maupun agama, dan secara
fitrahpun manusia membutuhkannya.
b. Sejarah Munculnya Musik
Dalam
sejarah musik, kita dapat mengenal adanya tiga jenis musik yang ada dalam dunia
musik. Pertama, musik vokal yaitu melagukan sebuah syair yang hanya dinyanyikan
dengan perantaraan oral (suara saja) tanpa iringan instrumen musik, seperti
paduan suara dan acapela.kedua, musik intstrumentalia yaitu musik yang
dihasilkan oleh alat-alat musik itu sendiri sehingga terdengar harmonis dan
teratur, seperti pertunjukanpertunjukan musik orkestra, dan musik-musik klasik
ciptaan Mozart, Beethoven, dan Sebastian Bach. Ketiga, musik campuran yang
merupakan perpaduan antara musik vokal dan musik instrumentalia. Walaupun
pengkategorian jenis musik seperti ini, terkadang merupakan hal yang subjektif,
namun merupakan salah satu ilmu yang dipelajari dan ditetapkan oleh para ahli
musik.
Sepanjang
sejarah, belum pernah ditemukan umat yang menjauhkan diri dari nyanyian dan
musik. Perbedaannya hanya dalam waktu yang mereka gunakan untuk menikmati lagu
atau kapasitas lagu yang mereka nikmati, ada yang banyak dan ada juga yang
sedikit. Bahkan ada juga yang berlebihan, sehingga lagu sudah merupakan prinsip
hidupnya.60 Dalam sejarah agama Islam, seni musik bukan tergolong hal yang
baru. Pada masa Rasulullah Saw dan para sahabat secara teori seni musik belum
dikenal masyarakat Islam walaupun pada saat itu dalam prakteknya seni sudah
lebih dulu dikenal. Hal ini terlihat dari merdu dan indahnya suara azan yang
dilantunkan oleh Bilal sehingga Umar bin Khattab seorang panglima perang yang
gagah berani hatinya luluh ketika mendengarkan kemerduan dan keindahan seni
bacaan al-Qur’an. Jadi, seni sudah ada dalam sejarah perkembangan agama Islam.
Akar musik
Arab berpangkal pada masa ribuan tahun sebelum masehi. Sudah menjadi anggapan
umum di kalangan ahli-ahli musik bahwa musik Arab bersumber dari musik Yunani
atau Persia. Karena itu maka ditetapkan awal sejarah musik Arab pada masa pra
Islam ketika peradaban Yunani dan Persia sedang berada pada puncaknya. Akan
tetapi perkembangan arkeologi modern serta penemuan-penemuan penggalian telah
membukakan jalan bagi sejarah seni musik dan mengubah secara radikal
konsep-konsep lama mengenai evolusi budaya dunia. Demikianlah bahwa musik Arab
berawal dari masa yang lebih tua dari masa pra Islam.
Orang-orang
Arab tidak hanya mengagumi kesempurnaan seni menyanyi, bermain teori musik,
alat-alat musik dan pengembangan cara pembuatannya, tapi mereka juga tertarik
pada berbagai aspek komposisi musik dan mereka mengembangkan model-model gaya
puisi serta nyanyian. Mayoritas komunitas Arab pada dasarnya memiliki kemampuan
yang cukup handal dalam seni musik, maka hal yang wajar apabila seni musik
tumbuh cukup subur di dunia Arab.
Hal tersebut
antara lain di latar belakangi oleh lahirnya seni musik di daratan Arab. Sejak zaman
Jahiliyah dunia Arab telah mengenal musik, bahkan seni musik telah menjadi
trend dan bagian dari gaya hidup mereka sehari-hari. Asal penggunaan kata musik
dan definisinya dari aspek terminologi adalah dipercayai bahwa kalimat musik
ini berasal daripada bahasa Greek. Kalimat musik ini dikatakan telah digunakan
oleh orang Islam pada kurun kedelapan hingga kesepuluh Hijriah. Adapun definisi
yang dirumuskan oleh ahli musikologi dan ahli etnomusikologi yaitu seni atau
sains memadukan bunyi atau nada suara yang berbentuk pernyataan yang memuaskan
emosi, estetika dan struktur bagi sistem kepercayaan yang membentuk asas
kepercayaan. Ciri utama yang mendasari musik yaitu; bunyi suara atau peralatan,
hasil yang memuaskan emosi dan estetika, serta memenuhi tujuan tertentu seperti
sistem kepercayaan dan sebagainya.63 Dengan demikian, tiga ciri tersebut
berkaitan dengan beberapa bentuk ibadah di dalam Islam maka akan ditemui contoh-contoh
ibadah tersebut dengan begitu mudah sekali. Namun peralatan musik tidak
digunakan dalam ibadah yang berkaitan dengan al-Qur’an, haji, tahmid dan takbir
hari raya. Maka dari itu, di dalam beberapa ibadah seperti azan, berzikir dan
berselawat, beberapa peralatan musik sering digunakan oleh umat Islam. Dalam
ibadah Islam yang mempunyai unsur suara penghasilan yang indah dan mempunyai
tujuan tertentu khususnya untuk mencari keridhaan adalah seperti; bacaan al- Qur’an,
azan, talbiah, haji, berzikir, berselawat, tahmid atau takbir hari raya.
Walaupun
ibadah-ibadah tersebut pada zahirnya terlalu janggal untuk dikaitkan sebutannya
dengan musik, tetapi pada hakikatnya amalan semua itu memiliki ciri-ciri yang
sama dengan ciri-ciri istilah musik. Oleh karena umat Islam tidak terlalu
fanatik dengan aspek sebutan musik yang berkaitan dengan ibadah karena musik
bukanlah terlalu asing dengan kehidupan umat Islam.
Berdasarkan
catatan sejarah Islam bahwa terdapat beberapa tokoh terkenal yang mahir
bermusik di antaranya; al-Kindi, Khalil ibn Ahmad, al-Farabi, Muhammad bin
Zakaria al-Razi dan lainnya. Maka dari itu seni musik bukanlah suatu yang janggal
dalam Islam malah ia merupakan sebahagian daripada tuntutan agama. Tambahan
pula dengan penglibatan tokohtokoh ilmuwan Islam dalam bidang musik menampakkan
kewajaran bahwa ia merupakan sesuatu yang diambil berat dan bukannya disisihkan.
Umat Islam merupakan pelopor yang mendirikan kilang alat musik.
Pembuatan alat-alat itu menjadi suatu cabang seni halus. Pusat kilang pembuatan
alat-alat musik yang amat terkenal ialah Sevilla di Andalusia. Alat-alat yang
di keluarkan oleh kilang ini ialah mizbar (kecapi klasik), adqadim (kecapi
lama), udkamil (kecapi lengkap), syahrud (kecapi lengkung), marabba’ (semacam
gitar), gitara (gitar), amanja’ (semacam rebab), ghisyak (semacam rebab).67 Pada
masa sekarang di beberapa kota Islam pada bulan Ramadhan masih ditemukan
tradisi lama yaitu pada waktu makan sahur, banyak orang-orang berjalan-jalan
sambil bernyanyi dan terkadang menggunakan terompet. Selain itu orasi-orasi
pemakaman yang diselenggarakan dengan peraturan agama yang sangat ketat umumnya
dibacakan dengan lagu, dan di beberapa tempat keramat, musik menyertai
upacara-upacara religius bahkan di masa lalu tentara muslim yang perang menunaikan
perang suci (jihad) diiringi semacam musik untuk meningkatkan keberanian dan
keteguhan hati dan perjuangan mereka.
Beberapa tabib muslim ada juga yang menggunakan musik sebagai
sarana penyembuhan penyakit. Baik jasmani maupun rohani, dan di tulis juga
beberapa risalah tentang ilmu pengobatan melalui musik.
c. Musik Dalam Pandangan Islam
Karakteristik
ajaran Islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersikap terbuka, akomodatif
tetapi juga selektif, yakni terbuka dan akomodatif untuk menerima berbagai masukan
dari berbagai pihak akan tetapi bersamaan dengan itu Islam pun juga selektif
artinya tidak begitu saja menerima seluruh jenis ilmu dan kebudayaan melainkan
yang sejalan dengan ajaran Islam. Islam merupakan sebuah paradigma terbuka yang
juga sebagai matarantai peradapan dunia. Manusia memiliki fitrah tersendiri,
salah satunya adalah kesukaan akan seni. Sadar atau pun tidak manusia telah mempertahankan
seni dan memperlihatkan aplikasi seni dalam kehidupan. Bagaimana kesenian
sesuai fitrah manusia yang di sarankan atau diperbolehkan dalam agama. Dorongan
tersebut merupakan naluri manusia atau fitrah yang dianugerahkan Allah kepada
hamba-hamba-Nya.
Sidi
Gazalba, menyatakan “Islam menyuruh manusia beragama untuk berbuat baik,
menghargai kesenian, menyuruh hidup bermasyarakat dan bertaqwa. Karena Islam
merupakan fitrah, dan seni adalah fitrah manusia, dengan sendirinya seni masuk
dalam ajaran ad-dien. Kebudayaan adalah kehidupan, kehidupan itu Tuhanlah yang
memberikannya. Kesenian adalah cabang kebudayaan, jadi bidang kehidupan. Karena
itu fitrah kesenian juga berasal dari Tuhan”. Ciptaan-ciptaan seni banyak yang
lahir oleh rangsangan rasa agama. Dan rasa agama yang menjelma, menggerakkan
rasa seni untuk mencipta. Musik telah menjadi isu penting dalam pemikiran
Islam. Semenjak permulaan Islam bahkan muncul kontroversi mengenai peranan
musik dalam agama. Akan tetapi saat ini musik sudah sangat melekat dengan
kehidupan umat muslim.
Kreativitas
para pencipta lagu dalam menyajikan pesan dakwah dengan cara yang berbeda,
yakni dengan menciptakan lagu dengan lirik-lirik yang religius yang dikemas
dengan musik yang indah dan lirik lagu yang mengandung pesan dakwah dengan
bahasa yang sederhana, tetapi tidak mengurangi makna dari pesan dakwah yang
ada. Musik berfungsi untuk menentramkan pikiran dan beban kemanusiaan dan memperbaiki
tabiat manusia. Ia merupakan stimulus untuk melihat rahasia ketuhanan bagi
sementara orang musik merupakan godaan karena ketidak sempurnaan mereka.
Seni Islam
juga berfungsi sebagai alat manifestasi atau penyemangat dalam meningkatkan
moralitas dan spiritualitas dalam kehidupan ini. Di samping itu lagu dapat
berfungsi sebagai sarana atau alat untuk berdzikir, sebagai manifestasi dan wujud
syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah Dia berikan kepada hamba-Nya.
Rasa syukur kepada Allah akan selalu terdorong dihati nurani, bilamana ada
suatu pendorong yang mampu untuk mengingatkannya. Maka lirik lagu adalah salah
satu jalan keluarnya, sebab didalam lirik lagu terdapat berbagai macam pujian
dan tasbih kepada Allah SWT. Di kalangan ulama peranan musik dalam agama masih menjadi
kontroversi. Ada ulama yang mengharamkan ada pula yang menghalalkan dalam
mempelajari, memainkan dan mendengarkan musik. Problem yang sampai saat ini
masih menyelimuti seni dalam Islam secara keseluruhan, terjadinya kesenjangan
pemahaman keagamaan di kalangan ulama yang ditandai dengan dominasi fiqih yang
mengakar di tengah umat Islam.
Kemampuan
seni merupakan salah satu perbedaan manusia dengan makhluk lain. Jika demikian
Islam mendukung kesenian selama penampilannya lahir dan mendukung fitrah
manusia yang suci, dan karena itu pula Islam bertemu dengan seni dalam jiwa
manusia. Tetapi mengapa selama ini ada kesan bahwa Islam menghambat
perkembangan seni dan memusuhinya.
Khusus
bidang seni musik dalam Islam memang tidak ada hukum ataupun teori yang
menegaskan, banyak ulama yang berbeda pandangan dalam hal ini. Ada yang
melarang dengan pandangan bahwa nyanyian cenderung membuat kebanyakan manusia
lalai dalam mengingat Allah. Senada dengan pendapat Sayyed Hussein Nasr yang
menegaskan bahwa Islam melarang musik yang dapat menyebabkan kelalaian, Islam
pun juga melarang kaum muslimin untuk mendengarkan musik yang mengalihkan dari
dunia spiritual dan terbenam dalam keindahan. Islam memberikan batasan terhadap
seni yang diperbolehkan dan yang dilarang atau diharamkan. Sesuatu yang diharamkan
dalam Islam, pada hakekatnya disebutkan oleh salah satu dari lima unsur
penyebab yaitu: merusak agama, merusak jiwa, merusak kehormatan, merusak harta
benda dan merusak keturunan.
Jika
ditinjau dari penyebab haramnya sesuatu, apakah kesenian itu termasuk hukumnya
haram atau tidak. Para ahli hukum memberikan pendapat sebagai berikut: H.M Toha
Yahya Umar Mengatakan bahwa hukum seni musik, tari dan suara dalam Islam adalah
mubah (boleh) selama tidak disertai dengan hal-hal haram. Dan jika disertai
dengan hal-hal yang haram maka hukumnya menjadi haram.
Menurut Imam
Malik Bahwa bernyanyi dengan Ma’azif (alat-alat musik) tidak haram. Sedangkan
Abdullah Bin Nuh mengatakan “Islam memang ada yang menghukumi kesenian tertentu
bersifat haram, kesenian itu diharamkan apabila seni suara dan seni musik
terikat pada al-Malahi (membuat orang lupa kepada Allah), al-Khamer (minum
alkohol), alQoinat (penyanyi cabul), dan seni rupa (gambar, patung) yang ada hubungannya
dengan jiwa kemusyrikan dan penyembahan berhala”.
Ulama yang
mengharamkan musik dan nyanyian mengemukakan dengan alasan bahwa musik dan
nyanyian itu adalah jenis hiburan, permainan, atau kesenangan yang bisa membuat
lalai dari melakukan kewajiban baik terhadap agama, diri sendiri, keluarga,
maupun terhadap masyarakat.
Tampaknya
dalil syar’i yang dipakai oleh ulama yang mengharamkan musik dan nyanyian itu
adalah menutup atau mencegah hal-hal yang dilarang oleh agama. Ada beberapa
ayat yang dijadikan alasan oleh sebagian ulama untuk melarang ataupun
memakruhkan nyanyian, yaitu: Surah Al-Isra’ (17) ayat 64, yaitu:
Artinya: “Dan hasunglah siapa yang kamu
sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka
pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan
mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang
dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka.” (Q.S. Al-Isra’
(17): 64)78
Kata suaramu
dalam ayat di atas menurut sebagian ulama adalah nyanyian. Tetapi benarkah
demikian membatasi arti suara dengan nyanyian merupakan pembatasan yang tidak berdasar,
dan kalaupun itu diartikan nyanyian maka nyanyian yang dimaksud adalah yang
didendangkan oleh setan, sebagaimana bunyi ayat tersebut. Dan suatu ketika ada
nyanyian yang dilagukan oleh bukan setan, maka belum tentu termasuk yang
dikecam oleh ayat ini. Selain surah Al Isra’ dalam surah Luqman pun juga dipertegas
tentang larangan musik baik mendengarkan ataupun mempelajarinya. Surat Luqman
(31) ayat 6 Musik dapat dikatakan haram apabila memenuhi indikator-indikator
dibawah ini, diantaranya:
1)
Apabila syair-syairnya berisi kata-kata kotor, melecehkan dan porno,
pengagungan terhadap berhala dan hawa nafsu, ajakan terhadap kekafiran dan
maksiat, menduakan Allah, membangga-banggakan diri atau golongan dengan merendahkan
orang lain, berisi permusuhan dan pelecehan terhadap nilai-nilai moral.
2)
Apabila terjadi campur baur atau ikhtilat antara laki-laki dan perempuan.
3)
Musik dalam pandangan Islam itu haram jika dibawakan oleh wanita dengan
penampilan seronok seperti mengobral aurat, dengan tarian yang membangkitkan
syahwat, dan dengan suara mendesah-desah lagi menggoda. Atau, musik tersebut
dibawakan oleh siapa pun bisa laki-laki atau perempuan dengan memakai atribut
dan simbol-simbol setan atau orang kafir.
4)
Bersama musik tersebut dihidangkan aneka minuman atau makanan yang
diharamkan, semacam khamr, beserta aneka fasilitas yang memudahkan orang untuk
melakukan maksiat.
Ketika salah satu atau semua indikator
tersebut terpenuhi, dapat dipastikan bahwa musik dalam pandangan Islam menjadi haram
hukumnya. Akan tetapi ada sebagian ulama yang berpandangan lebih demokratis
dengan memandang musik adalah suatu keindahan, artinya hukum musik dalam hal
ini ditentukan oleh musik itu sendiri atau musik tersebut difungsikan. Dalam
surah Al Maidah (5) ayat 87, ayat inilah yang dijadikan dasar bahwasanya musik
itu diperbolehkan.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu,
dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas.” (Q.S. Al-Maidah (5): 87)81
Dengan menelaah ayat tersebut di atas
menurut penulis bahwasanya musik itu diperbolehkan. Seni musik sebagai salah satu
faktor pendukung dakwah yang menitik beratkan pada keindahan diharapkan mampu
membawa manusia pada perubahan yang lebih baik. Musik bukan saja dijadikan
sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai media dalam berdakwah. Melalui
musik pesanpesan moral keagamaan ditampakkan dan dijabarkan secara jelas.
Sejarah perkembangan dakwah Islam, penuh dengan sentuhan seni keindahan, baik dalam
wujudnya sebagai hiburan, pendidikan, maupun aktifvitas dakwah.
Maka tidak mengejutkan bahwa dewasa ini
banyak nash-nash yang melegitimasi keberadaan musik sebagai hal yang patut
untuk dikembangkan, bahkan musik dapat dikatakan sebagai faktor yang paling
dominan sebagai media dakwah. Dengan demikian pesan komunikasi dapat
disampaikan secara menyeluruh kepada publik. Disamping dapat menarik emosional
para pendengar musik juga dapat membentuk jiwa. Sebagai manusia yang telah
diungkapkan oleh H.M Arifin bahwa faktor kebudayaan sangat berpengaruh terhadap
pembentukan kepribadian manusia.
C. Media Sosial Youtube
Media
sosial (sering disalahtuliskan sebagai sosial media) adalah sebuah media daring,
dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.
Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.83 Media sosial adalah sebuah media
online, yang para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan. Media sosial meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia
virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang
paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain
mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi
sosial, dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi
menjadi dialog interaktif.
Pesatnya
perkembangan media sosial saat ini karena semua orang seperti bisa memiliki
media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio,
atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain
halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses media sosial
dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya
besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna
sosial media bisa dengan bebas mengedit, menambahkan, memodifikasi baik
tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya. Media
sosial seperti Facebook, Google, Twitter dan yang sejenisnya seakan sudah
menjadi suatu keharusan bagi remaja Indonesia untuk memilikinya.
Salah satu
media sosial paling populer saat ini ialah YouTube. YouTube adalah situs web
yang menyediakan berbagai macam video mulai dari video clip sampai film, serta
video-video yang dibuat oleh pengguna YouTube sendiri. Tidak sedikit
orang-orang menjadi terkenal hanya dengan upload video mereka di YouTube .
YouTube merupakan salah satu penyedia layanan video terbesar saat ini, yang
dapat di upload secara gratis. Para pengguna dapat memuat, menonton, dan
berbagi klip video secara gratis. YouTube telah menciptakan kemampuan untuk
langsung beralih ke bagian “video anda ingin melihat”, tanpa harus menunggu
loading pertama atau bagian terakhir video. Selain mudah untuk menonton
teknologi video, prosesupload menciptakan banyak manfaat bila dibandingkan
dengan situs lain.
Pemanfaatan
Youtube sebagai media dakwah sangat penting di era seperti sekarang ini. Dengan
semakin menyemarakkan dakwah berbagai dalam bentuk video seperti dengan para
dai mengunggah ceramah kyai atau video yang bersifat tutorial tentang sholat
atau ibadah-ibadah yang lainnya dapat semakin menyemarakkan pilihan informasi
berkaitan tentang Islam pada masyarakat secara luas.
D. Penelitian Terdahulu
Penggalian
dari wacana penelitian terdahulu dilakukan sebagai upaya memperjelas tentang
variabel-variabel dalam penelitian ini, sekaligus untuk membedakan penelitian
ini dengan penelitian sebelumnya. Umumnya kajian yang dilakukan oleh
peneliti-peneliti dari kalangan akademis dan telah mempublikasikannya pada
beberapa jurnal cetakan dan jurnal online (internet). Penelitian mengenai
motivasi dan kepuasan kerja yang dilakukan peneliti terdahulu antara lain:
1.
Bagus Sujatmiko, Ropingi el Ishaq (2015)
Penelitian ini membahas mengenai pesan
dakwah yang terdapat pada lagu Bila Tiba dan mengklasifikasikannya dari
beberapa tanda. Kesamaan dalam penelitian tersebut adalah dari segi nadanya
dapat dilihat bahwa lagu ini merupakan lagu sedih dan bersifat serius. Irama
musiknya berdeterminasi sangat rendah sehingga cocok untuk perenungan. Lirik-liriknya
juga dapat membentuk asosiasi bagi pendengar yang dapat dijadikan bahan
renungan dalam menjalani kehidupan, berdasarkan pengalaman yang telah dialami
oleh pendengar sebelumnya.
2.
Restiawan Permana (2013)
Melalui analisis deskriptif, jurnal ini
membahas lagu Cari Berkah karya Band Wali sebagai strategi komunikasi dakwah.
Hasil studi menyatakan bahwa lagu Cari Berkah yang dibuat oleh Wali mewakili
pesan yang positif sesuai dengan syariat Islam, karena Band Wali ingin mengajak
pendengarnya untuk lebih menyadari akan arti pentingnya hidup saling tolong
menolong antar sesama.
3.
Yantos (2013)
Penelitian dengan judul ANALISIS
PESAN-PESAN DAKWAH DALAM SYAIR-SYAIR LAGU OPICK ini membahas syair-syair dalam
lagu-lagu karya Opick mengandung pesan-pesan dakwah; Pesanpesan dakwah yang
terdapat di dalam lagu Opick bervariasi dipandang dari sifat dan materi dakwah.
Hasil penelitian ini adalah Syair-syair dalam lagu-lagu karya Opick mengandung
pesan-pesan dakwah. Pesanpesan dakwah yang terdapat di dalam lagu Opick
bervariasi dipandang dari sifat dan materi dakwah. Pada lagu Marhaban Ya
Ramadhan, sifat dakwah lebih cenderung ke Akhlak dan materi dakwah lebih
cenderung ke persuasif. Pada lagu Astaghfirullah, sifat dakwah lebih cenderung
ke Akhlak dan Akidah dan materi dakwah lebih cenderung ke coersif. Pada lagu
Bila Waktu Telah Berakhir, sifat dakwah lebih cenderung ke Akhlak dan materi
dakwah lebih cenderung ke coersif.
4.
Syukur Kholil, Ahmad Tamrin Sikumbang, May Sakinah (2018)
Penelitian ini secara umum adalah mengidentifikasikan
dan menjelaskan pesan-pesan komunikasi Islam yang terkandung dalam lirik lagu
Wali Band, serta makna filosofi komunikasi Islam yang terkandung dalam lirik
lagu Wali band. Hasil penelitian: lagu-lagu karya Wali band yang mengandung
pesan-pesan komunikasi Islam yakni menampilkan pesan verbal seperti lafdz
(pesan sedehana yang disampaikan secara lisan yang dapat dipahami maknanya),
qaul (kata yang disampaikan secara lisan atas dasar kesengajaan), dan kalimat (perkataan
gabungan dari lafdz dan qaul ). Serta dengan isi pesan yaitu pesan akidah
(keimanan), pesan syariah, dan pesan akhlak.
5.
Penelitian tentang Deen Assalam
Deen Assalam yang dinyanyikan oleh
nissa yang dibingkai dengan musik gambus akan memberikan makna terhadap
pentingnya pesan melalui lagu.
BAB III
METODOLOGI PEMBAHASAN
A.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh
melalui serangkaian proses yang panjang. Metode penelitian adalah prosedur yang
dilakukan seseorang untuk mendapatkan data ataupun informasi untuk memperoleh
jawaban atas permasalahan penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode analisis isi. Menggunakan jenis pendekatan konten
analisis yang bersifat deskriptif. Dimana peneliti merangkum sejumlah data
besar yang masih mentah menjadi informasi yang akan diinterpretasikan
penelitiannya terhadap isi pesan dakwah pada lagu Deen Assalam.
Diawali dengan adanya minat untuk mengkaji secara
mendalam terhadap munculnya suatu fenomena tertentu, dengan di dukung oleh
penguasaan konseptualisasi yang kuat atas fenomena tersebut. Maka penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif
kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang di mulai dengan
mendefinisikan konsep-konsep yang sangat umum. Analisis yang diangkat oleh
peneliti dalam proses penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
menggunakan analisis semiotik Charles Sanders Peirce.
Dalam analisis ini, peneliti ingin melihat bagaimana sesuatu
yang ditampilkan dalam bentuk teks. Pengertian Peirce tentang semiotik nampak
ketika Peirce menjelaskan tiga unsur dalam tanda, yaitu : sign, obyek dan
interpreten dalam segitiga semiotiknya.
Alasan peneliti menggunakan analisis kualitatif dengan
memakai model Charless Sanders Peirce, karena model yang ditawarkan oleh Peirce
lebih tepat jika di aplikasikan dalam penelitian ini. Terlebih lagi, teks syair
lagu yang akan dikaji, memiliki filosofi yang tinggi. Oleh sebab itu,
pengkajiannya harus dengan tahapan yang mendalam. Adapun fokus penelitian ini
yakni pada video lagu Deen Assalam Cover Nissa Sabyan yang ada di youtube pada
url https://www.youtube.com/watch?v=1OMD_LSELAM.
B.
Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
Segala
informasi kunci atau data fokus penelitian yang didapat dari video lagu Deen
Assalam cover Nissa Sabyan di youtube pada url https://www.youtube.com/watch?v=1OMD_LSELAM
b. Data Sekunder
Data yang
diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti, atau sebagai data pelengkap dan
pendukung penelitian, data ini berupa kajian pustaka yang berkaitan dengan
obyek penelitian yang mendukungnya.
2. Sumber Data
Sumber data adalah sumber-sumber yang dibutuhkan untuk
mendapatkan data atau informasi dalam sebuah penelitian, baik primer maupun
sekunder. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari, buku, internet,
artikel-artikel dan mp3.
C.
Unit Analisis
Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan
sebagai objek penelitian (sasaran yang diajadikan analisis atau fokus masalah).
Unit analisis menjelaskan tentang obyek teks dan fokus yang akan dikaji. Dalam
penelitian ini yang menjadi unit analisisnya berupa verbal dan nonverbal dan
peneliti akan memfokuskan penelitian video lagu Deen Assalam cover Nissa Sabyan
yang mengandung nilai pesan dakwah tentang aqidah, syariah, dan akhlaqul
karimah.
D.
Tahapan Penelitian
1. Mencari Tema
Pada tahap
pertama yaitu mencari tema yang akan digunakan sebagai bahan penelitian.
Peneliti lebih banyak melakukan pengamatan terhadap data berupa dokumen.
2. Merumuskan Masalah
Dalam
merumuskan masalah, peneliti menentukan banyak opsi untuk merumuskan masalah.
Hal ini peneliti lakukan agar dapat merumuskan masalah sesuai dengan tema yang
dipilih.
3. Merumuskan Manfaat
Perumusan
manfaat penelitian merupakan salah satu bagian penting dalam penelitian
berpengaruh terhadap proses penelitian.
4. Menentukan Metode Penelitian
Metode
penelitian merupakan cara peneliti mendapatkan data-data yang diperlukan dalam
penelitian.
5. Melakukan Pengumpulan Data
Pengumpulan
data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian.
6. Melakukan Analisis Data
Pada tahap ini,
kemampuan peneliti memberi makna kepada data. Merupakan unsur reliabilitas dan
validitas dari sebuah data.
7. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan
adalah jawaban dari tujuan penelitian yang berada pada tataran
konseptual/teoritis sehingga peneliti harus menghindari kalimat-kalimat
empiris.
E.
Strategi Menghimpun Data
1. Fenomenologi
Fenomenologi
merupakan aliran filsafat yang mengatakan bahwa kebenaran bukan terletak pada
peneliti, melainkan realitas objek itu sendiri. untuk memperoleh kebenaran,
secara epistimologi harus dilakukan penggunaan multiperspektif. Artinya untuk
menarik kesimpulan yang mantap, diperlukan tidak hanya satu cara pandang. Dari
beberapa cara pandang tersebut akan bisa dipertimbangkan beragam fenomena yang
muncul, dan selanjutnya dapat ditarik kesimpulan yang lebih mantap dan lebih
bisa diterima kebenarannya.
2. Naturalis
Penelitian
naturalis bersandar pada metode kualitatif dan deskriptif untuk mengumpulkan
data, menghasilkan hipotesis, dan simpulan umum sebagai bagian dari prosesnya.
Pendekatan
naturalis menolak bentuk terstruktur dari riset. Proses pembentukan struktur
teori tidak dilakukan. Tujuan riset yang umum dilakukan adalah untuk menemukan
teori yang baru. Periset pendekatan naturalis bebas berpikir terhadap teori
apapun. Pendekatan naturalis juga tidak membutuhkan hipotesis-hipotesis secara
eksplisit serta penelitian lebih mendetail ke hal di bawah permukaan yang belum
tampak jelas. Sehingga penelitian lebih fokus dan mendalam.
F.
Teknik Pengumpulan Data
Karena bercorak analisis teks media, yaitu studi media
atau studi kepustakaan, maka penyusunan sumber data dalam penelitian ini dimulai
dengan pengumpulan berbagai literatur. Dalam pengumpulan data ini, peneliti
menggunakan teknik dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data visual dari
youtube yang berupa video, artikel, buku, internet. Teknik dokumentasi ini
untuk keperluan mendeskriptifkan secara obyektif, sistematis, kualitatif
tentang menifestasi komunikasi. Dalam dokumentasi ini digunakan sebagai sumber
data bagi peneliti.
G.
Teknik Analisis Data
Analisis pada dasarnya adalah suatu cara membagi obyek ke
dalam komponen-komponennya. Teknik analisis data merupakan bentuk langkah kerja
yang sistematis dalam kerja penelitian. Dalam analisis data yang telah dikumpulkan
mulai diperlakukan dengan cermat dan sistematis berdasarkan permasalahan yang
diajukan. Analisis atas sebuah obyek dapat dilakukan, bila obyek itu memiliki
sebuah struktur, yang terdiri dari sejumlah komponen. Sebuah komponen dapat
diidentifikasi oleh penulis, kalau komponen itu memiliki suatu fungsi tertentu
terhadap seluruh konstruksi itu.
Analisis juga dilakukan untuk menemukan makna, dari data
yang ditemukan untuk memberikan penafsiran yang dapat diterima akal sehat (common
sense) dalam konteks masalahnya secara keseluruhan. Peneliti akan menganalisis
data yang telah dikumpulkan. Analisis data merupakan proses mengatur urutan data
dan mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategorisasi dan satuan uraian
dasar.
Analisis data disini dengan menggunakan semiotik Charles
Sanders Peirce. Batasannya hanya berkisar pada kategori verbal dan nonverbal,
dimana pesan dakwah mengenai aqidah, syariah, dan aklhaqul karimah. dalam video
lagu Deen Assalam cover Nissa Sabyan dengan menggunakan tiga elemen, yaitu:
sign, represent, obyek.
Kata Semiotika berasal dari kata Yunani Semeion, yang
berarti tanda, atau seme yang berarti penafsiran tanda. Maka semiotika adalah
ilmu tentang pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tanda. Antara
lain: macam-macam tanda, proses penciptaan tanda, penggunaan tanda dan proses
pemaknaan tanda. Tanda-tanda tersebut menyampaikan informasi baik verbal maupun
non verbal sehingga bersifat komunikatif.
Semiotik sebagai model dari ilmu pengetahuan sosial
memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memilki unit dasar yang disebut
dengan tanda. Menurut Charless Sanders Peirce, semiotik adalah suatu hubungan antara
tanda, obyek dan makna. Peirce menyatakan bahwa semiotik berobyekkan tanda dan
menganalisanya menjadi ide, obyek dan makna dapat dikatakan dengan lambang yang
mengacu kepada obyek tertentu. Bagi Peirce tanda adalah segala sesuatu yang ada
pada seseorang untuk menyatakan sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau
kapasitas (“is something which stands to somebody for something in some respect
our capacity”).
Semiotik memandang komunikasi sebagai pembangkitan makna dalam
pesan. Dalam kajian semiotik ini berupaya menguak makna dari penggunaan
tanda-tanda yang ada hingga pada tataran ideologi yang tersembunyi di balik
penggunaan tanda itu sendiri. Dalam perkembangan terakhir kajian mengenai tanda
dalam masyarakat didominasi karya filsuf Amerika. Charles Sanders Peirce (1839-
1914). Kajian Peirce jauh lebih terperinci daripada tulisan de Saussure yang
lebih programatis. Oleh karena itu istilah semiotika lebih lazim dalam dunia
Anglo-Sakson, dan istilah semiologi lebih dikenal di Eropa Kontinental. Charles
Sanders Peirce adalah seorang filsuf Amerika yang paling orisinal dan
multidimensional.
Peirce mengklasifikasikan hubungan segitiga
makna atas beberapa bagian struktur yang masing-masing saling mendukung yang
disebut dengan trikotomi, yaitu: Sign, Obyek dan Interpreten.
1.
Sign merupakan tanda yang merupakan sesuatu yang dikaitkan pada seseorang
dalam beberapa hal atau kapasitas. Tanda menunjuk pada seseorang, yakni
menciptakan di benak orang tersebut terhadap suatu tanda yang setara, atau
suatu tanda yang lebih berkembang. Dalam trikotomi yang pertama sign terbagi
menjadi tiga hal, yaitu:
a.
Qualisign, yaitu sesuatu yang mempunyai kualitas untuk menjadi tanda. Ia
tidak dapat berfungsi sebagai tanda sampai ia terbentuk sebagai tanda.
b.
Sinsign, yaitu sesuatu yang sudah terbentuk dan dapat dianggap sebagai
representemen,
tetapi belum berfungsi sebagai tanda.
c.
Legisign, yaitu sesuatu yang sudah menjadi representemen dan sudah
berfungsi sebagai tanda.
2.
Trikotomi yang ditinjau dari sudut pandang hubungan antara representemen dan
obyek. Ditunjukkan dengan sederhana, antara lain: ikon, indeks dan simbol.
a.
Ikon, yaitu tanda yang yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat
bersamaan. Jadi representamen memiliki kemiripan dengan objek yang diwakilinya.
Sebagaimana dijelaskan oleh Peirce bahwa ikon adalah kesamaan alat tanda dengan
objeknya.
b.
Indeks, adalah hubungan yang mempunyai jangkauan eksistensial. Eksistensial
yang dimaksudkan adalah eksisnya sesuatu tentu disebabkan adanya sesuatu yang
lain, dalam bahasa sederhananya adalah hubungan sebab akibat.
c.
Symbol, yang dimaksudkan Peirce adalah tanda yang hubungan antara tanda dan
objek ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum, hubungan yang
berdasarkan konvensi (perjanjian) masyarakat.91
3.
Interpreten merupakan konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda
dan menurubkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak
seseorang tentang obyek yang dirujuk dalam sebuah tanda. Ada tiga tahapan yang
berdasarkan hubungan antar interpreten dengan tanda, yaitu:
a.
Rheme, yaitu tanda yang tidak benar atau tidak salah seperti hampir semua kata
tunggal kecuali ya atau tidak. Rheme merupakan tanda pengganti sederhana. Ia
merupakan tanda kemungkinan kualitatif yang menggambarkan semacam kemungkinan
obyek.
b.
Discent dalam Zaimar dijelaskan bahwa tanda yang mempunyai eksistensi yang
aktual. Yaitu tanda yang sesuai dengan kenyataan.
c.
Argument adalah tanda yang langsung memberikan alasan tentang sesuatu.
Teori dari Pierce seringkali disebut
sebagai “grand theory” dalam semiotika.Karena gagasan Peirce bersifat
menyeluruh, deskripsi struktural dari semua sistem penandaan. Peirce ingin
mengidentifikasi partikel dasar dari tanda dan menggabungkan kembali semua
komponen dalam struktur tunggal.
H.
Interpretasi Data
Peneliti menginterpretasikan hasil analisis
data denganmengkonfirmasikan hasil analisis dengan menggunakan kerangka pemikiran
yang telah ditetapkan di atas, yang mana hasil interpretasi data menjadi
kesimpulan dari skripsi yang disusun.
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sabyan Gambus
Berawal dari
membawakan lagu di prosesi pernikahan hingga menjadi trending di YouTube, grup
Sabyan ini mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Salah satu keunikan dari
grup musik ini adalah menggunakan alat musik tradisional gambus sebagai
pengiring lagu. Lagu-lagu yang mereka nyanyikan merupakan syair-syair sholawat
nabi yang di kemas secara kekinian. Tak heran jika kini syair sholawat diminati
oleh semua usia, dari anak-anak hingga orang tua. Pelopor yang membentuk grup
musik ini adalah Ayus selaku keybordis Sabyan. Ayus sempat mengalami kesulitan
dalam mengumpulkan personilnya. Hal ini disampaikan Ayus pada cara reality show
yang dibawakan oleh presenter kondang, Dedy Corbuzier.
Awalnya
Sabyan ini dibentuk tanpa kehadiran Khoirunissa. Dulu pada saat tampil, mereka
hanya membawa penyanyi tambahan dan bukan personil grup tetap. Grup Musik
Sabyan Gambus mulai dikenal publik karena sering membawakan lagu-lagu islami
ataupun sholawat nabi, baik dengan menyanyikan ulang (cover) ataupun
menyanyikan karya baru. Grup musik beranggotakan beberapa orang alumni
pesantren yang berkedudukan di Ibukota Jakarta. Hingga saat ini, jutaan orang
telah berlangganan di channel Youtube-nya (Sabyan Official) yang mulai
mengunggah video sejak 2017 lalu.
Sabyan Gambus
dibuat awalnya untuk acara-acara pernikahan. Personelnya terdiri dari
Khoirunnisa alias Nissa (vokalis), Anisa Rahman (vokalis dua), Ayus (kibor),
Kamal (pemain gendang), Tebe (pemain biola) dan Sofwan (MC). Mereka rata-rata
merupakan lulusan pesantren.
Grup musik gambus
mereka pada awalnya banyak mengisi acara dari pernikahan ke pernikahan.
Kemudian pada tahun 2017, Grup Musik ini mulai menggunggah video pertama mereka
ke channel Youtube. Kumpulan lagu salawat yang paling populer dibawakan Nissa
Sabyan Gambus, di antaranya Ya Maulana, Deen Assalam, Ya Jamalu, Law Kana
Bainanal Habib, Ya Habibal Qolbi, Rahman ya Rahman, Ya Asyiqol Musthofa, Ahmad
Ya Habibi, Ya Taiba, Qomarun, Assalamualaika ya Rasulullah dan lainnya. Grup
Sabyan Gambus menjadi viral karena setiap mengeluarkan video baru selalu jadi
trending. Penontonnya yang mencapai puluhan juta bukan hanya dari Indonesia
saja melainkan juga dari luar negeri. Tampil berbeda, grup asal Jakarta ini
mengusung tema musik gambus dari Timur Tengah.Kemasan dan aransemen yang lebih
kekinian, menghadirkan musik gambus yang berbeda dan unik.
Selain
menyanyikan ulang sholawat islami, Sabyan juga membawakan lagu ciptaan dari
salah satu personilnya yang bernama Ayus. Lagu orisinal mereka ini berjudul Ya
Maulana (ya Tuhanku) yang rilis di YouTube pada bulan Mei 2018. Alunan musik
sekaligus single pertama dari grup musik gambus ini disambut meriah oleh para
penggemar Sabyan. Makna dari lagu yang videonya sudah ditonton hingga ratusan
juta kali di YouTube ini adalah selalu meminta ampun kepada Tuhan. Lirik
lagunya merupakan campuran antara bahasa Indonesia dan Arab. Banyak penonton
berkomentar positif yang mengatakan bahwa mereka terharu saat mendengarkan
alunan musik ini. Kini Sabyan tidak hanya tampil untuk mengisi acara hajatan, tapi
juga berbagai acara. Bahkan pada saat manggung pada salah satu Mall di Jakarta
Timur, sang vokalis menangis terharu karena ribuan penonton bersorak menyanyi
bersamanya.
Masih
membahas mengenai biodata Nissa Sabyan lengkap dengan pencapaian prestasinya, ia
ternyata telah berhasil mendapatkan penghargaan. Karena masih terbilang baru
dalam kancah permusikan Indonesia, belum banyak yang bisa Nissa raih.
Salah satu
penghargaan yang ia raih adalah dinobatkan menjadi penyanyi muda inspiratif
pada Puncak Anugerah Syiar Ramadhan 1439 H/2018. Acara tersebut diselenggarakan
oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan
Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA). Kiranya penghargaan ini memang
patut diberikan untuk Nissa Sabyan karena berkat kemunculannya, syair sholawat
kini kembali populer setelah sekian lama sepi peminat. Untuk ke depannya, Nissa
bersama grup musik Sabyan akan terus mengemban amanah para penggemarnya untuk
terus menyiarkan agama Islam melalui lantunan sholawat. Dengan diraihnya
penghargaan ini juga menambahkan semangat para personil untuk selalu berkarya
dan terus mengembangkan musikalitas mereka. Harapan mereka adalah bisa mengajak
semua umat muslim untuk bersholawat melalui lagu-lagu mereka.
B. Biografi Nissa
Khoirunnisa
atau lebih dikenal dengan Nissa Sabyan adalah penyanyi gambus yang tergabung
dalam grup musik Sabyan sebagai vokalis. Nissa dikenal publik karena sering
menyanyikan ulang (cover) lagu-lagu bernuansa islami ataupun salawat nabi.
Video klipnya telah ditonton jutaan kali dan sering menjadi trending di
Youtube. Nissa merupakan vokalis dari Sabyan Gambus yang memiliki paras imut
dan suara merdu. Ia lahir di Lumajang pada tanggal 23 Mei 1999 dan tinggal di
Bandung sampai kelas 6 SD kemudian lulus SD pindah ke Jakarta. Setelah lulus
dari SMP, Nissa masuk ke SMKN 56 Jakarta. Dari situlah Nisa yang baru memasuki
usia 19 tahun pada 2018 ini bercita-cita ingin melanjutkan kuliah di jurusan
musik. Namun saat ini Nissa ingin fokus pada grup musiknya dahulu.
Predikat Girl of the years 2018 saat ini mungkin patut
disandang oleh sosok gadis bernama Khoirunnisa atau lebih dikenal dengan nama
Nissa Sabyan. Namanya melambung bersama grup musik gambus bernama Sabyan yang
kini lagi hits di kanal youtube.
C. Bergabungnya Nissa dengan Sabyan
Dalam
Biografi Nissa Sabyan diketahui bahwa pada awalnya Nissa bertemu dengan Ahmad
Fairuz yang merupakan salah satu personil Sabyan Gambus disebuah pesta
pernikahan. Sabyan dipertemukan dengan Nissa pada saat sama-sama mengisi acara
pernikahan. Khoirunissa yang pada saat itu masih duduk di bangku SMK kelas 11
juga menjadi pengisi acara hajatan tersebut dan belum mengenal grup Sabyan.Kemudian
Ayus mengajak Khoirunissa bergabung bersama Sabyan untuk menjadi vokalis
sekaligus ikon dari grup musik gambus ini.
Setelah
gabungnya Nissa ke dalam grup musik ini, nama Sabyan kian melejit. Hingga
akhirnya mereka tak hanya manggung di acara-acara hajatan, tapi juga di
panggung besar dan disaksikan oleh ribuan penonton. Nissa pada awalnya
mempelajari lagu pop dan kemudian mulai mempelajari lagu gambus. Sejak saat itu
grup musik ini kemudian mulai berkembang dan dikenal di masyarakat.
Khoirunissa
atau akrab disapa Nissa Sabyan adalah seorang penyanyi bersuara lembut yang
tergabung dalam grup musik, Sabyan Gambus. Keunikan dari musikalitas mereka
adalah menampilkan musik ala Timur Tengah yang di-cover secara modern sehingga
bisa didengarkan oleh semua kalangan. Mereka sempat ingin membawakan lagu yang
sedang populer seperti pop, edm, atau rock, namun musik ala Timur Tengah tidak
bisa tergantikan di hati mereka. Sehingga tidak mengherankan jika sudah video
musik shalawat mereka sudah ditonton hingga ratusan juta kali terutama video
shalawat yang berjudul Ya Maulana, Deen Assalam, Ya Habibal Qolbi serta Ya Assiqol.
Subscriber
Youtube Grup Musik Sabyan Gambus bahkan sudah mencapai 3 juta pelanggan di
Youtube. Sejak kepopulerannya meledak pada tahun 2018, Nissa Sabyan yang
memiliki Instagram di @nissa_sabyan, followersnya sudah mencapai sekitar 5 juta
follower.
D. Pemilihan Genre Musik Nissa
Sabyan Gambus
semakin menegaskan eksistensinya sebagai grup musik paling populer saat ini.
Yang istimewa, popularitas tersebut mereka raih lewat jalur yang tak umum yakni
dengan mengusung genre yang belum banyak tersentuh musisi lain. Nissa Sabyan
adalah idola baru anak milenial. Mengambil jalur yang bisa disebut
antimainstream, nyanyiin tembang-tembang selawat. Nissa Sabyan dan Sabyan
gambus langsung laris manis diminta tampil banyak acara.
Sabyan
tergolong fenomenal mengingat mengusung genre musik gambus yang selama ini
kurang diminati oleh masyarakat terutama kawula muda karena terkesan kuno,
namun Sabyan mengemas nuansa musik gambus secara kekinian. “Awalnya, musik yang
dipelajari memang gambus, karena di belakang rumah saya ada grup gambus. TB
kenal gambus dari pesantren, “papar Ayus sang pemimpin grup menjelaskan mengapa
memilih lagu yang sifatnya dakwah.
Hal ini juga diamini oleh kedua vokalis Nissa dan Anissa,
yang mengaku memang sudah lama tertarik pula dengan musik gambus. Jika di
Indonesia, musik bertema Timur Tengah dikenal dengan kasidah. Sabyan Gambus
mencoba memberikan tampilan kekinian agar lebih dekat dengan pendengarnya.
Gadis
berhijab ini pun menambahkan musik gambus sendiri di Indonesia belum banyak
dikenal orang. Oleh sebab itu, Nissa dan Sabyan Gambus mencoba mengenalkan dari
musik yang dipadukan dengan salawat. Sabyan Gambus mencoba memberikan warna
baru bagi dunia musik Tanah Air. Tak ingin seperti grup musik lainnya, mereka
justru melejit dengan mengaransemen lagu salawat agar dekat dengan semua
kalangan.
Lewat
aransemennya, musik Sabyan Gambus mendapat respons positif dari para pendengar.
“Kita mencoba membuat aransemen yang simpel dan gampang dicerna untuk semua
kalangan terutama anak muda. kita ingin anak muda dekat dengan musik religi dan
suka dengan cara kita membawakan musikmusik salawat. Sabyan kemudian
menyanyikan selawat Ahmad Ya Habibi, Ya Habibal Qolbi, Ya Asyiqol dan Ya
Jamalu. Mereka juga menyanyikan ulang lagu Rohman Ya Rohman dari Syeikh Mishary
Rasyid Al-afasy dan lagu Deen Assalam dari Sulaeman Al Mughny. Pemain biola
Sabyan Gambus, Tubagus Syaifulloh alias Tebe mengatakan genre musik Gambus
memang sudah jadi pilihan mereka sejak awal. “Karena kita semua punya basic
pemain gambus. Dengan tema religi, Sabyan Gambus sebenarnya bukan grup musik pertama
yang muncul di Indonesia. Sebelumnya, kita sudah mengenal Nasida Ria, Bimbo dan
Opick.
Namun cara
Sabyan Gambus mengolah sebuah lagu dan memainkan nada melalui beberapa alat
musik itulah yang membuat karakter mereka berbeda. Diitambah lagi, mereka
berani menyanyikan shalawat-shalawat berbahasa Arab full. Dan menariknya, itu disukai
dan dihafal, bukan hanya oleh mereka yang bisa melantunkan bahasa Arab, tapi
juga yang awalnya kurang mengenal bahasa Arab. Dan tentunya, faktor Nissa
sebagai vokalis utama juga sangat besar.
E. Cover Lagu Nissa
Di tahun
2018 ini tentunya menjadi keberkahan tersendiri bagi grup Sabyan Gambus karena
mereka berhasil menunjukkan bakat mereka secara luas sehingga sukses menyita
perhatian banyak orang yang menyukai karya musik mereka. Berikut ini kami
sajikan 9 cover lagu nissa sabyan:
1.
Ya Habibal Qolbi - Cover by Nissa Sabyan
Ya Habibal Qolbi bisa dibilang menjadi salah satu lagu
paling populer yang dicover oleh Nissa Sabyan dan berhasil mendongkrak popularitas
grup musik Sabyan Gambus setelah video yang dirilis pada 25 Desember 2017 ini
ditonton 200 juta lebih views dengan 1,5 juta like yang terus bertambah hingga
saat ini.
2.
Qomarun - Cover by Nissa Sabyan
Qomarun adalah lagu sholawat yang pertama kali
dipopulerkan oleh musisi asal Mesir, Mostafa Atef yang kemudian lagu ini
dinyanyikan kembali oleh Sabyan Gambus. Video musik "Qomarun" yang dipublikasikan
tanggal 21 Agustus 2017, sudah mendapatkan 30 juta lebih viewers dengan 175
ribu likes.
3.
Ahmad Ya Habibi - Cover by Nissa Sabyan
Ahmad Ya Habibi merupakan sebuah nasyid atau sholawat
islami yang cukup populer di kalangan para pecinta musik religi. Video musik "Ahmad
Ya Habibi" yang dipublikasikan tanggal 28 Agustus 2017 oleh Sabyan Gambus
sudah mendapatkan 28 juta lebih viewers dengan 115 ribu likes.
4.
Rohman Ya Rohman - Cover by Nissa Sabyan
Rohman Ya Rohman merupakan lagu sholawat yang sebelumnya telah
dipopulerkan oleh Imam Masjid Grand Mosque (Kuwait) bernama Shaikh Mishary
Rashid Ghareeb Mohammed Rashid Al-Afasy. Video musik "Rohman Ya
Rohman" yang dipublikasikan tanggal 25 Januari 2018, sudah mendapatkan 113
juta lebih viewers dengan 483 ribu likes.
5.
Ya Asyiqol Musthofa - Cover by Nissa Sabyan
Lagu Ya Asyiqol Musthofa yang juga sering dibawakan
ketika acara pernikahan dan sukses bikin para pendengarnya ikut baper ngga ketulungan.
Ya Asyiqol Musthofa meliki makna lagu dimana dalam keadaan apapun kita jangan
sampai melupakan Rosul kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Video Klip Ya Asyiqol
Musthofa yang di bawakan oleh Sabyan Gambus sempat viral di Youtube dan bisa
meraih lebih dari 167 juta viewers dengan 853 ribu likes hanya dalam waktu
sembilan bulan setelah dirilis pada 6 April lalu.
6.
Ya Jamalu - Cover by Nissa Sabyan
Selain Qomarun, lagu sholawat berjudul Ya Jamalu juga
merupakan sebuah lagu religi yang pertama kali dipopulerkan oleh Mustafa Atef, seorang
musisi Islam yang berasal dari Mesir. Setelah dinyanyikan ulang ala Sabyan
Gambus pada 11 Mei lalu, Video klip Ya Jamalu berhasil mendulang 83 juta lebih
penonton dan 424 ribu like di Youtube.
7.
Ya Maulana - Cover by Nissa Sabyan
Selain mengkaver lagu populer, Nissa bersama grup musik
Sabyan Gambus akhirnya meluncurkan single pertama yang mereka buat sendiri berjudul
Ya Maulana. Setelah dirilis pada 23 Mei lalu, Video musik Ya Maulana berhasil
mendulang lebih dari 204 juta penonton dan 1,2 juta like yang terus bertambah
setiap harinya.
8.
Atouna El Toufoule - Cover by Nissa Sabyan
Cover lagu berjudul "Atouna El Toufoule" yang
di bawakan oleh Nissa Sabyan ini didedikasikan untuk anak-anak di seluruh
belahan dunia yang tidak bisa merasakan kebebasan di negaranya. Terutama
anak-anak suriah, palestine dan daerah timur tengah lainnya yang negaranya
telah dirampas oleh para yahudi. Setelah dirilis pada 1 Agustus lalu, Video
musik Atouna El Toufoule berhassil mendulang lebih dari 23 juta penonton dan
500 ribu like.
9.
Deen Assalam - Cover by Nissa Sabyan
Deen Assalam adalah lagu yang pertama kali dipopulerkan
oleh penyanyi asal Mesir bernama Sulaiman Al-Mughni yang kemudian dicover oleh
grup musik Sabyan Gambus dan menduduki posisi teratas di chart Youtube
Indonesia selama lebih dari satu bulan pada bulan Juni. Lirik lagu Deen Assalam
sendiri berisi pernyataan bahwa agama Islam adalah Agama Perdamaian, dan
mengajak umat Islam untuk terus menyebar perdamaian dengan akhlak mulia. Video
musik Deen Assalam versi Sabyan Gambus merupakan rekor tercepat video musik
Indonesia yang bisa meraih lebih dari 100 juta viewers hanya dalam waktu dua
bulan setelah dirilis, dan hingga sekarang sudah ditonton sebanyak 187 juta
lebih dengan 1,7 juta like.
F. Cover Deen Assalam
Grup musik
gambus Sabyan tak henti-hentinya mencuri perhatian warganet. Setelah meng-cover
lagu Ya Habibal Qolbi dan Rohman Ya Rohman yang sempat viral, Sabyan kembali
merilis cover lagu ala Timur Tengah, kali ini berjudul Deen Assalam milik
Sulaiman Al Mughni. Hebatnya, lagu ini langsung trending di YouTube. Suara
merdu Nissa Sabyan dan Anisa Rahman kala menyanyikan lagu Deen Assalam sangat
disukai masyarakat Indonesia. Sabyan Gambus menyanyikan ulang lagu berbahasa
Arab dengan judul Deen Assalam. Lagu itu pada awalnya dipopulerkan oleh
penyanyi asal Sharhaj, Uni Emirat Arab, Sulaiman Al Mughani. Lagu yang
menceritakan soal toleransi bertajuk Deen Assalam dirilis sekitar 2015 di Uni
Emirat Arab. Lagu Deen Assalam yang dibawakan oleh Sulaiman Al Mughani juga
pernah dipakai sebagai soundtrack iklan Boubyan Bank di Kuwait edisi spesial
Ramadan 2015.
Dalam
video musik tersebut, suara Khoirunissa atau yang akrab disapa Nissa sebagai
main vocal, begitu jernih membawakan lagu Deen Assalam. Ditemani beberapa
personel Sabyan lainnya, yakni Kamal (bongo), Sofwan (backing vocal), Tebe
(biola), Ayus (keyboard) dan Anisa (backing vocal) feat El Alice, tampilan grup
musik yang berdiri pada 2015 ini berhasil menghipnotis penonton YouTube.
Deen
Assalam yang di-cover Nissa Sabyan dan diunggah di channel YouTube Official
Sabyan gambus pada 17 Mei 2018 lalu itu kini telah ditonton sebanyak 4.583.014
pengguna YouTube. Lagu Deen Assalam yang berarti agama perdamaian milik
Sulaiman
Al Mughni
sendiri menceritakan tentang keindahan agama Islam. Lagu ini mengajak
pendengarnya agar menanamkan toleransi dan penuh cinta antar umat beragama,
sehingga hidup akan bahagia.
G. Syair Deen Assalam
Lirik lagu
Deen Assalam menggunakan Bahasa Arab. Untuk lagu-lagu atau karya sastra bentuk
lagu, Bahasa Arab yang digunakan adalah bahasa arab tidak baku. Berikut Lirik
bahasa Arab latin Deen Assalam Sabyan Gambus Full
Kalla hadzil ard mataqfii masahah
Lau na’isibila samahah
Wanta’ayasna bihab
Lau tadiqil ardi naskan kalla kolb
***
Kalla hadzil ard mataqfii masahah
Lau na’isibila samahah
Wanta’ayasna bihab
Lau tadiqil ardi naskan kalla kolb
***
Abtahiyyat wabsalam
Ansyuru ahlal kalam jainuddin yahtirom
Abmahabbat wabtisam
Ansyuru bainil anam hadahu din assalam
Hmmmm… Hmmmm… Hmmmm…
***
Kalla hadzil ard mataqfii masahah
Lau na’isibila samahah
Wanta’ayasna bihab
Lau tadiqil ardi naskan kalla kolb
Abtahiyyat wabsalam
Ansyuru ahlal kalam jainuddin yahtirom
Abmahabbat wabtisam
Ansyuru bainil anam hadahu din assalam
Din assalam …
***
Abtahiyyat wabsalam
Ansyuru ahlal kalam jainuddin yahtirom
Abmahabbat wabtisam
Ansyuru bainil anam hadahu din assalam
Abtahiyyat wabsalam
Ansyuru ahlal kalam jainuddin yahtirom
Abmahabbat wabtisam
Ansyuru bainil anam hadahu din assalam
Din assalam …
Artinya:
Seluruh bumi ini akan terasa sempit
Jika hidup tanpa toleransi
Namun jika hidup dengan perasaan cinta
Meski bumi sempit, kita akan bahagia
Melalui perilaku mulia dan damai
sebarkanlah ucapan yang manis
Hiasilah dunia dengan sikap yang hormat
Dengan cinta dan senyuman
Sebarkanlah di antara insan
(Inilah Islam) agama perdamaian
H. Ekspresi Masyarakat Dalam Mendengarkan Lagu Deen Assalam
Temuan
atau hasil pada penelitian ini merupakan inti dari keseluruhan isi penelitian,
yang menjadi fokus dari permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Dalam hal ini
peneliti telah menemukan data yang valid yang sesuai dengan tujuan penelitian
ini. Mengungkap makna dan ekspresi lagu Deen Assalam dengan Analisis Semiotik
Model Charles Sanders Peirce. Dalam pemahaman ini, semiotik tentu saja berperan
dan menjadi aspek yang menentukan dalam partisipasi gerakan sosial. Berikut
beberapa ekspresi pengguna dan penonton Deen Assalam Cover Nissa Sabyan :
I. Analisis Data
Dari
penyajian data diatas, maka peneliti memberikan hasil analisis data berdasarkan
trikotomi oleh Peirce sebagai berikut:
1. Sign
a. Qualisign
Pada video lagu
Deen Assalam terdapat tanda berupa kostum yang didominasi oleh warna putih yang
menandakan kesucian, bersih.
b.
Sinsign
Pada video lagu
Deen Assalam terdapat tanda berupa kelembutan suara yang merepresentasikan
sebagai ajakan dalam hal kebaikan.
c.
Legisign
Terdapat tanda
gesture tubuh tangan gengaman tangan yang berarti harapan, impian; gelengan
kepala yang berarti menandakan himbauan yang berisi larangan.
2. Obyek
a.
Icon
Nissa Sabyan disini sebagai icon, dan beberapa netizen menilai
dan merasakan adanya pesan dalam lagu Deen Assalam ini dari segi Nissa Sabyan
itu sendiri.
b.
Indeks
Pada scene tertentu terdapat gambaran hutan yang menandakan
bumi dan diperkuat dengan lirik “sebarkanlah diantara insan” yang memiliki
makna kita hidup di bumi tidaklah sendiri dan Islam adalah agama yang mengajak
kepada kebaikan pada setiap insan.
c.
Symbol
Kerudung yang dikenakan oleh Nissa Sabyan merupakan symbol
bahwa dia Muslimah.
3. Interpretan
a.
Rheme
Terdapat gerakan tubuh yang bermakna himbauan, disini yang
dimaksud adalah himbauan untuk mengajak pada kebaikan yang meliputi aqidah,
syariah, dan akhlaqul karimah.
b.
Discent
Dakwah bisa dengan cara memberi kesan keindahan saat melantunkan
lagu seraya mengajak untuk mengarah pada perdamaian.
c.
Argument
Islam adalah agama perdamaian, yang sering disalah artikan
oleh kaum tertentu sebagai teroris, menyebar ujaran kebencian, dan lain-lain.
Pada skema analisis semiotik diatas, peneliti
mendapatkan hasil yakni:
a.
Premis 1: Pesan perdamaian dapat disampaikan melalui youtube dalam bentuk lagu.
b.
Premis 2: Ekspresi masyrakat dalam mendengarkan lagu. Msyarakat merasakan kedamaian
dalam mendengarkan lagu “Deen Assalam”.
c.
Preposisi : Pesan yang disampaikan melalui lagu dapat menciptakan
perdamaian di
masyarakat.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Penelitian dalam judul “Nissa
Sabyan Dalam Pesan Deen Assalam” yang dianalisis dengan semiotik menemukan
makna bahwa pesan yang disampaikan melalui lagu dapat menciptakan rasa damai di
masyarakat.
B. Saran
Saran-saran yang
dapat dijadikan sebagai bahan masukan serta pertimbangan oleh pihak-pihak
terkait, khususnya peneliti.
1.
Bagi Masyarakat, dapat merasakan kedamaian dalam
batin maka dengarkanlah lagu-lagu.
2.
Bagi Praktisi Dakwah, pesan-pesan mengenai dakwah
bisa disampaikan melalui media youtube dalam bentuk lagu, serta bagi para dai
dalam menyampaikan dakwah diselingi oleh lagu lagu.
3.
Bagi Akademisi, masih terbuka peluang penelitian
sejenis atau berbeda baik metode maupun lagu lagu yang diteliti.
4.
Bagi Industri Musik, adanya cover lagu Bahasa
Indonesia , karena beberapa masyarakat kurang mengena, dalam artian belum
mengetahui arti pada musik religi dengan lantunan syair berbahasa Arab.
kajian formal; benar
BalasHapusrumusan masalah; ubah kajian formal dg kalimat tanya
yujuan peneilitian kasih 'ingin mengetahui makna dst
lanjut bab II