M. Alief Rindianto - B01218019



PESAN DAKWAH SEMANGAT ISLAMI DALAM FILM “SANG PEMIMPI”

          
                   
Dosen Pengampu :
Drs. Masduqi Affandi, M.Pd.I.
Peneliti :
M. Alief Rindianto (B01218019)
Kelas :
A-2
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2019
















          PESAN SEMANGAT ISLAMI DALAM FILM “SANG PEMIMPI” 
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya, karena agama sangat dibutuhkan oleh manusia agar manusia memiliki pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam. Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia. Dalam literatur-literatur dakwah, argumen tekstual yang merujuk hal tersebut biasanya dimuat dalam bahasan mengenai kewajiban dakwah. Disisi lain, hidup Rasul sendiri secara praktis dibaktikan untuk mengajak orang untuk masuk Islam (beriman, mengimani kenabian Muhammad), atau minimal agar mereka bersikap Islam (ber-Islam, hidup secara damai).
Dakwah dalam prosesnya memiliki kesamaan dengan proses komunikasi yang dapat berjalan dengan baik apabila memenuhi lima unsur yaitu subjek, objek, media, materi dan metode. Seiring berkembangnya teknologi, banyak media yang bisa digunakan sebagai sarana berdakwah. Kehadiran teknologi menuntut umat Islam untuk lebih kreatif dalam penyampaian dakwah agar pesan dakwah yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Film adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk berdakwah. Film merupakan salah satu media penyampai pesan yang efektif karena selain
menggunakan model audio visual, film juga memiliki unsur cerita yang mampu membawa penontonnya terlibat dalam cerita. Awalnya film hanya digunakan sebagai media yang digunakan untuk pengisi waktu luang, namun pada kenyataannya film dijadikan sebagai media transformasi pesan yang efektif. Salah satu film yang mengandung unsur keislaman yaitu Film Sang Pemimpi ini memiliki kelebihan diantaranya menyampaikan ajaran agama Islam yakni mencakup aspek akidah dan syari‟ah dan akhlaq. Film ini juga menjelaskan tentang perjuangan
untuk meraih mimpi

B. Objek Kajian
1.      Objek Material : Pesan dakwah Iramadan dalam film Sang Pemimpi
2.      Objek Formal :Kajian  Formal Iramadan dalam pesan etos kerja islami film sang pemimpi dengan pesan dakwah terhadap Akidah etos kerja islami
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana pesan etos kerja islami divisualisasikan dalam film ‘sang pemimpi’

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian:
Berdasarkan rumusan masalah tersebut , maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pesan etos kerja islami divisualisasikan dalam film ‘sang pemimpi’?
D. Manfaat Penelitian
            Meninjau dari latar belakang tujuan penelitian, maka diharapkan penelitian ini dapat memberi manfaat secara teoritis maupun praktis yakni:
1.      Manfaat Teoritis: Menjadi pedoman ilmiah untuk penelituian yang sejenis agar memudahkan dalam menganalisis film dengan metode analisis semiotika
2.      Manfaat praktis: Memberi pengetahuan tentang sifat dan ciri ciri etos kerja islami agar dapat diteladani sehingga agar dapat terus memupuk kesadaran semangat bekerj
 ini memilih banyak peran dalam mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan di baliknya. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharap dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk program atau kebijakan dan dipublikasikan pada masyarakat serta menambah wawasan dan pengalaman.

E. Thesis Statement
Dalam penelitian ini, peneliti ingin menemukan pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam film sang pemimpi. Film ini pun dapat meningkatkan hubungan muamalah yang baik.



F.                  Paradigma
Impian memiliki definisi yang berarti sesuatu yang benar-benar kita inginkan. Suatu hasrat yang benar-benar kita inginkan dan ingin kita raih. Impian adalah awal mula dari sebuah cita-cita. Bisa dikatakan bahwa sebuah impian mengacu kepada kehidupan seseorang yang ingin mencapai kesuksesan dalam karir. Setiap orang memiliki target dalam hidupnya untuk bisa membahagiakan diri sendiri dan juga membahagiakan orang-orang disekitarnya. Untuk bisa mencapai semua itu diperlukan sebuah hal yang bisa membangkitkan dirinya untuk lebih bekerja keras dalam meraih hal yang diinginkan tersebut. Hal itu adalah "impian".

Sebuah impian dapat berdampak pada kelangsungan hidup seseorang dan orang-orang disekitarnya. Kenapa bisa dibilang begitu? itu dikarenakan impian dapat memotivasi dirinya untuk lebih bekerja keras melakukan apapun agar sesuatu yang diinginkan tersebut bisa tercapai. Jika semua itu dapat tercapai maka kelangsungan hidup seseorang dapat berdampak baik bagi dirinya dan orang-orang disekitarnya.Contohnya seseorang yang kehidupannya sederhana selalu kesulitan dalam ekonominya lalu dia memiliki impian untuk membagiakan kedua orangtuanya dan keluarganya agar ekonominya lebih baik. Maka yang dia lakukan adalah mencari sesuatu atau mengerjakan sesuatu yang bisa menghasilkan uang, yaitu dengan bekerja. Kemudian dia akan bekerja mencari uang, setelah mendapatkan uang. Kemudian uang itu dia akan berikan kepada orang tuanya dan keluarganya. Dan disini bisa kita tarik kesimpulan bahwa satu impian telah tercapai. Sedikit demi sedikit kelangsungan hidupnya akan berubah.
G.    Teori
Penelitian ini menggunakan teori konstruktivisme. Teori ini didefinisikan sebagai generative yaitu tindakan mencipta suatu makna tentang apa yang dipelajari dan apa yang dianalisis












                                                                             BAB II

A. Pesan dakwah
Pesan adalah sesuatu hal yang disampaikan seseorang kepada orang lain. Sedangkan Dakwah adalah kegiatan yang bersifat mengajak seseorang untuk kembali kehadirat - Nya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pesan dakwah adalah sesuatu hal yang disampaikan pendakwah kepada mad'u yang bersifat mengajak baik secara lisan maupun tulisan untuk senantiasa beriman dan menaati Allah SWT sesuai dengan akidah, syariat dan akhlak.
Pesan ini terdiri dari ajaran-ajaran Islam yang ada di dalam Al Qur'an dan as Sunnah. Sumber pesan dakwah adalah al - Qur’an dan al-Hadis serta ijtihad dan fatwa para ulama.Pesan - pesan yang bertentangan dengan kedua sumber utama di atas tidak dapat dikatakan sebagai pesan dakwah. Pesan-pesan tersebut dapat berupa kata - kata, simbol, lambang, gambar dan sebagainya, dengan harapan dapat memberikan pemahaman dan perubahan perilaku kalangan mad’u.

1. Media Komunikasi
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Sedangkan di dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Media komunikasi diartikan sebagai media online atau informasi, dimana para
penggunannya bisa dengan mudah untuk berpartisipan, berbagi sesuatu hal dalam dunia komunikasi dan informasi seperti contoh media televisi, radio, cetak dan lain lain.. Dengan media komunikasi dapat mendukung adanya interaksi sosial dan mampu mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif serta mendapatkan informasi sekaligus hiburan lebih cepat dari sebelumnya, seperti contohnya flm. Bagi masyarakat, fungsi pokok film dari waktu ke waktu adalah sumber informasi
serta sarana komunikasi untuk mengamati perubahan lingkungan khalayak pendengar. Media
ini dapat didengarkan kapan saja, dimana saja, sehingga dapat memberitahukan perubahan keadaan terakhir secara cepat.

2. Masyarakat Millenial
Masyarakat modern adalah masyarakat yang mempunyai nilai budaya yang cenderung ke kehidupan masa kini. Pada umumnya masyarakat modern tinggal di daerah perkotaan, sehingga disebut sebagai masyarakat kota. Dengan adanya perkembangan dalam berbagai aspek seperti teknologi misalnya, bisa menghadirkan generasi masa kini yang terkenal dengan istilah generasi millenial. Millennial sendiri merupakan kata benda yang berarti pengikut atau kelompok. Sedangkan generasi millennial adalah mereka yang berusia 17-36 tahun, baik yang berperan sebagai mahasiswa, early jobber, dan orangtua muda. Selain itu generasi millennial disebut juga sebagai generasi yang haus akan informasi-informasi terkini dan lebih cenderung tidak mempedulikan keadaan sosial disekitar mereka. Kebanyakan dari generasi millennial hanya membanggakan pola hidup kebebasan dan hanya mementingkan diri sendiri.













                                                                 BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek/objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan data-data yang ada atau sebagaimana adanya (Nanawi, 2001:63). Penelitian ini adalah penelitian bersifat deskriptif, bermaksud memberikan gambaran dalam kasus ini mengenai nilai penting sebuah optimisme yang patut ada didalam jiwa manusia untuk menggapai impian digambarkan dalam film Sang Pemimpi. Subjek penelitian adalah Film Sang Pemimpi. Objek penelitian pada kajian ini ialah pesan-pesan optimisme dalam film Sang Pemimpi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan ialah setelah data primer dan sekunder terkumpul, kemudian diklasifikasikan sesuai dengan pertanyaan penelitian yang telah ditentukan. Setelah terklasifikasi, dilakukan pengamatan terhadap film Sang Pemimpi. Kemudian penulis menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis semiotika Charles Sanders Pierce yang merepresentasikan pesanpesan optimisme dalam film. Pierce mengembangkan teori segitiga makna (triangle meaning) yang terdiriatas tanda (Sign), objek (object), daninterpretan (interpretant) (Sobur, 2006). Agar menghasilkan makna eksplisit dalam film, maka digunakanlah elemen makna Pierce sign, object, dan interpretant untuk memahami makna yang terkandung dalam film Sang Pemimpi yang menjadi objek dalam penelitian. Setelah menganalisis data tersebut, penulis akan melakukan penarikan kesimpulan, penilaian terhadap data-data yang ditemukan dibahas dan dianalisis selama penelitian.
A. Jenis dan pendekatan penelitian
Dalam penelitian Pesan-Pesan Dakwah dalam ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan setting yang alami dilapangan masyarakat bukan dalam laboratorium, menggunakan metode alami (bisa observasi, interview, fikiran, bacaan, dan tulisan) dengan cara-cara yang alami dan sasaran penelitian kualitatif dianggap sebagai subjek yang ditempatkan sebagai sumber
informasi. Dan sebuah pendekatan yang dilakukan untuk memahami makna maupun proses dan objek penelitian, dengan jenis analisis isi (content analysis). Analisis isi (conten analysis) didefinisikan oleh Atherton dan Klemmeck sebagai studi tentang arti komunikasi verbal. Bahan yang dipelajari dapat berupa bahan yang diucapkan dan bahan yang ditulis.
1. Metode Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data merupakan prosedur yang sangat menentukan baik tidaknya suatu penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian sangat diperlukan dan sudah menjadi bagian dari penelitian. Pengumpulan data juga merupakan langkah awal dari sebuah penelitian sebelum melakukan analisis. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Metode observasi
Yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengamati proses penyampaian yang terdapat pada aktivitas radio, dengan demikian akan lebih mudah untuk mendapatkan isi pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam film tersebut. Selain melalukan pengamatan terhadap proses penyampaian aktivitas keradioan, peneliti juga akan melakukan pengamatan terhadap nada nada dan maksud pesan radio tersebut. Pengamatan dimaksudkan untuk melihat pesan-pesan dan penerapan dakwah yang di gunakan pesan keradioan.

b. Dokumentasi
Teknik dokumen merupakan teknik pengumpulan data dengan sumber bukan manusia (non human resources), diantaranya dokumen-dokumen, dan bahan statistik.Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian.Peneliti akan melakukan pengumpulan data yang berhubungan dengan

penelitian. Data-data tersebut bisa diperoleh dari buku-buku yang relevan dengan penelitian, atau mencari data-data melalui internet.
2. Instrument
Penelitian Instrument utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpulan data utama. Kedudukan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, menafsirkan data, dan melaporkan hasil penelitian. Instrument lainnya adalah, laptop, buku catatan dan pulpen.
3. Tekhnik Pengolahan Data dan Analisi Data
Analisis data menurut Patton merupakan proses mengatur urutan data,
mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar (Moleong, 1990:103). Analisis data juga disebut sebagai kegiatan untuk meneliti, memeriksa mempelajari, membandingkan data yang ada dan membuat interpretasi yang diperlukan. Analisis data memiliki arti yang sangat luas, yang meliputi penyederhanaan data dan penyajian data dan juga sebagai analisis. Jika penelitian bertujuan untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena berdasarkan data yang terkumpul, analisis data yang digunakan ialah analisis deskriptif (Silalahi, 2010: 289). Setelah data terkumpul dan dikelompokkan sesuai jenisnya, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Teknik analisis data yang akan digunaka dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Dalam menganalisis data, langkah awal yang dilakukan adalah observasi dan informasi lain yang menunjang, kemudian data diolah serta dipilih mana yang konsisten dan valid. Data tersebut setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah, langkah berikutnya ialah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada didalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunnyadalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudian dikategorisasikan pada langkah
berikutnya. Kategori-kategori itu dibuat sambil melakukan koding. Tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini,




























BAB IV
PENYAJIAN DAN TEMUAN PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan oleh peneliti, maka dapat dilihat peneliti menemukan 8 scene pesan-pesan optimisme berdasarkan konsep optimisme Daniel Goleman, sebagai berikut :

1. Scene “Memiliki Pengharapan Yang Tinggi” Adegan pesan optimisme yang bercirikan memiliki pengharapan yang tinggi dalam film ‚Sang Pemimpi‛ terdapat pada scene 19, scene 20, dan scene 24. Dari hasil analisis tanda pada scene 19 yang telah dipaparkan, jumlah tipe tanda yang dikaitkan dengan ground ditemukan 2 tanda tipe sinsign dan 3 tanda tipe legisign. Sedangkan klasifikasi tanda berdasarkan objeknya, ditemukan 2 tipe icon dan 1 tipe index, serta berdasarkan interpretan ditemukan 2 tipe argument. Selanjutnya dari hasil analisis pada scene 20 ‚memiliki harapan yang tinggi‛, tanda yang dikaitkan dengan ground ditemukan 1 tanda tipe sinsign, dan 2 tanda tipe legisign. Berdasarkan objeknya ditemukan 1 tanda tipe icon, dan 1 tanda tipe index, sedangkan berdasarkan interpretan ditemukan 1 tanda tipe rheme dan 1 tanda tipe argument. Adapun scene 24 ‚memiliki harapan yang tinggi‛, tanda yang dikaitkan dengan ground ditemukan 3 tanda tipe legisign. Berdasarkan objeknya ditemukan 1 tanda tipe icon, 1 tanda tipe index, dan 1 tipe symbol. Sedangkan berdasarkan interpretan ditemukan 1 tanda tipe argument.

2. Scene “Tidak Mudah Putus Asa” Adegan pesan optimisme yang bercirikan tidak mudah putus asa dalam film ‚Sang Pemimpi‛ terdapat pada scene 4, dan scene 51. Dari hasil analisis tanda pada scene 4 yang telah dipaparkan, jumlah tipe tanda yang dikaitkan dengan ground ditemukan 2 tanda tipe legisign. Sedangkan klasifikasi tanda berdasarkan objeknya, ditemukan 2 tanda index, serta berdasarkan interpretan ditemukan 1 tipe rheme, dan 1 tipe argument. Adapun scene 51 pesan optimisme ‚tidak mudah putus asa‛, tanda yang dikaitkan dengan ground ditemukan 1 tanda tipe sinsign, 4 tanda tipe legisign. Berdasarkan objeknya ditemukan 1 tanda tipe index, dan 1 tanda tipe symbol, serta berdasarkan interpretan ditemukan 1 tipe rheme, dan 1 tipe argument.

3. Scene “Mampu Memotivasi Diri” Adegan pesan optimisme yang bercirikan mampu memotivasi diri dalam film ‚Sang Pemimpi‛ terdapat pada scene 22. Adapun tanda yang dikaitkan dengan ground ditemukan 1 tanda tipe sinsign, 2 tanda tipe legisign. Berdasarkan objeknya ditemukan 2 tanda tipe icon, dan 1 tanda tipe index, serta berdasarkan interpretan ditemukan 1 tipe rheme, dan 1 tipe argument.

4. Scene “Merasa Cukup Banyak Akal Untuk Meraih Tujuan” Adegan pesan optimisme yang bercirikan merasa cukup banyak akal untuk meraih tujuan dalam film ‚Sang Pemimpi‛ terdapat pada scene 72. Tanda yang dikaitkan dengan ground ditemukan 1 tanda tipe sinsign, 2 tanda tipe legisign.

5. Scene “Memiliki Kepercayaan Diri Yang Tinggi” Adegan pesan optimisme yang bercirikan memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam film ‚Sang Pemimpi‛ terdapat pada scene 75. Tanda yang dikaitkan dengan ground ditemukan 1 tanda tipe sinsign, 3 tanda tipe legisign. Berdasarkan objeknya ditemukan 1 tanda tipe icon, dan 1 tanda tipe index, serta berdasarkan interpretan ditemukan 1 tanda tipe rheme, dan 1 tanda tipe argument.









                                                                      BAB V 
                                                    KESIMPULAN DAN SARAN

 Berdasarkan hasil dan interpretasi yang telah dilakukan terhadap film Sang Pemimpi, maka kesimpulan pada penelitian ini adalah dari konsep Charles Sanders Pierce peneliti menemukan 8 scene optimisme dalam film Sang Pemimpi yaitu: 3 scene ‚memiliki pengharapan yang tinggi‛ yaitu saat pak Balia sedang mengajar di kelas, saat pak Balia berbicara dengan Ikal di depan ruang guru, dan pada saat pak Balia mengajarkan berani untuk mengambil resiko besar, 2 scene ‚tidak mudah putus asa‛ yaitu saat Ikal (dewasa) bekerja di kantor pos, dan saat pak Mustar menemukan Ikal (remaja) yang sedang bekerja di Pelabuhan, scene ‚mampu memotivasi diri‛ yaitu saat Arai (remaja) merencanakan suatu ide yang akan ia dan sahabatnya lakukan di masa depan, scene ‚merasa cukup banyak akal untuk meraih tujuan‛ saat Ikal (dewasa) yang akhirnya tersadar kembali untuk meraih mimpinya seorang diri, dan scene‚memiliki kepercayaan diri yang tinggi‛ saat Arai mengobrol santai dengan Ikal (dewasa) di warung makan. Dari kedelapan scene tersebut, jika ditinjau dari analisis semiotika Charles Sanders Pierce aspek dominan yang ditemukan dalam merepresentasikan pesan optimisme pada film Sang Pemimpi adalah tanda berjenis legisign yaitu berupa dialog dan monolog tokoh (pesan bahasa) serta ekspresi wajah tokoh (pesan fasial), objek berjenis index yang menunjukkan hubungan sebab akibat dari setiap tanda yang mengacu pada pesan-pesan Optimisme pada tokoh-tokoh film tersebut, dan interpretan yang berjenis argument yaitu pemaknaan peneliti pada sikap dan pola pemikiran para tokoh yang didasarkan alasan tertentu dari setiap tanda-tanda yang ditemukan. Dalam keterkaitannya, ketiga elemen triangle meaning yaitu sign (tanda) object (acuan tanda) dan interpretant (pengguna tanda) pada film Sang Pemimpi menjalankan proses semiosis dimana ketiga elemen tersebut bekerja sama dengan baik dalam upaya mencapai efek yang diharapkan melalui media film. Tanda dalam film ini digunakan untuk mengisyaratkan pesan optimisme, lalu muncul objek yang dirujuk oleh tanda yang kehadirannya kemudian membangkitkan interpretan, yakni suatu tanda yang ekuivalen dengannya di dalam benak seseorang sehingga tanda-tanda tersebut membuat penonton mengerti akan pesan atau maksud yang disampaikan dalam film Sang Pemimpi. Setelah menarik kesimpulan, peneliti mengemukakan saran yang dianggap perlu. Adapun saran dalam penelitian ini ialah sebagai berikut: 1. Untuk para movie maker hendaklah dapat membuat lebih banyak lagi film yang bermutu tinggi khususnya film yang mengandung pesan optimisme agar dapat memberikan motivasi kepada para penonton dalam menjalani kehidupan. 2. Untuk para penikmat film jangan hanya melihat sisi film sebagai media hiburan semata, hendaklah memilih tontonan film yang banyak mengandung pesan-pesan positif dan edukatif. 3. Untuk peneliti selanjutnya yang meneliti tentang film, hendaklah meneliti tentang film yang banyak memberikan manfaat dan pesanpesan edukatif lainnya dengan lebih mendalam melalui sudut pandang yang lain.


















SUMBER
A.    Jurnal
Judul : Analisi Semiotika Pesan – pesan  Optimisme Dalam Film Sang Pemimpi
Penulis : Muhammad Redha Afriansyah
(http://www.jim.unsyiah.ac.id).
B.     Skripsi
Judul : Pesan Etos Kerja Islami dalam film Sang Pemimpi
Penulis : afraa qurrotu ainy
(http://digilib.uinsuka.ac.id)


1.      Pesan dakwah film Negeri 5 Menara
2.      Pesan dakwah dalam lagu Deen Assalam
3.      Dakwah melalui Instagram
4.      Dakwah melalui Tv
5.      Pesan dakwah dalam lirik lagu-lagu religi Maher Zain
6.      Wayang dalam Islam Nusantara
7.      Pesan Dakwah dalam film Cahaya Cinta Pesantren
8.      Prinsip karakteristik pesan dakwah Ustadz Abdul Somad
9.      Analisis pesan dakwah akun twitter Ustadz Felix Siauw
10.  Pesan Dakwah Ustadz Adi Hidayat


Komentar

Postingan Populer