M. Alief Rindianto - B01218019
PESAN DAKWAH
SEMANGAT ISLAMI DALAM FILM “SANG PEMIMPI”
Dosen
Pengampu :
Drs. Masduqi
Affandi, M.Pd.I.
Peneliti :
M. Alief Rindianto (B01218019)
Kelas :
A-2
KOMUNIKASI
DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS
DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2019
PESAN
SEMANGAT ISLAMI DALAM FILM “SANG PEMIMPI”
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama dan manusia memiliki hubungan yang
sangat erat kaitannya, karena agama sangat dibutuhkan oleh manusia agar
manusia memiliki pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna,
yang dalam hal ini adalah Islam. Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu,
dengan agama kehidupan manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama
kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia. Dalam literatur-literatur dakwah, argumen tekstual yang merujuk
hal tersebut biasanya dimuat dalam bahasan mengenai kewajiban dakwah. Disisi
lain, hidup Rasul sendiri secara praktis dibaktikan untuk mengajak orang untuk
masuk Islam (beriman, mengimani kenabian Muhammad), atau minimal agar mereka
bersikap Islam (ber-Islam, hidup secara damai).
Dakwah
dalam prosesnya memiliki kesamaan dengan proses komunikasi yang dapat berjalan
dengan baik apabila memenuhi lima unsur yaitu subjek, objek, media, materi dan
metode. Seiring berkembangnya teknologi, banyak media yang bisa digunakan
sebagai sarana berdakwah. Kehadiran teknologi menuntut umat Islam untuk lebih
kreatif dalam penyampaian dakwah agar pesan dakwah yang disampaikan dapat
diterima dengan baik oleh masyarakat.
Film
adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk berdakwah. Film merupakan
salah satu media penyampai pesan yang efektif karena selain
menggunakan model audio visual, film juga memiliki unsur cerita yang mampu membawa penontonnya terlibat dalam cerita. Awalnya film hanya digunakan sebagai media yang digunakan untuk pengisi waktu luang, namun pada kenyataannya film dijadikan sebagai media transformasi pesan yang efektif. Salah satu film yang mengandung unsur keislaman yaitu Film Sang Pemimpi ini memiliki kelebihan diantaranya menyampaikan ajaran agama Islam yakni mencakup aspek akidah dan syari‟ah dan akhlaq. Film ini juga menjelaskan tentang perjuangan untuk meraih mimpi
menggunakan model audio visual, film juga memiliki unsur cerita yang mampu membawa penontonnya terlibat dalam cerita. Awalnya film hanya digunakan sebagai media yang digunakan untuk pengisi waktu luang, namun pada kenyataannya film dijadikan sebagai media transformasi pesan yang efektif. Salah satu film yang mengandung unsur keislaman yaitu Film Sang Pemimpi ini memiliki kelebihan diantaranya menyampaikan ajaran agama Islam yakni mencakup aspek akidah dan syari‟ah dan akhlaq. Film ini juga menjelaskan tentang perjuangan untuk meraih mimpi
B. Objek Kajian
1.
Objek Material : Pesan dakwah Iramadan dalam film Sang Pemimpi
2.
Objek Formal :Kajian Formal
Iramadan dalam pesan etos kerja islami
film sang pemimpi dengan pesan dakwah terhadap Akidah etos kerja islami
C. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana pesan etos kerja
islami divisualisasikan dalam film ‘sang pemimpi’
C. Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan penelitian:
Berdasarkan rumusan masalah tersebut , maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana pesan etos kerja islami divisualisasikan
dalam film ‘sang pemimpi’?
D. Manfaat
Penelitian
Meninjau dari latar belakang tujuan penelitian, maka
diharapkan penelitian ini dapat memberi manfaat secara teoritis maupun praktis
yakni:
1. Manfaat Teoritis: Menjadi pedoman ilmiah
untuk penelituian yang sejenis agar memudahkan dalam menganalisis film dengan
metode analisis semiotika
2. Manfaat praktis: Memberi pengetahuan
tentang sifat dan ciri ciri etos kerja islami agar dapat diteladani sehingga
agar dapat terus memupuk kesadaran semangat bekerj
ini memilih banyak peran dalam mempengaruhi
dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan di baliknya. Bagi
peneliti, hasil penelitian ini diharap dapat digunakan sebagai rekomendasi
untuk program atau kebijakan dan dipublikasikan pada masyarakat serta menambah wawasan
dan pengalaman.
E. Thesis Statement
Dalam
penelitian ini, peneliti ingin menemukan pesan-pesan dakwah yang terkandung
dalam film sang pemimpi. Film ini pun dapat meningkatkan hubungan muamalah yang baik.
F.
Paradigma
Impian memiliki definisi yang berarti sesuatu yang
benar-benar kita inginkan. Suatu hasrat yang benar-benar kita inginkan dan
ingin kita raih. Impian adalah awal mula dari sebuah cita-cita. Bisa dikatakan
bahwa sebuah impian mengacu kepada kehidupan seseorang yang ingin mencapai kesuksesan
dalam karir. Setiap orang memiliki target dalam hidupnya untuk bisa
membahagiakan diri sendiri dan juga membahagiakan orang-orang disekitarnya.
Untuk bisa mencapai semua itu diperlukan sebuah hal yang bisa membangkitkan
dirinya untuk lebih bekerja keras dalam meraih hal yang diinginkan tersebut.
Hal itu adalah "impian".
Sebuah impian dapat berdampak pada kelangsungan hidup seseorang dan
orang-orang disekitarnya. Kenapa bisa dibilang begitu? itu dikarenakan impian
dapat memotivasi dirinya untuk lebih bekerja keras melakukan apapun agar
sesuatu yang diinginkan tersebut bisa tercapai. Jika semua itu dapat tercapai
maka kelangsungan hidup seseorang dapat berdampak baik bagi dirinya dan
orang-orang disekitarnya.Contohnya seseorang yang kehidupannya sederhana selalu
kesulitan dalam ekonominya lalu dia memiliki impian untuk membagiakan kedua
orangtuanya dan keluarganya agar ekonominya lebih baik. Maka yang dia lakukan
adalah mencari sesuatu atau mengerjakan sesuatu yang bisa menghasilkan uang,
yaitu dengan bekerja. Kemudian dia akan bekerja mencari uang, setelah
mendapatkan uang. Kemudian uang itu dia akan berikan kepada orang tuanya dan
keluarganya. Dan disini bisa kita tarik kesimpulan bahwa satu impian telah
tercapai. Sedikit demi sedikit kelangsungan hidupnya akan berubah.
G. Teori
Penelitian ini menggunakan teori konstruktivisme.
Teori ini didefinisikan sebagai generative yaitu tindakan mencipta suatu makna
tentang apa yang dipelajari dan apa yang dianalisis
A. Pesan
dakwah
Pesan adalah sesuatu hal yang disampaikan seseorang kepada orang lain.
Sedangkan Dakwah adalah kegiatan yang bersifat mengajak seseorang untuk kembali
kehadirat - Nya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pesan dakwah adalah sesuatu
hal yang disampaikan pendakwah kepada mad'u yang bersifat mengajak baik
secara lisan maupun tulisan untuk senantiasa beriman dan menaati Allah SWT
sesuai dengan akidah, syariat dan akhlak.
Pesan ini terdiri dari ajaran-ajaran Islam yang ada di
dalam Al Qur'an dan as Sunnah. Sumber pesan dakwah adalah al - Qur’an dan
al-Hadis serta ijtihad dan fatwa para ulama.Pesan - pesan yang bertentangan
dengan kedua sumber utama di atas tidak dapat dikatakan sebagai pesan dakwah.
Pesan-pesan tersebut dapat berupa kata - kata, simbol, lambang, gambar dan
sebagainya, dengan harapan dapat memberikan pemahaman dan perubahan perilaku
kalangan mad’u.
1. Media Komunikasi
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar. Sedangkan di dalam bahasa arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Media komunikasi diartikan sebagai media online atau informasi, dimana
para
penggunannya bisa dengan mudah untuk berpartisipan, berbagi sesuatu hal
dalam dunia komunikasi dan informasi seperti contoh media televisi, radio,
cetak dan lain lain.. Dengan media komunikasi dapat mendukung adanya interaksi
sosial dan mampu mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif serta
mendapatkan informasi sekaligus hiburan lebih cepat dari sebelumnya, seperti
contohnya flm. Bagi masyarakat, fungsi pokok film dari waktu ke waktu adalah
sumber informasi
serta sarana komunikasi untuk mengamati perubahan
lingkungan khalayak pendengar. Media
ini dapat didengarkan kapan saja, dimana saja, sehingga dapat
memberitahukan perubahan keadaan terakhir secara cepat.
2.
Masyarakat Millenial
Masyarakat modern adalah masyarakat yang mempunyai nilai budaya yang
cenderung ke kehidupan masa kini. Pada umumnya masyarakat modern tinggal di
daerah perkotaan, sehingga disebut sebagai masyarakat kota. Dengan adanya
perkembangan dalam berbagai aspek seperti teknologi misalnya, bisa menghadirkan
generasi masa kini yang terkenal dengan istilah generasi millenial. Millennial
sendiri merupakan kata benda yang berarti pengikut atau kelompok. Sedangkan
generasi millennial adalah mereka yang berusia 17-36 tahun, baik yang berperan sebagai
mahasiswa, early jobber, dan orangtua muda. Selain itu generasi millennial
disebut juga sebagai generasi yang haus akan informasi-informasi terkini dan
lebih cenderung tidak mempedulikan keadaan sosial disekitar mereka. Kebanyakan
dari generasi millennial hanya membanggakan pola hidup kebebasan dan hanya
mementingkan diri sendiri.
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian sebagai prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan
subjek/objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan data-data yang ada atau
sebagaimana adanya (Nanawi, 2001:63). Penelitian ini adalah penelitian bersifat
deskriptif, bermaksud memberikan gambaran dalam kasus ini mengenai nilai
penting sebuah optimisme yang patut ada didalam jiwa manusia untuk menggapai
impian digambarkan dalam film Sang Pemimpi. Subjek penelitian adalah Film Sang
Pemimpi. Objek penelitian pada kajian ini ialah pesan-pesan optimisme dalam
film Sang Pemimpi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
ialah dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan ialah setelah
data primer dan sekunder terkumpul, kemudian diklasifikasikan sesuai dengan
pertanyaan penelitian yang telah ditentukan. Setelah terklasifikasi, dilakukan
pengamatan terhadap film Sang Pemimpi. Kemudian penulis menganalisis data
dengan menggunakan teknik analisis semiotika Charles Sanders Pierce yang
merepresentasikan pesanpesan optimisme dalam film. Pierce mengembangkan teori
segitiga makna (triangle meaning) yang terdiriatas tanda (Sign), objek
(object), daninterpretan (interpretant) (Sobur, 2006). Agar menghasilkan makna
eksplisit dalam film, maka digunakanlah elemen makna Pierce sign, object, dan
interpretant untuk memahami makna yang terkandung dalam film Sang Pemimpi yang
menjadi objek dalam penelitian. Setelah menganalisis data tersebut, penulis
akan melakukan penarikan kesimpulan, penilaian terhadap data-data yang
ditemukan dibahas dan dianalisis selama penelitian.
A. Jenis dan
pendekatan penelitian
Dalam penelitian Pesan-Pesan Dakwah dalam ini peneliti menggunakan jenis
penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan
dengan setting yang alami dilapangan masyarakat bukan dalam laboratorium,
menggunakan metode alami (bisa observasi, interview, fikiran, bacaan, dan
tulisan) dengan cara-cara yang alami dan sasaran penelitian kualitatif dianggap
sebagai subjek yang ditempatkan sebagai sumber
informasi. Dan sebuah pendekatan yang dilakukan untuk memahami makna
maupun proses dan objek penelitian, dengan jenis analisis isi (content
analysis). Analisis isi (conten analysis) didefinisikan oleh Atherton dan
Klemmeck sebagai studi tentang arti komunikasi verbal. Bahan yang dipelajari
dapat berupa bahan yang diucapkan dan bahan yang ditulis.
1. Metode
Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data merupakan prosedur yang sangat menentukan baik
tidaknya suatu penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian sangat
diperlukan dan sudah menjadi bagian dari penelitian. Pengumpulan data juga
merupakan langkah awal dari sebuah penelitian sebelum melakukan analisis.
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Metode observasi
Yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara
mengamati proses penyampaian yang terdapat pada aktivitas radio, dengan
demikian akan lebih mudah untuk mendapatkan isi pesan-pesan dakwah yang
terdapat dalam film tersebut. Selain melalukan pengamatan terhadap proses
penyampaian aktivitas keradioan, peneliti juga akan melakukan pengamatan terhadap
nada nada dan maksud pesan radio tersebut. Pengamatan dimaksudkan untuk melihat
pesan-pesan dan penerapan dakwah yang di gunakan pesan keradioan.
b. Dokumentasi
Teknik dokumen merupakan teknik pengumpulan data
dengan sumber bukan manusia (non human resources), diantaranya dokumen-dokumen,
dan bahan statistik.Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang
tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian.Peneliti akan melakukan
pengumpulan data yang berhubungan dengan
penelitian. Data-data tersebut bisa diperoleh dari buku-buku yang
relevan dengan penelitian, atau mencari data-data melalui internet.
2.
Instrument
Penelitian Instrument utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri
atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpulan data utama. Kedudukan
peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai perencana, pelaksana, pengumpul
data, penganalisis, menafsirkan data, dan melaporkan hasil penelitian.
Instrument lainnya adalah, laptop, buku catatan dan pulpen.
3. Tekhnik
Pengolahan Data dan Analisi Data
Analisis data menurut Patton merupakan proses mengatur urutan data,
mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar
(Moleong, 1990:103). Analisis data juga disebut sebagai kegiatan untuk
meneliti, memeriksa mempelajari, membandingkan data yang ada dan membuat
interpretasi yang diperlukan. Analisis data memiliki arti yang sangat luas,
yang meliputi penyederhanaan data dan penyajian data dan juga sebagai analisis.
Jika penelitian bertujuan untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena
berdasarkan data yang terkumpul, analisis data yang digunakan ialah analisis
deskriptif (Silalahi, 2010: 289). Setelah data terkumpul dan dikelompokkan
sesuai jenisnya, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut.
Teknik analisis data yang akan digunaka dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif. Dalam menganalisis data, langkah awal yang dilakukan adalah
observasi dan informasi lain yang menunjang, kemudian data diolah serta dipilih
mana yang konsisten dan valid. Data tersebut setelah dibaca, dipelajari dan
ditelaah, langkah berikutnya ialah mengadakan reduksi data yang dilakukan
dengan jalan melakukan abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman
yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap
berada didalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunnyadalam satuan-satuan.
Satuan-satuan itu kemudian dikategorisasikan pada langkah
berikutnya. Kategori-kategori itu dibuat sambil
melakukan koding. Tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan
pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini,
BAB IV
PENYAJIAN DAN TEMUAN PENELITIAN
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dijabarkan oleh peneliti, maka dapat dilihat
peneliti menemukan 8 scene pesan-pesan optimisme berdasarkan konsep optimisme
Daniel Goleman, sebagai berikut :
1. Scene “Memiliki Pengharapan Yang Tinggi” Adegan pesan optimisme
yang bercirikan memiliki pengharapan yang tinggi dalam film ‚Sang Pemimpi‛
terdapat pada scene 19, scene 20, dan
scene 24. Dari hasil analisis tanda pada scene 19 yang telah dipaparkan, jumlah
tipe tanda yang dikaitkan dengan ground ditemukan 2 tanda tipe sinsign dan 3
tanda tipe legisign. Sedangkan klasifikasi tanda berdasarkan objeknya,
ditemukan 2 tipe icon dan 1 tipe index, serta berdasarkan interpretan ditemukan
2 tipe argument. Selanjutnya dari hasil analisis pada scene 20 ‚memiliki
harapan yang tinggi‛, tanda yang dikaitkan dengan ground ditemukan 1 tanda tipe
sinsign, dan 2 tanda tipe legisign. Berdasarkan objeknya ditemukan 1 tanda tipe
icon, dan 1 tanda tipe index, sedangkan berdasarkan interpretan ditemukan 1
tanda tipe rheme dan 1 tanda tipe argument. Adapun scene 24 ‚memiliki harapan
yang tinggi‛, tanda yang dikaitkan dengan ground ditemukan 3 tanda tipe
legisign. Berdasarkan objeknya ditemukan 1 tanda tipe icon, 1 tanda tipe index,
dan 1 tipe symbol. Sedangkan berdasarkan interpretan ditemukan 1 tanda tipe
argument.
2. Scene “Tidak Mudah Putus Asa” Adegan pesan optimisme yang
bercirikan tidak mudah putus asa dalam film ‚Sang Pemimpi‛ terdapat pada scene
4, dan scene 51. Dari hasil analisis tanda pada scene 4 yang telah dipaparkan,
jumlah tipe tanda yang dikaitkan dengan ground ditemukan 2 tanda tipe legisign.
Sedangkan klasifikasi tanda berdasarkan objeknya, ditemukan 2 tanda index,
serta berdasarkan interpretan ditemukan 1 tipe rheme, dan 1 tipe argument.
Adapun scene 51 pesan optimisme ‚tidak mudah putus asa‛, tanda yang dikaitkan
dengan ground ditemukan 1 tanda tipe sinsign, 4 tanda tipe legisign.
Berdasarkan objeknya ditemukan 1 tanda tipe index, dan 1 tanda tipe symbol,
serta berdasarkan interpretan ditemukan 1 tipe rheme, dan 1 tipe argument.
3. Scene “Mampu Memotivasi Diri” Adegan pesan optimisme yang
bercirikan mampu memotivasi diri dalam film ‚Sang Pemimpi‛ terdapat pada scene
22. Adapun tanda yang dikaitkan dengan ground ditemukan 1 tanda tipe sinsign, 2
tanda tipe legisign. Berdasarkan objeknya ditemukan 2 tanda tipe icon, dan 1
tanda tipe index, serta berdasarkan interpretan ditemukan 1 tipe rheme,
dan 1 tipe argument.
4. Scene “Merasa Cukup Banyak Akal Untuk Meraih Tujuan” Adegan
pesan optimisme yang bercirikan merasa cukup banyak akal untuk meraih tujuan
dalam film ‚Sang Pemimpi‛ terdapat pada scene 72. Tanda yang dikaitkan dengan
ground ditemukan 1 tanda tipe sinsign, 2 tanda tipe legisign.
5. Scene “Memiliki Kepercayaan Diri Yang Tinggi” Adegan pesan
optimisme yang bercirikan memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam film
‚Sang Pemimpi‛ terdapat pada scene 75. Tanda yang dikaitkan dengan ground
ditemukan 1 tanda tipe sinsign, 3 tanda tipe legisign. Berdasarkan objeknya ditemukan
1 tanda tipe icon, dan 1 tanda tipe index, serta berdasarkan interpretan
ditemukan 1 tanda tipe rheme, dan 1 tanda tipe argument.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan
interpretasi yang telah dilakukan terhadap film Sang Pemimpi, maka kesimpulan
pada penelitian ini adalah dari konsep Charles Sanders Pierce peneliti
menemukan 8 scene optimisme dalam film Sang Pemimpi yaitu: 3 scene ‚memiliki
pengharapan yang tinggi‛ yaitu saat pak Balia sedang mengajar di kelas, saat
pak Balia berbicara dengan Ikal di depan ruang guru, dan pada saat pak Balia
mengajarkan berani untuk mengambil resiko besar, 2 scene ‚tidak mudah putus asa‛
yaitu saat Ikal (dewasa) bekerja di kantor pos, dan saat pak Mustar menemukan
Ikal (remaja) yang sedang bekerja di Pelabuhan, scene ‚mampu memotivasi diri‛
yaitu saat Arai (remaja) merencanakan suatu ide yang akan ia dan sahabatnya
lakukan di masa depan, scene ‚merasa cukup banyak akal untuk meraih tujuan‛
saat Ikal (dewasa) yang akhirnya tersadar kembali untuk meraih mimpinya seorang
diri, dan scene‚memiliki kepercayaan diri yang tinggi‛ saat Arai mengobrol
santai dengan Ikal (dewasa) di warung makan. Dari kedelapan scene tersebut,
jika ditinjau dari analisis semiotika Charles Sanders Pierce aspek dominan yang
ditemukan dalam merepresentasikan
pesan optimisme pada film Sang Pemimpi adalah tanda berjenis legisign yaitu
berupa dialog dan monolog tokoh (pesan bahasa) serta ekspresi wajah tokoh
(pesan fasial), objek berjenis index yang menunjukkan hubungan sebab akibat
dari setiap tanda yang mengacu pada pesan-pesan Optimisme pada tokoh-tokoh film
tersebut, dan interpretan yang berjenis argument yaitu pemaknaan peneliti pada
sikap dan pola pemikiran para tokoh yang didasarkan alasan tertentu dari setiap
tanda-tanda yang ditemukan. Dalam keterkaitannya, ketiga elemen triangle
meaning yaitu sign (tanda) object (acuan tanda) dan interpretant (pengguna
tanda) pada film Sang Pemimpi menjalankan proses semiosis dimana ketiga elemen
tersebut bekerja sama dengan baik dalam upaya mencapai efek yang diharapkan
melalui media film. Tanda dalam film ini digunakan untuk mengisyaratkan pesan
optimisme, lalu muncul objek yang dirujuk oleh tanda yang kehadirannya kemudian
membangkitkan interpretan, yakni suatu tanda yang ekuivalen dengannya di dalam
benak seseorang sehingga tanda-tanda tersebut membuat penonton mengerti akan
pesan atau maksud yang disampaikan dalam film Sang Pemimpi. Setelah menarik
kesimpulan, peneliti mengemukakan saran yang dianggap perlu. Adapun saran dalam
penelitian ini ialah sebagai berikut: 1. Untuk para movie maker hendaklah dapat
membuat lebih banyak lagi film yang bermutu tinggi khususnya film yang mengandung
pesan optimisme agar dapat memberikan motivasi kepada para penonton dalam
menjalani kehidupan. 2. Untuk para penikmat film jangan hanya melihat sisi film
sebagai media hiburan semata, hendaklah memilih tontonan film yang banyak
mengandung pesan-pesan positif dan edukatif. 3. Untuk peneliti selanjutnya yang
meneliti tentang film, hendaklah meneliti tentang film yang banyak memberikan
manfaat dan pesanpesan edukatif lainnya dengan lebih mendalam melalui sudut
pandang yang lain.
SUMBER
A.
Jurnal
Judul : Analisi Semiotika Pesan – pesan
Optimisme Dalam Film Sang Pemimpi
Penulis : Muhammad Redha Afriansyah
(http://www.jim.unsyiah.ac.id).
B.
Skripsi
Judul : Pesan Etos Kerja Islami dalam film Sang Pemimpi
Penulis : afraa qurrotu ainy
(http://digilib.uinsuka.ac.id)
1.
Pesan dakwah film Negeri 5 Menara
2.
Pesan dakwah dalam lagu Deen Assalam
3.
Dakwah melalui Instagram
4.
Dakwah melalui Tv
5.
Pesan dakwah dalam lirik lagu-lagu religi Maher Zain
6.
Wayang dalam Islam Nusantara
7.
Pesan Dakwah dalam film Cahaya Cinta Pesantren
8.
Prinsip karakteristik pesan dakwah Ustadz Abdul Somad
9.
Analisis pesan dakwah akun twitter Ustadz Felix Siauw
10.
Pesan Dakwah Ustadz Adi Hidayat
Komentar
Posting Komentar