Iklilul Karim - B01218107

PESAN DAKWAH HABIBURRAHMAN EL SYRAZY DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA 2 DI YOUTUBE




Nama Peneliti :
IKLILUL KARIM
[B01218017]

Mentor:
Drs. MASDUQI AFFANDI, M.Pd.I


PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
JURUSAN KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2019



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
          Sastra pada umumnya adalah gubahan kata-kata yang melibatkan unsur emosional terhadap pengarangnya untuk berkreasi dan mengaplikasikan perasaan dalam diri terhadap perkembangan global dikancah tulis menulis. Pesan-pesan yang terangkai juga sangat banyak berpotensi sebagai wadah untuk menuangkan perasaan penulis juga sebagai media untuk berdakwah.
Doktrin dakwah dalam Islam, diungkap Al-Qur‟an sendiri dan dibuktikan melalui jejak rekam sejarah Rasulullah SAW, sahabat, dan para ulama. Dalam literatur-literatur dakwah, argumen tekstual yang merujuk hal tersebut biasanya dimuat dalam bahasan mengenai kewajiban dakwah. Disisi lain, hidup Rasul sendiri secara praktis dibaktikan untuk mengajak orang untuk masuk Islam (beriman, mengimani kenabian Muhammad), atau minimal agar mereka bersikap Islam (ber-Islam, hidup secara damai).
Dakwah dalam prosesnya memiliki kesamaan dengan proses komunikasi yang dapat berjalan dengan baik apabila memenuhi lima unsur yaitu subjek, objek, media, materi dan metode. Seiring berkembangnya teknologi, banyak media yang bisa digunakan sebagai sarana berdakwah. Kehadiran teknologi menuntut umat Islam untuk lebih kreatif dalam penyampaian dakwah agar pesan dakwah yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Novel  adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk berdakwah. Novel merupakan salah satu media penyampai pesan yang efektif karena selain
menggunakan model pendekatan karakter melalui sastra. Novel  juga memiliki unsur cerita yang mampu membawa penontonnya terlibat dalam cerita. Awalnya novel hanya digunakan sebagai media yang digunakan untuk pengisi waktu luang, namun pada kenyataannya novel dijadikan sebagai media transformasi pesan yang efektif. Salah satu film yang mengandung unsur keislaman yaitu novel Ayat-Ayat Cinta 2. Novel Ayat-Ayat Cinta 2 ini memiliki kelebihan diantaranya menyampaikan ajaran agama Islam yakni mencakup aspek akidah dan syari‟ah dan akhlaq. Novel ini juga menjelaskan tentang perjuangan seorang santri yang berjuang memahami ajaran agama dan berani bermimpi serta mengaktualisasikan diri. Menunjukkan seorang santri berhak menjadi pemimpin yang berkontribusi sesuai dengan syariat islam.
Cerita yang digambarkan dalam novel ini tidak hanya memberikan hiburan tapi menggambarkan perjuangan seorang santri di kwhidupan diluat negeri yang notabene sekuler. Novel ini merupakan petualangan seorang lulusan pesantren untuk ikut serta meramaikan persaingan global tentang keilmuan.

B. Objek Kajian
1.      Objek Material :  Novel Ayat-ayat Cinta 2 sebagai media dakwah, dapat menjadi bahan penelitian lanjutan sebagai sarana penyaluran pesan dakwah melalui sastra
2.      Objek Formal : Pesan dakwah melalui novel ayat-ayat cinta dengan pesan dakwah terhadapsosial masyaraka sekulert. Dengan begitu, masyarakat dapat mengambil apa yang disampaikan atau pesan yang disampaikan dalam novel ayat-ayat cinta 2).

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, tulisan ini difokuskan pada pesan dakwah dalam novel ayat-ayat cinta 2. Jika diajukan dalam bentuk pertanyaan sub masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Apa makna pesan dakwah yang dianalisis melalui novel ayat-ayat cinta 2 ?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian:
1.      Untuk mengetahui dan memahami kandungan pesan dakwah dalam novel ayat-ayat cinta

D. Manfaat Penelitian
            Ada 3 manfaat yang dapat diambil dari penelitian dalam pesan dakwah pada novel ayat-ayat cinta 2.:
1.      Bagi masyarakat umum, dapat menambah wawasan dan juga meningkatkan hubungan adaptasi dengan lingkungan sekuler dengan  baik.
2.      Bagi praktisi dakwah, novel merupakan salah satu media yang sangat efektif untuk dijadikan media dakwah alternatif masa kini dan yang akan datang. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, setidaknya novel  merupakan salah satu media komunikasi masa ini memilih banyak peran dalam mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan di baliknya.
3.      Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharap dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk program atau kebijakan dan dipublikasikan pada masyarakat serta menambah wawasan dan pengalaman.

E. Thesis Statement
Dalam penelitian ini, peneliti ingin menemukan pesan-pesan dakwah yang terkandung dalamnovel Ayat-ayat Cinta 2. Novel ini pun dapat meningkatkan cara berdaptasi dengan baik dilingkungan sekuler

F. Paradigma
Dalam novel ayat-ayat cinta 2, peneliti menggunakan paradigma fenomonologi. Karena penulis aktif mendeskripsikan dengan fenomena.

G. Teori
Penulis menggunakan teori interkasionalisme simbolis. Karena setiap individu bebas merasionalkan tafsirannya dan dapat mempengaruhi orang lain

I.  Sistematik Penulisan

Dalam penulisan penelitian ini, untuk lebih mudah memahami penulisan ini, maka disusunlah sistematika pembahasan, antara lain:
BAB I: PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian, objek kajian, kontribusi, thesis statement, paradigma, landasan, dan sistematika penulisan.

BAB II: GAMBARAN UMUM PENELITIAN
Pada bab ini akan menjelaskan tentang biografi penulis yang berisi tentang latar belakang penulis, karya-karya penulis, tujuan penulisan buku.

BAB III: MEMBAHAS SECARA KHUSUS PENELITIAN
Pada bab ini berisikan tentang deskripsi pendidikan karakter, tujuan pendidikan karakter, fungsi pendidikan karakter, media pendidikan karakter, macam-macam pendidikan karakter yang  berisi tentang nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesame, lingkungan, kebangsaan.

BAB IV: KARAKTERISTIK KARYA, TULISAN HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY
Pada bab ini tentang penyajian dan analisis data tentang yang memaparkan tentang penyajian data yang meliputi biografi,  menggambarkan kondisi mad’u, materi ceramah, kemudian memaparkan hasil analisis data yang didapatkan melalui observasi, menganalisis data dengan teori, dan memaparkan tentang  komunikasi fungsi dakwah, model penulisan

BAB V: PENUTUP

Dalam bab ini berisikan kesimpulan, saran, dan kritik yang merupakan jawaban langsung dari permasalahan yang ada.

BAB II
PESAN DAKWAH HABIBURRAHMAN EL SYRAZY DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA 2 DI YOUTUBE

A.    Pesan Dakwah
Yang tentunya tak pernah luput adalah, novel ini bukan hanya sekadar karya sastra, namun merupakan media dakwah Kang Abik untuk para pembacanya. Maka banyak sekali kita temui nasehat dan dakwah Islam di novel-novel beliau. Dan untuk Ayat-Ayat Cinta 2 ini, saya menemukan beberapa permasalahan Islam kontemporer khususnya fikih yang diulas oleh Kang Abik. Yaitu ; Sikap ketika imam salah bacaan shalat (hal. 43), menjawab salam kepada non muslim (hal. 55), Perselisihan hari raya (143), Muslim yang menjual  khamer di negara barat (hal. 166), Muslim miskin yang meminta-minta (hal. 174), Merebaknya perzinaan (hal. 212), Shalat jama’ ketika di perjalanan (hal. 335), Transpalantasi organ tubuh (hal. 664), dan yang paling bagus adalah sindiran untuk kemunduran umat Islam masa kini (hal. 385-390). Berikut kutipannya :
“Al Islamu mahjuubun bil muslimin. Islam tertutup oleh umat Islam. Cahaya keindahan Islam tertutupi oleh perilaku buruk umat Islam. Dan perilaku-perilaku itu sama sekali tidak mencerminkan ajaran Islam. Tidak juga bagian dari ajaran Islam. Akan tetapi karena mulut mereka setiap saat mengaku bahwa mereka adalah umat Islam, maka wajar jika banyak yang menganggap seperti itulah ajaran Islam. Padahal itu bukan ajaran Islam.”
“Akibatnya, jika yang dilihat adalah perilaku sebagian umat Islam yang tak terpuji itu, dan itu yang dijadikan timbangan, maka orang bisa antipati kepada Islam. Tak ayal, cahaya keindahan Islam tertutupi. Tragisnya yang menutupi cahaya itu justru perilaku pemeluknya yang tidak Islami.” (hal. 388-389)
Dan di novel ini Kang Abik melalui Fahri meminta maaf secara bijaksana dengan kondisi umat Islam masa kini, perlu diapresiasi.
“Maafkan saya dan juga umat Islam di seluruh dunia ini, karena kesalahan kami yang belum selaras dengan Islam, maka peradapan umat Islam modern ini sama sekali tidak bisa dibanggakan. Karena akhlak kami yang mungkin masih jauh dari yang diidealkan oleh tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah, maka keindahan Islam jadi kabur. Kami bukannya membuat orang seperti Anda bersimpati, justru sebaliknya kami membuat ribuan bahkan jutaan orang seperti Anda mengeryitkan dahi ketika mendengar nama Islam. Orang seperti Anda menjadi tidak tertarik memeluk Islam bukan karena ajaran Islamnya yang tidak menarik, tapi karena perilaku kami yang tidak menarik. Maaflkan kami, Prof, kami telah secara tidak sengaja menjadi penghalang cahaya indah itu.” (hal. 390)

B.     Nasihat jiwa
Selain banyak sekali materi dakwah Islam, novel ini juga sarat akan nasihat dan petuah-petuah Islam yang sangat pas untuk penyucian jiwa. Banyak sekali nukilan dari nasihat ulama yang dipaparkan dalam novel ini. Dengan begitu memang sangat pas menyematkan tagline judul “sebuah novel pembangun jiwa” untuk novel Kang Abik ini.
“Ketauhilah, himmah adalah wadah taufik. Kendarailah kuda himmah, niscaya kamu akan mencapai puncak cita-citamu. Mintalah pertolongan Allah dalam setiap langkahmu, maju maupun mundur, niscaya tidak akan sia-sia jerih payah payahmu dan akan tercapai cita-citamu. Lazimkan sikap shidiq dan ikhlas, karena keduanya harus dimiliki oleh orang-orang yang memiliki keberhasilan dan keuntungan dalam perdagangan.” (hal. 27)
“JANGAN MENIPU ALLAH !”. “Kau mengerjakan amal yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya namun kau menginginkan selain Allah. Takutlah dari riya’ ! Sesungguhnya riya’ adalah syirik kecil. Dan sesungguhnya orang yang riya’ akan dipanggil di hari kiamat di hadapan para makhluk dengan empat nama : “Hai orang yang riya’! Hai orang yang mengkhianati janji! Hai orang yang larut dalam kemaksiatan! Hai orang yang merugi! Telah rusak amalmu dan hilang pahalamu. Tidak ada pahala kamu di sisi Kami. Pergilah lalu ambillah upahmu dari orang yang kau beramal karena dia, hai penipu!” (hal 141)
“Masuklah menjadi bagian dari orang-orang yang berjalan kembali menuju Allah, segera! Jangan menunggu hingga jalan itu tidak dapat dilalui, atau tidak ada lagi orang yang memberi petunjuk ke jalan itu. Tujuan itu datang ke bumi yang sempit dan pasti musnah ini bukan sekadar untuk makan, minum, bersetubuh, atau berfoya-foya semata. Perilaku seperti itu bukan yang dikehendaki oleh Allah dan diajarkan oleh Nabi-Nya yang paling mulia, Muhammad Saw.!” (hal. 146)
“Seandainya kita tidak mengenal Allah, lantas bagaimana kita dapat menyembah-Nya, memuji-Nya, dan meminta pertolongan kepada-Nya?” (hal. 147)


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Strategi Penelitian
Metode penelitian kuantitatif adalah fondasi bagi pengembangan ilmu-ilmu alam. Ilmu ilmu alam berlandaskan pada logika positivistik. Menurut aliran positivistik syarat ilmu yaitu dapat diamati, diulang-ulang, diukur, diuji, dan diramalkan. Dasarnya adalah bahwa manusia tidak mungkin mendapatkan kebenaran dari realitas apabila peneliti membuat jarak dengan realitas dan tidak terlibat secara langsung dengan realitas.

B.     Subjek dan Objek Penelitian
Objek material yang digunakan peneliti yakni novel dan karya ilmiah pengarang, Habiburrahman El Shirazy. Peneliti menggunakan objek formal.

C.     Data dan Sumber Data
1.    Kalimat yang sederhana. Ikutilah nasihat pengarang cerita pendek Rusia terkenal Isaac Babel: “Tidak lebih dari satu gagasan dan satu gambaran dalam satu kalimat.”
2.    Bahasa yang sederhana, yaitu bahasa sehari-hari.  Pengarang George Orwell berkata, “jangan menggunakan kata yang panjang, bila bisa memakai yang pendek.” Kata-kata pun harus yang cocok dengan situasinya.
3.    Keyakinan. Maksud dari tulisan harus betul-betul benar sehingga pembaca yakin bahwa penulisnya menangkap persitiwa atau permasalahan itu dengan akurat dan saksama.
4.    Gaya yang alami. Cara menceritakan kejadian atau peristiwa itu haruslah cocok. Peristiwa dan deskripsinya harus pas.

D.    Teknik Pengumpulan Data
1.         Kajian Dokumen
Contoh kajian dokumen yang bisa digunakan antara lain meneliti naskah lama, foto-foto, film, maupun hasil penelitian sebelumnya atau buku yang terkait dengan penelitianmu.
2.         Teknik Observasi
Teknik observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data kualitatif yang dianjurkan untuk mendapatkan data-data deskriptif. T_eknik observasi berasal dari kata observation yang berarti pengamatan. Teknik observasi digunakan untuk memahami pola, norma, dan makna perilaku dari informan yang diteliti.

E.     Keabsahan Data
Dari tiga jenis triangulasi tersebut, penulis memilih keabsahan data dengan pendekatan triangulasi sumber untuk mengungkap dan menganalisis masalah-masalah yang dijadikan obyek penelitian. Dengan demikian analisis data menggunakan metode triangulation observers. Selanjutnya pendekatan triangulasi dilakukan menurut :
1.      Sudut pandang Habiburrahman El Shirazy sebagai pengarang novel Ayat-Ayat Cinta 2
2.      Sudut pandang masyarakat lokal sebagai pembaca novel Ayat-Ayat Cinta 2
3.      Sudut pandang dosen komunikasi sebagai ahli ilmu komunikasi Teknik Analisis Data

F.      Prosedur Penilitian
Atas apa yang tercantum di atas, maka peneliti mencoba melakukan analisis penelitian dengan lima tahapan. Tahap pertama, tahap persiapan. Tahap kedua, penyusunan proposal. Tahap ketiga, pengumpulan data. Tahap keempat, analisis data. Selanjutnya, data dianalisis yang memuat religiusitas Islam dalam Novel Ayat-ayat Cinta 2. Tahap terakhir, penulisan laporan penelitian. Penulisan laporan disusun sesuai dengan sistematika yang telah direncanakan pada tahap penyusunan proposal

BAB IV
PENYAJIAN DAN TEMUAN PENELITIAN

A.    Ritme Gaya Penulisan Habiburrahman Elshirazy
Keringkasan adalah jiwa dari jurnalisme modern. Jangan menggunakan dua kata bila satu kata sudah cukup. Meminjam istilah arsitek legendaris kelahiran Aachen, Jerman, Ludwig Mies van der Rohe (1886-1969): “Less is More” – kurang berarti lebih.
Memang, menulis itu penuh dengan paradoks. Untuk menulis cepat, anda harus menulis lambat. Menulis itu menggunakan pikiran. Anda berpikir, mempersiapkan dengan matang, barulah kita bisa menulis dengan lancar. Bila kita menulis seperti layaknya kita bicara maka tulisan kita akan berupa cerita (story) dan bukan laporan (report).
Gaya juga merupakan rasa, nada, atau irama dari suatu tulisan atau cerita. Seperti juga bila mendengar sebuah lagu, kita bisa tahu siapa penyanyinya. Melihat lukisan, kita sudah tahu siapa pelukisnya. Begitu pula dalam penulisannya, membaca gayanya kita bisa tahu siapa pengarangnya.
Surat kabar menjangkau beragam pembaca. Pegangan umum adalah menulis untuk pembaca yang berkemampuan baca setaraf sekolah menengah. Ini berarti wartawan harus bisa menulis jelas, baik mengenai peristiwa maupun bahasannya.
Nasihat William Strunk Jr., profesor Cornell University, tulisan harus ringkas (concise). Suatu kalimat harus tidak berisi kata-kata yang tidak perlu, suatu paragraf harus tidak berisi kalimat-kalimat yang tidak perlu. Ini bukan berarti bahwa semua kalimat harus pendek atau menghindari detail dan hanya menyajikan garis besar saja, akantetapi setiap kata harus berbicara. Penulis perlu ritme.
B.     Beragam Bahasa
Yang tak ketinggalan juga, bahwa Kang Abik selalu menampilkan bahasa-bahasa asing dalam novelnya. Ketika di Ayat-ayat Cinta 1, Kang Abik menampilkan bahasa arab khas Mesir, bahasa Jerman dan Inggris. Kalau di Ayat-Ayat Cinta 2 Kang Abik lebih banyak menampilkan percakapan bahasa Turki dibandingkan bahasa inggris. Yaitu melalui percakapan antara Fahri dengan Paman Hulusi dan Fahri dengan Hulya.
C.     Plot yang meliuk-liuk
Ayat-Ayat Cinta 2 ini menggunakan plot maju dan tetap menampilkan 4 hal wajib dalam penguraian plot sesuai menurut Kenny dalam bukunya How to Analyze Fiction, yaitu ; plausibilitas (plausibility), unsur rasa ingin tahu (suspense), kejutan (surprise) dan kesatupaduan (unity).
Untuk Plausibilatas, kebanyakan cerita dan plot bisa dipercaya oleh pembaca. Walaupun  cerita ketika Baruch menyerang Sabina dan seperti ada faktor x yang membuat Sabina bisa selamat. Namun itu tidak terlalu membuat  rancu dan mengurangi nilai plausabilitasnya.
Kalau untuk suspense, Kang Abik selalu membuat rasa penasaran yang tinggi. Apalagi ketika memasuki akhir cerita. Walaupun ada yang dari awal sangat membuat penasaran pembaca yaitu siapakah sabina sebenarnya ?
Dengan adanya suspense, maka melengkapi surprise yang dihasilkan. Pembaca seperti diajak kaget ketika memasuki bab akhir di novel ini. Itulah yang membuat saya juga sangat gregetan ketika membaca bab akhir di novel ini. Apalagi dengan akhir cerita yang begitu mengejutkan, semuanya seperti tak bisa ditebak.
Untuk unsur unity, disinilah Kang Abik benar-benar bisa meramu dari awal cerita, konlik dan penyelesaiannya. Walaupun menurut saya cerita yang beralur maju seperti ini terkesan simpel dan membosankan. Namun, dengan adanya suspense yang begitu kentara maka novel ini tak pernah jenuh dibaca.
Dengan segala kelebihan yang ada, masih sangat disayangkan kalau novel sekelas Ayat-Ayat Cinta 2 ini masih banyak tulisan yang salah ketik (typo), apalagi kesalahan nama tokoh utama Fahri berganti Fahmi. Mungkin Kang Abik masih susah move on dengan cerita Fahmi di novel Api Tauhidnya. Namun kesalahan tersebut masih bisa ditolerir mengingat ini baru cetakan pertama (november 2015) dan sama sekali tidak memberi efek berarti dalam keutuhan cerita.  
Novel setebal 697 ini benar-benar layak disebut novel pembangun jiwa sesuai dengan tagline judulnya. Tak hanya itu, novel ini sekaligus sebagai revolusi mental bagi generasi muda muslim kita. Walau demikian, novel ini sangat layak untuk dibaca oleh semua kalangan, karena isi dan pesannya yang tak terbatasi umur. Mungkin karena sarat akan pesan moral tersebut, sampai sekarang novel ini masih bisa bertengger di rak top 10 buku best seller.
“Ada saat-saat manusia dihadapkan dua pilihan yang tampaknya sederhana namun sesungguhnya tidak sederhana. Bahkan jika mau, ia bisa tidak memilih keduanya dan justru memilih yang ketiga, keempat, kelima, dan seterusnya. Ada banyak pilihan langkah dan amal. Ada yang baik dan utama sekali, ada pula yang biasa. Ada yang dosa, dan ada yang dosanya berlipat ganda.” (hal. 471)
D.    Deskripsi yang Detail
Kang Abik selalu menampilkan penggambaran latar yang sempurna dalam novel-novelnya. Dan juga pada novel ayat-ayat cinta 2 ini. Penggambaran detail latar dan setting cerita baik di Edinburgh ataupun ketika di London sangat apik. Sehingga pembaca seperti dibawa ke tempat dimana cerita sedang berlangsung.
“Mobil itu memasuki Princes St. Dan bergerak ke barat. Setelah melewati Prince Mall Shopping Centre belok ke kiri memasuki Waverly Brigde yang melintasi stasiun Waverley. Mobil itu terus meluncur menuyusuri Cockburn St., melintasi The Royal Mile, lalu menyusuri A7 menuju selatan.” (hal.3)
Bahkan Kang Abik pun juga benar-benar serius ketika mendeskripsikan penampilan Fahri saat akan mengahdiri debat di Oxforn debating Union.
“Sore itu ia memakai suit atau jas, lengkap dengan waistcost atau rompi, kemeja double cuff, kemudian cufflink dan dasi. Untuk celana, ia memakai celana bahan woolblend. Dan sepatu yang ia pilih adalah jenis sepatu broque.” (hal. 560)


BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas yang telah dipaparkan bahwa Habiburrahman El Shirazy telah melakukan fungsinya sebagai pengarang novel berkarakter yang memadukan konsep islami intelektual dan toleran urban. Namun demikian agar proses naturalisasi penulisan dapat terwujud secara arif dan bijaksana, maka perlu ada peningkatan latar dan kejelian deskripsi. Ini sebagai bentuk dunia jurnalistik untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa melalui jurnalistik yang relatif dapat dijangkau oleh kebutuhan masyarakat.
Selain itu diperlukan innovasi dan kreatifitas penulis untuk mengimplementasikan, menginspirasi dunia sekitar dengan hal yang berbeda. Keberhasilan Habiburrahman El Shirazy tidak terlepas dari keberhasilan pengembangan literasi secara menyeluruh. Oleh karena itu, penulis dapat mengafiliasi pesan dakwah yang lebih moderat dan asyik baik dari kalangan umum, khususnya millenial edukasi

B.     Saran
Dengan baiknya, Habiburrahman El Shirazy dapat memukau bentuk keabsahan literasi, baik sastra kontemporer dan sastra nusantra. Tetapi dalam bentuk proporsinya Habiburrahman lebih menonjol dari karakter akademik vibrasi yang berhaluan pada perkembangan islam moderat, islam rahmat, islam tanpa teror, dan islam non radikal. Agar baiknya di dengar dan dipertontokan di seluruh jagad khususnya nusantara. 


SUMBER
A.    Jurnal
Judul : Pendidkan Karakter Novel Karya Habiburrahman Elshirazy.
Penulis :  Antika Nur Dewi
(http://journal.unj.ac.id).
B.     Skripsi
Judul : Analisis Semiotika Pesan Dakwah dalam Novel Ayat-ayat Cinta 2
Penulis :  Nur Fitria



1.      Pesan dakwah film ketika cinta bertasbih
2.      Pesan dakwah dalam lagu Eloum
3.      Dakwah melalui Instagram
4.      Dakwah melalui Tv
5.      Pesan dakwah dalam lirik lagu-lagu religi Maherzeen
6.      Wayang dalam Islam Nusantara
7.      Prinsip karakteristik pesan dakwah Ustadz Abdul Somad
8.      Analisis pesan dakwah akun twitter Ustadz Felix Siauw
9.      Pesan Dakwah Ustadz Adi Hidayat

Komentar

Postingan Populer