Luklu'ul Maknunah - B71218065


DAKWAH DR. ZAKIR NAIK DALAM VIDEO DEBAT QUR’AN VS INJIL DI MEDIA SOSIAL

Nama:
LUKLU'UL MAKNUNAH
[NIM:B71218065]
KELAS A2

Dosen:
Drs. Masduqi Affandi, M.Pd.I

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
JURUSAN KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL 
SURABAYA
2019






BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
     Manusia adalah makhluk sosial, yang artinya mereka saling membutuhkan antar makhluk satu dengan makhluk yang lain. Seiring bertambahnya usia, manusia akan memiliki rasa keingin tahuan yang tinggi, sehingga ia akan mempelajai beberapa hingga banyak hal untuk memenuhi rasa keingin tahuannya tersebut dengan belajar dan juga berkomunikasi. Islam merupakan agama yang paling sempurna, tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah, juga mengatur tentang manusia dengan dirinya sendiri, tetapi juga mengatur mengenai mengenai hubungan antar manusia dengan manusia lainnya. Oleh karena itu, dakwah merupakan hal yang sangat mulia guna mensejahterahkan umat manusia yang ada di dunia ini.
      Islam identik dengan kata dakwah, sebab dakwah itu sendiri ialah menorong seseorang untuk melakukan dakwah. Dakwah itu sendiri, bukan mengenai orang yang berbicara di depan massa untuk membicarakan suatu topik yang diangkat, tentunya yang berhubungan dengan islam, melainkan ada banyak macam metode dakwah sesuai apa yang dibutuhkan. Dr Zakir Abdul Karim Naik, atau yang sering kita kenal dengan Dr. Zakir Naik ialah seorang pembicara umum Muslim asal India sering menggunakan Teknik Mujadah. Teknik ini merupakan dakwah dengan cara bertukar argumen dengan penanya, atau dapat kita sebut sebagai debat dalam forum diskusi.
        Fenomena perdebatan antara Dr. Zakir Naik selaku pembicara umum Muslim yang berasal dari India dengan Dr. Willian Campbell seorang Misionary Kristen dengan topik “Al-Qur’an dan Injil dari Sudut Pandang Ilmu Pengetahuan”, yang diselenggarakan oleh  ICNA di Chicago, USA tersebut bukan bertujuan untuk menghasur, memprovokasi, mengadu domba, menghina, ataupun melecehkan salah sau agama, melainkan untuk mengkaji lebih dalam bagaimana Al-Quran dan Injil menjelaskan suatu fenomena yang terjadi pada umat manusia (Ilmu pengetahuan). Pada perdebatan ini, mereka berdua menduga kesalahan-kesalahan ilmiah yang ada di kitab suci dengan cara mereka masing-masing. Debat itu mampu membongkar semua kesalahan secara ilmiah dan konkrit dalam ajaran konkrit dalam ajaran kristen, sampai dilaporkan ratusan orang non muslim berpindah keyakinan dan memeluk agama islam setelah menonton perdebatan tersebut.
       Cara dakwah yang dilakukan oleh Dr. Zakir Naik sudah terbukti nyata. Oleh karena itulah penulis memilih metode dakwah Dr. Zakir Naik mengenai Debat Al-Quran dan Injil dalam perspektif Ilmu pengetahuan yang penulis anggap sangat kontroversi untuk diteliti.

B.     Objek Kajian
a.       Kajian Materi
Kajian materi yang dibahasa dalam makalah ini adalah dakwah Dr. Zakir Naik mengenai Debat Al-Quran dan Injil dalam perspektif Ilmu pengetahuan.
b.      Kajian Formal
Kajian formal yang dibahas dalam makalah ini adalah dakwah Dr. Zakir Naik mengenai Debat Al-Quran dan Injil dalam perspektif Ilmu pengetahuan, yang membuat orang yang melihat tayangan video debatnya yang sudah beredar di sosial media menjadi tersadar akan luarbiasanya kandungan yang ada didalam kitab suci Al-Quran

C.    Rumusan Masalah
1.      Bagaimana teknik Dr. Zakir Naik dalam berdakwah dalam video debat al-Qur’an dan Injil perspektif ilmu pengetahuan?
2.      Seperti apa perbedaan penyampaian debat al-Qur’an dan Injil perspektif ilmu pengetahuan antar kedua belah pihak?
3.      Bagaimana pemahaman pendebat mengenai al-Qur’an dan Injil perspektif ilmu pengetahuan?

D.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini:
1.      Memperolah pemahaman tentang penggunaan teknik Dr. Zakir Naik dalam video debat al-Qur’an dan Injil perspektif ilmu pengetahuan.
2.      Memperoleh pemahaman tentang penggunaan teknik Dr.William Campbell dalam video debat al-Qur’an dan Injil perspektif ilmu pengetahuan.
3.      Memperoleh pemahaman tentang komparatif teknik dakwah antara Dr. Zakir Naik dan Dr. William Campbell dalam video debat al-Qur’an dan Injil perspektif ilmu pengetahuan.

E.     Kontribusi
a.      Masyarakat Umum
Berdasarkan objek yang telah disebutkan, dalam video dakwah Dr. Zakir Naik mengenai Debat Al-Quran dan Injil dalam perspektif Ilmu pengetahuan yang sudah tersebar dan disebar oleh banyak orang yang menggunakan sosial media, diharapkan agar umat muslim patut bersyukur karena manggunakan Al-Quran sebagai pedoman hidup, sebab dalam Al-Quran sudah terbukti akan ilmu-ilmu pengetahuan yang baru saja di temukan, sedangkan Al-Quran sudah ada sejak ratusan tahun lamanya.
b.      Praktisi
Menyampaikan kepada para pendakwah dapat termotivasi untuk lebih mencontoh sikap-sikap pendakwah seperti Dr. Zakir Naik yang selalu tenang dan menjawab pertayaan dengan jelas, padat, dan lugas.
c.       Akademisi
Sebagai rujukan pada pendakwah untuk lebih mempelajari lagi mengenai apa yang terkandung dalam Al-Quran, dan teruntuk para peneliti yang mungkin dapat menemukan jawaban atas pertanyaan mereka mengenai apa yang belum terjawab.

F.     Thesis Statement
Pesan-pesan yang terkandung didalam video dakwah Dr. Zakir Naik mengenai Debat Al-Quran dan Injil dalam perspektif Ilmu pengetahuan ini seudah ditonton oleh jutaan orang yang ada dipenjuru dunia ini. Dan dikabarkan, ratusan org nonmuslim yang hadir dalam perdebatan itu memutuskan untuk berpindah agama menjadi Islam.

G.    Paradigma
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma fenomelogi. Karena orang yang menonton Vido dakwah Dr. Zakir Naik mengenai Debat Al-Quran dan Injil dalam perspektif Ilmu pengetahuan ini, secara sadar akan mengerti apa yang pendakwah bicarakan dan perdebatkan.

H.    Teori
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Kontruktivisme. Teori ini berarti teori yang menciptakn sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Dalam Video dakwah Dr. Zakir Naik mengenai Debat Al-Quran dan Injil dalam perspektif Ilmu pengetahuan, maka kita akan mengerti dengan jelas mengenai apa yang Dr. Zakir Naik Katakan dan perdebatkan.

I.       Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan peneliian ini, untuk lebih mudah memahami penulisan ini maka disusunlah sistematika pembahasan. Diantaranya :
BAB I PENDAHULUAN
                        Pada bab pendahuluan berisi Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, objek kajian, kontribusi, thesis statment, paradigma, landasan teori, dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
            Dalam bab ini menjelaskan dasar-dasar penelitian mengenai teknik dakwah Dr. Zakir Naik, hakekat debat, serta peranan media sosial dalam penyebaran dakwah.
BAB III METODE PENELITIAN
            Dalam bab ini menjelaskan, bagian yang menguraikan berbagai metode
yang dipakai dalam penelitian ini, seperti jenis penelitian, subjek
penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen pengumpul data, teknik
analisis data dan teknik keabsahan data.
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
      Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai hasil analisa penulis mengenai Video dakwah Dr. Zakir Naik mengenai Debat Al-Quran dan Injil dalam perspektif Ilmu pengetahuan.yang penulis lihat dari YouTube dan beberapa media sosial lainnya.
BAB V PENUTUP
            Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari Makalah yang penulis buat serta ada saran dan kritik dari pembahasan yang ada.





BAB II
KAJIAN PUSTAKA


A.    Teknik Dakwah Dr. Zakir Naik
Meninjau dari Vido dakwah Dr. Zakir Naik mengenai Debat Al-Quran dan Injil dalam perspektif Ilmu pengetahuan, baik Dr. Zakir Naik maupun lawan debatnya, yakni Dr.William Campbell memiliki teknik yang serupa, yakni ialah teknik Mujadalah. Secara etimologis, term yang berakar dari huruf-huruf jim-dal-lam menurut catatan ibn-Faris mempunyai pokok pengertian upaya memperkuat sesuatu dan membatasinya dari kemungkinan meluasnya pembicaraan yang sedang terjadi. Kata ”jadala” dapat bermakna menarik tali dan mengikatnya guna menguatkan sesuatu. Orang yang berdebat bagaikan menarik dengan ucapan untuk meyakinkan lawannya dengan menguatkan pendapatnya melalui argumentasi yang disampaikan.
Mujadalah dalam pengertian terminologi sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli ilmu agama Islam, ternyata berlainan pendapat. Akan tetapi, pada prinsipnya pendapat mereka tidak sampai keluar dari makna pokok yang tercakup dalam term mujadalah, bahkkan pendapatnya dapat dikatakan saling mempertegas keberadaan makna pokoknya. Hal ini dapat dicermati melalui beberapa definisi yang mereka kemukakan. Ibn-Sina dalam sebuah tulisannya mengartikan mujadalah (al-jidal) dengan upaya memperoleh penemuan yang dapat dijadikan hujjah terhadap segala sesuatu yang sedang tersebar (berkembang), sehingga ketika memberikan  jawaban tidak dipertentangkan. Sementara itu Hujjat al-Islam al-Ghazaliy dalam kitab Ikhya’ ‘Ulum al-Din mengartikan sebagai keinginan untuk mengalahkan dan menjatuhkan seseorang dengan menyebutkan cela yang terdapat pada perkataannya, bahkan dengan menisbahkannya pada aib dan kebodohan. Karena itu, perdebatan bisa untuk kebaikan dan kejahatan. Perdebatan tidak akan berakhir kecuali salah satu pihak mengakui kekalahannya.
Oleh karena itu, tepatlah apa yang dikatakan Mohammad Hashim Kamali bahwa mujadalah sangat tergantung pada maksud yang dikandungnya. Mujadalah dapat mempunyai aspek positif dan dapat diterapkan pada argumentasi yang berusaha menggali perbedaan-perbedaan dalam suatu pendapat untuk tujuan yang logis. Jika maksud yang menyertainya baik, maka ia termasuk kategori positif. Kalau sebaliknya, hal itu justru menjadi tercela, jika perdebatan lebih mengarah ke pertikaian yang diakibatkan  karena perbedaan kepentingan dan mengesampingkan aspek kemanusiaan, bahkan yang terjadi hampir di setiap sudut kehidupan, telah melahirkan hidup tidak sehat.

B.     Hakekat Debat
Pada dasarnya debat merupakan suatu latihan atau praktek persengketaan atau kontroversi. Debat merupakan suatu argumen untuk menentukan baik tidaknya suatu usul tertentu yang didukung oleh satu pihak yang disebut pendukung atau afirmatif, dan ditolak, dan disangkal oleh pihak lain yang disebut penyangkal atau negatif. Biasanya ada dua tim yang masing-masing mempunyai tiga orang anggota.
Setelah batasan setiap istilah ditentukan, maka kedua tim tersebut mempersiapkan laporan-laporan singkat mereka yang ada kaitannya dengan masalah-masalah yang bersangkutan. Pembicara pertama mengemukakan kasus bagi afirmatif serta menyatakan masalah-masalah yang harus dipertahankan oleh kedua rekannya. Begitu pula pihak negatif yang membuat persiapan yang sama. Biasanya dalam perdebatan terjadi perseteruan, meski hanya sebatas perseteruan lisan. Perdebatan senantiasa bermuara pada permusuhan yang diwarnai oleh fanatisme terhadap pendapatnya masing-masing pihak dengan merendahkan pendapat pihak lain. Seorang pembicara; penangkis, atau penyangkal pun dipilih dari tiap pihak, dan setelah pidato-pidato resmi disajikan, para pembicara penangkis pun mengemukakan sangkalan-sangkalan mereka. Suatu persiapan yang matang jelas sangat diperlukan.

C.    Penggunaan Media Sosial dalam Penyebaran Dakwah
Media sosial adalah tempat dimana kita dapat berbagi, mencari, serta menciptakan karya dalam sebuah blog, forum, web, hingga dunia virtual. Penggunaan media sendiri memiliki banyak sekali manfaat, salah satunya ialah kita memiliki akses untuk mendapatkan serta menyebarkan informasi ke seluruh dunia tanpa harus berkeliling dunia terlebih dahulu. Dengan bermodalkan komputer, laptop, tab, dan ponsel kita dapat mengakses banyak hal dari media sosial. Tentu hal ini sangat menguntungkan bagi banyak pihak, termasuk tokoh agama yang kita bahas pada pembahasan kali ini, Dr. Zakir Naik. Akibat banyaknya jamaah yang mengikuti kajian beliau dan banyaknya peminat atas dakwah yang beliau sampaikan, tidak sedikit orang yang menyebarkan dakwahnya sehingga tersebar ke berbagai negara dengan mudah. Bahkan sudah banyak terjual VCD dan DVD yang isinya ialah Dakwah Dr. Zakir Naik. Dengan media sosial, seseorang dapat menyampaikan dakwahya menghadap dan menatap kamera dan menyebarkan videonya di media sosial. Dengen begitu ia sudah termasuk sebagai seorang pendakwah.





BAB III
METODE PENELITIAN


A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan tujuan mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi ketika penelitian berlangsung dan menyajikan apa adanya. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif, yaitu dengan cara mengumpulkan data-data yang diperoleh, baik berupa gambar maupun kata-kata. Penelitian kualitatif ini menekankan pada cara berfikir mendalam dan menitik tolak pada fenomena sosial atau paradigma fenomena sosial. Penelitian ini lebih peka dan dapat menyesuaikan dengan metode kualitatif. Jadi peneliti di sini akan menganalisis debat (mujadalah) yang terjadi antara Dr. William Campbel dan Dr. Zakir Naik, guna menemukan teknik debat di antara keduanya.
Metode deskriptif menurut Suharsimi Arikunto, merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status atau suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala yang ada menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini hanyalah memaparkan situasi dan peristiwa yang terjadi, tidak mencari atau menjelaskan hubungan tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
Dengan mendeskripsikan data secara mendalam, maka diharapkan suatu fenomena sosial tertentu, nantinya dapat menjelaskan, menerangkan serta menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Disamping itu juga diharapkan nantinya penelitian ini dapat membentuk teori baru atau memperkuat teori yang ada.

B.     Subjek Penelitian
Sesuai judul tersebut, maka yang menjadi subyek penelitian adalah peneliti sendiri. Peneliti di sisni sekaligus bertindak sebagai instrumen pengumpul data dan sebagai pengamat penuh. Pada kesempatan kali ini, akan diteliti  dua orang pembicara atau da’i, yang ahli dibidang debat (mujadalah) serta mampu menyesuaikan diri dalam lingkungan formal/informal dan di tingkat nasional maupun internasional. Kedua tokoh itu adalah (Dr. Zakir Naik) seorang pembicara umum Muslim India dengan (Dr. William Campbell) seorang Missionary Kristian. Debat antar agama tersebut bertajuk al-Qur dan Injil dari sudut pandang ilmu pengetahuan. yang diselenggarakan oleh ICNA Chicago, USA.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menyebutkan biografi Dr. Zakir Naik dan Dr. William Campbell berserta karya-karyanya, dan peneliti akan mencoba memberikan skrip debat yang berdurasi kurang lebih tiga jam dengan tidak mengurangi pokok bahasannya. Selanjutnya akan diadakan perbandingan (komparasi) teknik mujadalah diantara keduanya.

C.    Sumber Data
Untuk mendapatkan data yang terjadi pada fenomena sosial yang ada dalam lapangan, banyak jenis dan sumber data yang dapat digunakan tetapi tidak semua teknik itu bisa digunakan, karena dalam hal ini harus disesuaikan dengan hal yang menjadi obyek penelitian. Jenis dan sumber data utama menurut Lofland dan Lofland (1984) dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata tindakan dan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
Salah satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian adalah ketersediaan sumber data. Betapapun menariknya sebuah masalah penelitian apabila sumber datanya tidak tersedia dan sulit dijangkau, niscaya masalah tersebut tidak dapat diteliti. Pada umumnya semua jenis penelitian membagi sumber data menjadi dua bagian, yaitu sumber primer (utama) dan sumber skunder (pelengkap/pembantu).

D.    Tahap Penelitian
Sebelum dilakukannnya proses penelitian yang lebih lanjut, diperlukan tahapan-tahapan penelitian guna untuk mengoptimalkan hasil dan kelancaran proses jalannya penelitian. Berikut merupakan tahapan-tahapan penelitian:
1.Identifikasi dan Menentukan Permasalahan
Sebagaimana penelitian sosial lainnya, analisis ini juga dimulai dengan menentukan permasalahan yang diawali dengan mengungkap lebih dahulu latar belakang pentingnya permasalahan tersebut. Kemudian dilakukan perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian dan perumusan hal-hal mendasar lainnya. Hasil langkah kedua ini berbentuk pengajuan judul penelitian ke jurusan dan penyususnan proposal penelitian.
2.Menyusun Kerangka Pemikiran
Setelah judul dan proposal penelitian selesai disusun dan disetujuai, maka disusun kerangka pikiran terkait dengan konsep-konsep utama yang terdapat dalam penelitian, kerangka pemikiran diperlukan untuk panduan dalam kegiatan lokasi data sehingga data yang akan dikumpulkan benar-benar terfokus sesuai dengan permasalahan penelitian.
3.Menyusun Perangkat Metodologi
Dalam tahap ini sesuai dengan metode penelitian kualitatif deskriptif komparatif yang digunakan, maka peneliti merumuskan dan menentukan hal-hal sebagai berikut: (i) pendekatan dan jenis penelitian, (ii) jenis dan sumber data, (iii) unit analisis, (iv) tahapan penelitian, (v) teknik pengumpulan data, dan (v) teknik analisis data.
4.Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data juga memiliki tahapan tersendiri, yang pertama yakni melakukan analisis data dengan membaca semua catatan yang dibuat selama proses penelitian dan mengulang pada bab selanjutnya, data yang diperoleh selama proses berlangsung. Yang kedua yakni, Interpretasi temuan data.
Adapun sumber data peneliti adalah berupa data primer dan data skunder, data primer adalah dokumentasi video debat antara Dr. Zakir Naik dan Dr. William Campbell yang berbentuk VCD dan yang sudah terpost di media sosial serta data sekunder adalah berupa referensi-referensi terkait yang diambil dari berbagai literatur pustaka seperti buku-buku dan situs-situs yang berhubungan dengan data primer.

E.     Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data juga diperlukan beberapa teknik.
1.      Metode Dokumentasi, suatu teknik yang pengumpulan data yang diperoleh dari dokumentasi yang ada pada benda-benda tertulis: buku, notulensi, catatan harian, peraturan-peraturan dan lainlain.
2.      Metode Observasi, metode pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mengandalkan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhdap fenomena-fenomena yang diselidiki. Sesuai dengan tujuan penelitian, observasi merupakan teknik pengumpulan data yang calidatis datanya dijamin. Sebab observasi amat kecil kemungkinan responden memanipulasi jawaban atau tindakan selama kurun waktu penelitian

F.     Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses pengorganisasian dan pengurutan data ke dalam pola, kategori disatukan dengan uraian dasar sehingga dapat ditemukan dan dirumuskan hipotesis kerjanya seperti yang dirasakan. Adapun di dalam penelitian ini, cenderung dipilih teknik deskriptif, komparatif, karena teknik deskriptif komparatif ini merupakan teknik yang dapat digunakan untuk menggambarkan dan membandingkan kejadian-kejadian yang terjadi disaat penelitian menganalisis kejadian tersebut, dan juga dapat dilakukan secara terus menerus sepanjang penelitian ini dilakukan.
Selama proses penelitian berlangsung, peneliti di sini melihat dan mendengar dari video debat Dr. Zakir Naik dan Dr. William Campbell,  kemudian peneliti juga berusaha semaksimal mungkin untuk mengumpulkan dan menyalin data-data yang ada kaitannya dalam penelitian ini, seperti buku-buku yang berkaitan dengan dakwah (Mujadalah, debat), artikel, dan situs di internet sehingga nantinya peneliti dapat merangkum hal-hal yang penting dari semua data yang berhasil didapatkan. Setelah itu, yang pada akhirnya peneliti mengolahnya dengan menggunakan analisis komparatif, dengan maksud untuk membedah serta mengetahui apa gambaran, perbedaan, dan perbandingan teknik debat antara Dr. Zakir Naik dan William Campbell.

G.    Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Bagian ini memuat uraian tentang usaha-uasaha peneliti untuk memperoleh keabsahan datanya. Agar diperoleh data yang absah dan interpretasi yang tepat, perlu diteliti kredibilitas data dan interpretasi tersebut dengan menggunakan teknik-teknik seperti perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang doperdalam, triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, teori), atau pembahasan sejawat.





BAB IV
PENYAJIAN DAN ANALISA DATA


A.    Video “Debat Al-Qur’an dan Injil Perspektif Ilmu Pengetahuan”
Video yang bertajuk “Debat Al-Qur’an dan Injil Perspektif Ilmu Pengetahuan” ini berisi video full debat antara Dr. Zakir Naik dan Dr. William Campbell. Video ini banyak dipostingkankan di berbagai media sosial, seperti youtube, facebook, dan sejenisnya. Bahkan video ini sudah banyak dikemas yang bentuknya berupa VCD. VCD sejenis ini, khususnya yang bertopik “Debat Al-Qur’an dan Injil Perspektif Ilmu Pengetahuan”  sudah banyak menyebar dan didistribusikan di berbagai lapisan masyarakat. 
Dalam video dijelaskan bahwa perdebatan antara Dr. Zakir Naik dan Dr. William ini diselenggarakan oleh Lingkaran Islam Amerika Utara, Islamic Circle of North, America atau yang disingkat dengan ICNA. Video yang diadakan dengan semangat  persahabatan, memahami titik pandang masing-masing serta bertujuan untuk memotivasi umat Islam untuk melakukan tugas mereka menjadi saksi bagi umat manusia, menawarkan, kesempatan pelatihan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan Islam dan untuk meningkatkan karakter.
Jalannya dialog ini dipimpin oleh dua moderator utama yakni; Dr. Muhammad Naik, mewakili Dr. Zakir Naik dan Dr. Samuel Namaan mewakili Dr. William Campbell. Kedua moderator utama tersebut selalu menghimbau supaya penonton selalu menjaga kesopanan demi terwujudnya dialog yang sehat. Di antara dua moderator utama, ada beberapa ulama dan sejumlah relawan, diantaranya adalah Dr. Zamal Badawi, Mazzacus, serta rekan-rekan Bruder.
Dari isi video yang telah penulis amati secara komprehensif, dapat di peroleh suatu gambaran atau kesan, bahwa suasana debat berjalan seru, riuh rendah dan antusias. Ketika debat dibuka oleh pembawa acara (MC), para audien terlihat tenang dan memperhatikan susunan acara yang disampaiakan oleh pembicara yang kemudian dilanjutkan oleh prakata panitia debat (moderator) sekaligus sebagai pengarahan dalam jalannya proses debat (mujadalah).
Saat salah satu pembicara debat akan memulai memberikan ceramah, argumen maupun sanggahan, baik itu Dr. Zakir Naik ataupun Dr. William Campell, para audien serentak memberikan tepuk tangan. Dan banyak diantara audien bermimik wajah senyum, dan mata memandang pembicara dengan seksama. Mengenai audience dalam debat tersebut, kemungkinan mereka beragama Islam dan Kriten.
Hal ini menunjukkan bahwa sasaran mujadalah dalam video tersebut pada umumnya adalah seluruh umat manusia. Yang sekaligus sebagai sasaran dakwah (mujadalah), karena manusia itu sendiri di samping mempunyai kecenderungan untuk mempertahankan kebaikan, perbedaan persepsi, visi dan misi antara satu dengan yang lainnya. Hal serupa ditegaskan oleh Aswadi Syuhadak dalam bukunya yang berjudul Teori dan Teknik Mujadalah, bahwa obyek mujadalah atau audien mujadalah dalam dakwah pada umunya, mencakup keseluruhan umat manusia dengan segala problematika dan lingkungan hidupnya, baik secara individu maupun kolektif khususnya terhadap mereka yang suka menentang, berdialog, berdiskusi dan sejenisnya.

B.      Profil Dr. Zakir Naik
Dr. Zakir Naik lahir pada tanggal 18 Oktober 1965 di Mumbai (Bombay pada waktu itu), dan merupakan keturunan Konkani. Ia bersekolah di St. Peter’s High School (ICSE) di Kota Mumbai. Kemudian bergabung dengan Khisinchand Chellaram College dan mempelajari kesehatan di Topiwala National Medical College and Nair Hospital di Mumbai. Ia kemudian menerima gelar MBBS-nya di Universitas of Mumbai. Tahun 1991 ia berhenti bekerja sebagai dokter medis dan beralih di bidang dakwah atau proselitisme Islam.
Dr. Zakir Naik pernah mengatakan bahwa ia terinspirasi oleh Ahmad Deedat yang telah aktif di bidang dakwah selama lebih dari 40 tahun. Menurut Dr. Zakir Naik, tujuannya adalah “berkonsentrasi pada remaja Muslim berkependidikan yang mulia meragukan agamanya sendiri dan merasa agamnya telah kuno” dan adalah tugas setiap Muslim untuk menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam untuk melawan apa yang ia anggap sebagai bias anti-Islam oleh media Barat setelah serangan  11 September  2001 terhadap Amerika Serikat.
Dr. Zakir Naik telah berceramah dan menulis sejumlah buku tentang Islam dan perbandingan agama juga hal-hal yang ditujukan untuk menghapus keraguan tentang Islam. sejumlah artikelnya juga sering diterbitkan di majalah India seperti Islamic Voice. Selain itu juga ia adalah pendiri dan presiden Islamic Research Foundation (IRF), sebuah organisasi nirbala yang memiliki dan menyiarkan jaringan saluran TV gratis Peace TV dari Mumbai, India.
Thomas Blom Hansen, soerang sosiolog yang memegang posisi akademik di berbagai universitas, telah menulis bahwa gaya Naik mengabdikan Qur’an dan Hadits dalam berbagai bahasa, dan bepergian di berbagai negara untuk membicarakan Islam bersama para teolog, telah menjadikannya sangat terkenal di lingkungan Muslim dan non-Muslim.
Meskipun ia sering berbicara kepada ratusan hadirin, dan terkadang ribuan hadirin, justru rekaman video  dan DVD ceramahnya yang banyak didistribusikan. Perkataannya biasa direkam dalam bahasa Inggris, untuk disiarkan pada akhir pekan di sejumlah jaringan TV kabel di  lingkungan Muslim Mumbai, dan di saluran Peace TV, which he copromotes. Topik yang ia bicarakan mencakup “ Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern”, “Islam dan Kristen”, dan “Islam dan Sekularisme”, di antara yang lain.
Dr. Zakir Naik telah mengadakan banyak debat dan ceramah di seluruh dunia. Ia biasa mengadakan di Mumabai, dan setiap tahun sejak 2007 ia memimpin Konverensi Damai 10 hari di Somaiya Ground, Sion, Mumbai dengan cendekiawan lainnya, termasuk politikus Malaysia, Anwar Ibrahim pada 2008.
Tahun 2004, Dr. Zakir Naik mengunjungi Selandia Baru dan kemudian ibu kota Australia atas undangan Islamic Information and Services  Network of Australia. Dalam konferensinya di Melbuerne, menurut jurnalis Sushi Das, “Naik memuji superioritas moral dan spiritual Islam dan mencerca kepercayaan lain dan bangsa Barat secara umum”, menambahkan bahwa kata-kata Naik “mendorong jiwa keterpisahan dan memperkuat pemisahan”.
Tanggal 1 April 2005, Naik terlibat dalam debat dengan William Campbell, topiknya ialah Islam dan Kristen dalam konteks ilmu pengetahuan, di mana keduanya membicarakan dugaan kesalahan ilmiah di dalam kitab suci. Khuswant Singh, seorang jurnalis India mengatakan bahwa kata-kata Naik “kejam” dan mereka jarang masuk debat tingkat sarjana perguruan tinggi, di mana kontestan bersaing dengan lainnya untuk memperoleh nilai terbaik”. Analisis politik Khaled Ahmed menganggap bahwa Zakir Naik menurut iklim superioritas Islam terhadap keyakinan religius lain, mempraktikkan apa yang ia sebut orientalis mundur. Dalam sebuah ceramah Melbourne University, Naik mengadakan bahwa hanya Islam yang memberikan wanita kesamaan sejati. Ia menyatakan pentingnya penutup kepala dengan menganggap bahwa “pakaian Barat yang terbuka” membuat wanita lebih mungkin mengalami pelecehan seksual.
Tanggal 21 Januari 2006, Zakir Naik mengadakan dialog antaragama dengan Sri Sri Ravi Shanker. Acara ini mengenai konsep  Tuhan dalam Islam dan Hinduisme, tujuannya ialah memberikan kesepahaman antara dua agama besar India, dan mengeluarkan kesamaan antara Islam dan Hinduisme, seperti bagaimana berhala dilarang. Diadakan di Bangalore, India dengan 50.000 orang memadati Palace Grounds. Hampir Bagaimana dia berinteraksi dengan mereka menurutnya ia bergantung bagaimana media memotret Islam, yaitu bagaimana negara-negara non Muslim memandang Islam. 25% dari pendengar dalam ceramahceramah Zakir Naik adalah non Muslim. Selain itu ceramah Zakir Naik lebih mengutamakan seni debat dan meyakinkan dari pada subyek pembicaraan. Dia beralasan itu dikarenakan Allah meminta hamba-Nya untuk berdebat dan musyawarah dengan orang-orang.
Bulan August 2006, kunjungan dan konferensi Zakir Naik di Cardiff  (Britania Raya) menjadi objek kontroversi ketika MP (anggota parlemen) Wales David Davies meminta acaranya dibatalkan. Ia menyebutkan seorang “penjual kebencian”, dan mengatakan pandangannya tidak pantas memperoleh “platform publik” Muslim dari Cardiff, mempertahankan hak berbicara Zakir Naik di kota mereka. Saleem KidwaI, Sekretaris Jenderal Muslim Council of Wales, tidak setruju dengan Davies, menyatakan bahwa “orang-orang yang mengenalnya (Zakir Naik) tahu bahwa ia adalah salah satu orang paling tidak kontroversial yang pernah ada. Ia berbicara tentang kesamaan antar agama, dan bagaimana kita harus hidup selaras dengan mereka”, dan mengundang Devies untuk membicarakan lebih jauh dengan Zakir Naik secara pribadi di konferensi ini.  konferensi tetap berjalan, setelah dewan Cardiff mengatakan bahwa mereka senang apabila ia tidak berceramah dengan pandangan ekstremis.
Kualitas ceramah yang dimiliki Dr. Zakir Naik sudah banyak terbukti. Di antaranya ia pernah berbicara di hadapan satu juta orang di Kerala, India. Jumlah hadirin yang pernah ia hadapi. Di Mumbai, ceramahnya selalu di datangi oleh 200-300.000 orang dan di luar India bisa mencapai 10-50.000 orang.123 Sebaliknya Dr. William Campbell seorang bertaraf ‘Ulama’ Kristian. Ia adalah seorang yang kritis kepada ajaran Islam dan al-Qur’an dan pernah menulis buku tentang menghina al-Qur’an bertajuk “ The Qur’an and the Bible in the Light of History and Science.” Dalam buku tersebut Dr. William Campbell menghina al-Qur’an dengan mengatakan fakta-fakta di dalamnya bertentangan dengan sains manakala ayat-ayat Bible menunjukkan fakta sains. Ia juga mencabar orang Islam untuk menjawab dakwaannya.
Zakir Naik sering dikritik tidak memenuhi kriteria sebagai seorang cendekiawan Islam. Tapi ia menerangkan, “saya tidak pernah bilang bahwa saya adalah cendekiawan. Orang-orang yang mengatakan itu. Sedangkan untuk kriteria yang kita butuhkan hanyalah menjadi seorang Muslim. Tuhan memerintahkan kita untuk berdakwah meskipun hanya satu kata. Masalahnya saya belum pernah menempuh pendidikan agama. Saya adalah lulusan kedokteran medis. Tapi kami memiliki dua puluh lima orang  di dalam organisasi kami yang lulus dari lembaga-lembaga Islam prestisuius.”
 
C.    Deskriptif Materi Debat Dr. William Campbell dan  Dr. Zakir Naik
Sebagaimana yang telah dipaparkan panjang lebar pada bab sebelumnya, yang dikutip dari buku karangan Henry Guntur Tarigan yang berjudul “Berbicara Sebagai Keterampilan Berbahasa, bahwa Anggota debat haruslah mempunyai dua jenis pidato yang berbeda, yaitu:
1.      Pidato konstruktif; pidato yang membangun/berguna (construc-tive speech).
2.      Pidato sanggahan atau pidato tangkisan; pidato sangkalan (rebuttal
speech). 
Dan hal itu telah ditunjukkan dalam Video dakwah Dr. Zakir Naik mengenai Debat Al-Quran dan Injil dalam perspektif Ilmu pengetahuan yang di bahas saat ini.





BAB V
PENUTUP


A.    Kesimpulan
1.      Teknik debat yang dilakukan oleh Dr. Zakir Naik dalam video dakwah Dr. Zakir Naik mengenai Debat Al-Quran dan Injil dalam perspektif Ilmu pengetahuan meliputi; teknik penyampaian yang diperkuat dengan dalil, Ilustrasi/kiasan/gambaran, mematahkan pendapatatau alsan dengan serang balik, argumentatif dan logis, suara keras dan jelas, sistematis dan logis, apologetik dan elentika.
2.      Apabila dibandingkan, teknik mujadalah Dr. Zakir Naik dan Dr. William Campbell menunjukkan bahwa, keduanya sama-sama menggunakan teknik penyampaian yang diperkuat dengan dalil. Namun ada perbedaan yang menunjukkan bahwa Dr. Zakir Naik lebih menyeimbangkan antara argumentasi dari pikiran (intuisi) sendiri dan dalil al-Qur’an, Injil dan Hadits (otoritas). Sedangkan Dr. William Campbell lebih cenderung menggunakan argumentasi pikiran (intuisi) yang merujuk pada buku-buku dan hasil penelitian maupun observasi dari para ilmuwan yang dikembangkan bahasannya dengan ilustrasi, gambaran dan kiasan. Keduanya menggunakan teknik mematahkan pendapat/alasan dengan serang balik. Dalam hal menyanggah argumentasi, Dr. William Campbell lebih menggunakan argumentasi dari pihak sendiri (Apologetik) dari pada argumentasi dari pihak lawan (Elentika). Lain halnya Dr. Zakir Naik yang cenderung lebih menggunakan metode Elentika dari pada Apologetik. 




Sumber

JURNAL: Nalar Zakir Abdul Karim Naik (Perspektif Aliran-Aliran Filsafat)

SKRIPSI: Studi Komperatif Teknik Mujadalah Dr. Zakir Naik dan Dr. Willian Campbell dalam Video Debat al-Qur’an dan Injil dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan.

USER

1.      https://youtu.be/vUgeRRvQLKs

2.      https://youtu.be/TEAoA9Gl9zI

3.      https://youtu.be/SSzLgzuom4w

4.      https://youtu.be/OeqRHXkJYfM

5.      https://youtu.be/H1WVlhHJ0VY

6.      https://youtu.be/WWKtGrFEiVc

7.      https://youtu.be/fOkgMri8wPI

8.      https://youtu.be/XOD2KXXzsjM

9.      https://youtu.be/otFPs7etPgE

10.  https://youtu.be/doPb6Upgj58

11.  https://youtu.be/kcdIQFwQvN0

12.  https://youtu.be/vOaohDOQJgs

Komentar

Postingan Populer